Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.
Berdasarkan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), per 18 Januari 2023, kapitalisasi pasar saham Telkom mencapai Rp 389,31 triliun. Kapitalisasi pasar saham Telkom Indonesia berada di posisi lima di antara 10 saham emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Baca Juga
Adapun, pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,09 persen, sedangkan 47,91 persen sisanya dikuasai oleh publik.
Advertisement
Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
Melansir laman resminya, Kamis (19/1/2023), dalam perjalanan sejarahnya, Telkom telah melalui berbagai dinamika bisnis dan melewati beberapa fase perubahan, yakni kemunculan telepon, perubahan organisasi jawatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuhnya teknologi seluler, berkembangnya era digital, ekspansi bisnis internasional, serta transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital.
Kemudian, pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya digunakan pada 1856.
Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat industri telepon berkembang lebih cepat pada 1892 telepon sudah digunakan secara interlokal dan1929 terkoneksi secara internasional.
Pada 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 pada 6 Juli 1965 untuk memisahkan industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi.
Hari Lahir Telkom
Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini. Asal tahu saja, sejak 2016, manajemen Telkom menetapkan 6 Juli 1965 sebagai hari lahir Telkom.
Sementara itu, dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented).
Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat.
Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.
Advertisement
Lini Bisnis
Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, tetapi masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal tersebut terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.
Berikut ini merupakan lini bisnis PT Telkom Indonesia yang terbagi menjadi tiga Digital Business Domain, yaitu:
1. Digital Connectivity
Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite.
2. Digital Platform
Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity.
3. Digital Services
Enterprise, Consumer.
Lantas, Apa visi dan misi PT Telkom Indonesia?
Visi Telkom Indonesia adalah mennjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat Kemudian, misi Telkom Indonesia adalah mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik. Tak hanya itu, Telkom Indonesia juga memiliki nilai yang dianut, yaitu AKHLAK.
1. Amanah
Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
2. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
3. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan.
4. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
5. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan.
6. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergis.
Kinerja Telkom hingga September 2022
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan kinerja keuangan beragam selama sembilan bulan pertama 2022.PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 108,87 triliun hingga September 2022.
Pendapatan tersebut tumbuh 2,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 106,04 triliun. Perseroan mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 27,16 triliun hingga sembilan bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,97 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi bertambah menjadi Rp 25,01 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,18 triliun.
Perseroan memperoleh kenaikan laba selisih kurs menjadi Rp 168 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43 miliar.
Perseroan memperoleh laba usaha Rp 31,53 triliun selama sembilan bulan pertama 2022. Laba usaha tersebut susut 13,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,30 triliun.
Telkom Indonesia mencatat laba periode berjalan Rp 22,81 triliun hingga September 2022. Laba itu turun 11,09 periode sama tahun sebelumnya Rp 25,66 triliun. Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 16,58 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,8 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba bersih per saham perseroan turun menjadi 167,38 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 190,5 triliun.
Total ekuitas tercatat Rp 145,39 triliun hingga September 2022. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 124,56 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131,7 triliun. Total aset turun menjadi Rp 269,96 triliun hingga September 2022 dari Deseber 2021 sebesar Rp 277,1 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 31,6 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 38,31 triliun.
Advertisement