Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia memberikan sanksi suspensi terhadap PT Royal Investium Sekuritas (LH) pada 17 Januari 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (19/1/2023), sanksi tersebut dilayangkan BEI akibat nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Royal Investium Sekuritas tidak memenuhi ketentuan nilai minimum yang dipersyaratkan.
Baca Juga
Direktur BEI, Kristian S. Manullang menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan Bursa terhadap sistem pusat pelaporan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) nilai MKBD PT Royal Investium Sekuritas per 16 Januari 2023 tidak memenuhi ketentuan nilai minimum yang dipersyaratkan.
Advertisement
BEI pun menindaklanjuti hal tersebut, terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada 17 Januari 2023, PT Royal Investium Sekuritas tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di Bursa.
"Menindaklanjuti hal tersebut, dengan ini diumumkan bahwa terhitung sejak sesi I perdagangan efek tanggal 17 Januari 2023, PT Royal Investium Sekuritas tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di Bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut," kata Kristian, ditulis Kamis, 19 Januari 2023.
Dengan demikian, suspensi dari BEI terhadap PT Royal Investium Sekuritas akan dibuka usai MKBD LH memenuhi persyaratan.
Indeks Saham Syariah Bertumbuh, BEI Ajak Anggota Bursa Terapkan SOTS
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong anggota bursa sebagai anggota bursa system online trading syariah (AB SOTS) untuk optimalkan pasar saham syariah.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, saat ini hanya ada 17 anggota bursa yang menjadi AB SOTS. BEI pun berupaya optimalkan potensi pertumbuhan pasar saham syariah dengan mengajak lebih banyak anggota bursa sebagai AB SOTS dan meluncurkan indeks saham baru.
“Kami harap pada 2-3 AB SOTS baru. Untuk indeks harapannya tahun ini bisa diluncurkan,” ujar dia kepada wartawan dikutip Selasa, (3/1/2023).
Selain itu, ia mengatakan, BEI juga akan berkoordinasi dengan para stakeholder pasar modal syariah agar proses pembukaan rekening efek syariah akan lebih mudah dengan dukungan teknologi.
Sebelumnya, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) mencatat kinerja positif sepanjang 2022. Indeks saham syariah tersebut tumbuh 15,19 persen ke posisi 217,73.
Kinerja ISSI ini bahkan mengalahkan pertumbuhan indeks saham lainnya seperti Jakarta Islamic Index (JII) yang tumbuh 4,63 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 4,09 persen
Advertisement
Bertemu Jokowi, BEI Bahas Kinerja Pasar Modal hingga Bursa Karbon
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asosiasi di sektor keuangan dan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama BEI Iman Rachman memaparkan sejumlah kinerja pasar modal pada 2022 dan bursa karbon.
Iman telah melaporkan terkait kinerja BEI pada 2022 antara lain pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4 persen dan rata-rata transaksi harian Rp 15 triliun. Selain itu, jumlah investor yang mencapai lebih 10,3 juta investor.
“Kami juga sampaikan kepada bapak Presiden, penambahan emiten, berjumlah 833 emiten. Kami berharap mungkin perlu dukungan terkait banyak perusahaan-perusahaan dan emiten tercatat di pasar modal Indonesia sehingga tercipta pemerataan bagi para pemegang saham khususnya bagi investor domestik baik ritel dan institusi,” ia menambahkan, Senin (16/1/2023).
Selain itu terkait Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) dalam hal ini berhubungan dengan BEI yaitu bursa karbon. Iman apresiasi P2SK sebagai bentuk pendalaman pasar ke depan dan perluasan perdagangan BEI. Hal ini seiring tidak hanya perdagangan saham tetapi juga karbon ke depan.
Hal senada disampaikan Ketua DK OJK Mahendra Siregar, ia menuturkan, pada 2022 terjadi pertumbuhan tinggi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), salah satu tertinggi di Asia dan ASEAN.
Namun, dalam pembukaan 2023, ia mengaku ada hal yang harus dicermati sehingga dilakukan langkah penguatan untuk meningkatkan kepercayaan investor. “Termasuk juga meningkatkan lebih baik lagi governance dan integritas seluruh aktivitas selain tadi dalam rangka siapkan diri diterapkan (bursa-red) karbon dalam waktu kami harapkan tidak lama lagi,”