Sukses

Suku Bunga Acuan BI Bayangi IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 19 Januari 2023

Pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, 19 Januari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Rabu, 18 Januari 2023. Rilis data suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) akan bayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat kembali pada rentang konsolidasi setelah alami kenaikan jangka pendek. Sedangkan perkembangan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan tren positif dalam jangka panjang.

“Sehingga peluang kenaikan masih terbuka lebar di tengah gelombang capital outflow telah yang tercatat secara year to date (ytd), hari ini pergerakan IHSG juga akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang diisinyalir belum akan mengalami perubahan,” ujar William dalam catatannya.

Ia menambahkan, IHSG akan berpeluang menguat terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 6.654-6.789 pada Kamis, 19 Januari 2023.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, William Suryawijaya mnenuturkan, IHSG ditutup terkoreksi tipis ke 6.765 dan ditutup di area MA20.

“Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave C pada label hitam sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.870-6.967,” ujar dia.

Namun demikian, ia mengingatkan untuk  tetap waspadai akan adanya penguatan terbatas dari IHSG yang pada akhirnya akan membawa IHSG ke bawah 6.557. Herditya  prediksi, IHSG berada di level support 6.600,6.559 dan level resistance 6.813,6.888 pada Kamis pekan ini.         

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Sedangkan William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Astra International Tbk (ASII). Kemudian PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut Rekomendasi Teknikal dari MNC Sekuritas:

1.AUTO - Buy on Weakness

Saham AUTO ditutup terkoreksi 1,1 persen ke 1.375 dan disertai oleh peningkatan tekanan jual.

"Kami perkirakan, posisi AUTO saat ini sedang berada di fase downtrendnya dan sedang membentuk wave [y] dari wave 4. Koreksi dari AUTO dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.280-1.345

Target Price: 1.485, 1.570

Stoploss: below 1.230

 

2.BBKP - Buy on Weakness

Saham BBKP ditutup menguat 0,8 persen ke 119 dan disertai dengan volume pembelian. Selama tidak terkoreksi ke bawah 106 sebagai stoplossnya, posisi BBKP saat ini berada di awal wave 3 dari wave (1).

Buy on Weakness: 112-117

Target Price: 132, 142

Stoploss: below 106

 

3.ESSA - Buy on Weakness

Saham ESSA ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 960 dan disertai munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, ESSA sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i] dari wave C sehingga ESSA berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 890-930

Target Price: 1,010, 1,075

Stoploss: below 850

 

4. GOTO - Buy on Weakness

Saham GOTO ditutup terkoreksi ke 114 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama GOTO masih mampu berada di atas 99 sebagai stoplossnya, posisi GOTO saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iii].

Buy on Weakness: 103-108

Target Price: 127, 135

Stoploss: below 99

 

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 18 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada perdagangan Rabu, 18 Januari 2023. Indeks Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin seiring investor realisasikan keuntungan dan pembacaan penjualan ritel Desember 2022 yang mengecewakan. Hal itu menimbulkan kekhawatiran resesi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 613,89 poin atau 1,81 persen menjadi 33.296,96. Indeks S&P 500 tergelincir 1,56 persen ke posisi 3.928,86, dan level terendah sejak 15 Desember 2022. Indeks Nasdaq jatuh 1,24 persen ke posisi 10.957,01, dan menghentikan kenaikan beruntun tujuh hari.

“Kami memiiliki awal yang kuat pada 2023, tetapi sekarang kami berada di tengah musim laba yang tegang, baru-baru ini mendapatkan data yang lebih lemah, penjualan ritel dan survei manufaktur empire state kemarin. Ditambah pada pertemuan Fed pada 1 Februari akan segera terjadi,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management, Yung Yu Ma, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/1/2023).

Ia menambahkan, tidak banyak alasan untuk menjadi agresif. “Namun semua faktor di atas menunjukkan kehati-hatian diperlukan dalam waktu dekat,” ujar dia.

Saham JPMorgan, Bank of America, dan Wells Fargo melemah seiring imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun turun ke level terendah sejak September 2022. Saham bank regional antara lain Zions dan Fifth Third membukukan kerugian lebih besar.

Di sisi lain, Microsoft mengumumkan rencana memberhentikan sekitar 10 ribu karyawan. Hal ini merusak sentimen investor. Saham Microsoft melemah sehingga menekan indeks Dow Jones.

 

4 dari 4 halaman

Investor Cerna Data Ekonomi

Terkait data ekonomi, investor mencerna penjualan ritel terbaru yang menunjukkan penurunan 1,1 persen pada Desember 2022, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 1 persen.  Laporan tersebut menunjukkan konsumen memperlambat pengeluaran. Department Store melaporkan penurunan 6,6 persen dan penjualan online turun 1,1 persen.

Investor juga mempertimbangkan pembacaan terbaru pada indeks harga produsen yang mengukur biaya input dari perusahaan. PPI menunjukkan penurunan 0,5 persen untuk Desember. Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan penurunan 0,1 persen.

Investor telah menikmati momentum kenaikan yang kuat untuk saham sejak awal tahun, meski banyak yang mulai meragukan kekuatan pasar. Bahkan sebelum penurunan pada Rabu, 18 Januari 2023. Sepanjang Januari 2023, indeks Dow Jones naik 0,45 persen, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 2,33 persen dan 4,69 persen.