Liputan6.com, Jakarta - Manchester United Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di Old Trafford, Manchester Raya, yang bermain di Liga Utama Inggris. perusahaan beroperasi melalui beberapa segmen bisnis, meliputi komersial, penyiaran, dan matchday.
Segmen komersial berkaitan dengan sponsorship, retail, merchandising, pakaian jadi dan lisensi produk, serta media baru dan seluler. Segmen penyiaran berkaitan dengan distribusi dan penyiaran konten sepak bola secara langsung dan tidak langsung melalui peningkatan eksposur global untuk mitra komersial mereka.
Baca Juga
Sedangkan segmen Matchday terdiri dari semua aktivitas hari pertandingan domestik dan Eropa dari pertandingan Manchester United di Old Trafford. Pada perdagangan 18 Januari 2023 pukul 16.56 EST, saham Manchester United PLC (NYSE:MANU) terpantau ditutup naik 0,53 persen ke posisi USD 22,94.
Advertisement
Pada Kamis, 19 Januari 2023, saham MANU naik 0,26 persen ke posisi USD 23. Kapitalisasi pasar saham Manchester United tercatat USD 3,79 miliar.
Untuk tahun fiskal 2023, perusahaan meningkatkan panduannya dan mengharapkan total pendapatan berada dalam kisaran £ 590 juta hingga £ 610 juta, didorong oleh pendapatan Matchday yang kuat, dan EBITDA yang disesuaikan berada dalam kisaran £ 125 juta hingga £ 140 juta sebagai akibat dari pengurangan biaya gaji pemain.
Hasil kuartalan dipengaruhi oleh penundaan dua pertandingan Liga Premier, yang seharusnya dimainkan pada kuartal pertama dan ditunda karena meninggalnya Ratu Elizabeth, serta waktu Piala Dunia Pria FIFA 2022, yang dimulai 20 November 2022 dan berlanjut hingga 18 Desember 2022.
Melansir berbagai sumber, Manchester United Football Club pertama kali dibentuk pada 1878 dengan nama Newton Heath LYR (Lancashire and Yorkshire Railway). Pada 1892, klub menjadi perseroan terbatas.
Pada 1902, tim nyaris bangkrut dengan utang lebih dari £ 2.500. Namun, sebelum klub dibubarkan, empat pengusaha lokal, termasuk pembuat bir John Henry Davies, berinvestasi pada klub dan berganti nama menjadi Manchester United.
Â
Keuangan Klub Memburuk dan Terancam Bangkrut
Setelah kematian dermawan utama klub, J. H. Davies pada Oktober 1927, keuangan klub memburuk dan terancam bangkrut. Namun, lagi-lagi klub itu terselamatkan berkat investasi James W. Gibson pada Desember 1931 senilai £ 2.000. Ia lantas dan memegang kendali klub dan berhasil mempertahankan kontrol sampai kematiannya dua dekade kemudian.
Jauh setelah itu, terjadi tragedi penerbangan Munchen pada Februari 1958 yang menewaskan delapan pemain klub MU. Louis Edwards kemudian membiayai pembangunan kembali klub setelah tragedi itu dan mengambil saham pengendali pada 1964. Pada 1984, putra Louis Edwards, Martin, menolak tawaran pengambilalihan dari taipan penerbitan Robert Maxwell.
Pada 1989, pengembang properti Michael Knighton akhirnya melakukan upaya pengambilalihan yang berakhir gagal. Pada 1991, MU mencatatkan sahamnya di London Stock Exchange. Pada 1999, Pemerintah Inggris memblokir tawaran pengambilalihan dari BSkyB yang dikendalikan Rupert Murdoch.
Sejak itu, BSkyB mulai memangkas kepemilikan  sahamnya atas klub. Tak berselang lama, saham MU di Bursa London menyentuh rekor tertinggi pada 2000, bersamaan dengan saat klub menikmati kesuksesan di lapangan dan di tengah spekulasi kepemilikan. Pada 2001, Raja balap Irlandia J.P. McManus dan John Magnier meningkatkan kepemilikannya.
Advertisement
Keluarga Glazer
Pada 2003, taipan olahraga AS Malcolm Glazer mulai mengoleksi saham MU. Selang dua tahun, tepatnya pada 2005, Keluarga Glazer memenangkan kendali dengan pembelian leveraged yang menghargai klub sebesar 790 juta pound.
Pada 2011, klub mempertimbangkan listing pasar saham di Hong Kong atau Singapura, tetapi menunda rencana di tengah gejolak pasar saat itu. Tahun berikutnya, klub memutuskan untuk listing di New York Stock Exchange (NYSE) dan berhasil mengumpulkan sekitar USD 233 juta dengan valuasi USD 2,3 miliar.
Pada 2021, Glazers menghadapi ketidakpuasan penggemar yang meningkat. Ia bahkan berniat menjual saham MU senilai lebih dari 4 miliar pound. Sekitar setahun kemudian, pada 16 Agustus 2022 Elon Musk mengaku telah membeli saham MU dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya. Belakangan dijelaskan bahwa itu hanya lelucon.
Sehari setelahnya, pada 17 Agustus 2022, Miliarder Inggris Jim Ratcliffe tertarik untuk membeli klub tersebut. Teranyar, pada November 2022 klub mengatakan keluarga Glazer tengah bekerja dengan penasihat keuangan dalam proses yang dapat mengarah pada penjualan sebagian atau investasi termasuk pembangunan kembali stadion dan infrastruktur.
Susunan Manajemen dan Direksi
Wakil Ketua Eksekutif dan Direktur: Avram Glazer
Wakil Ketua Eksekutif dan Direktur: Joel Glazer
Chief Executive Officer dan Direktur: Richard Arnold
Chief Financial Officer dan Direktur: Cliff Baty
Chief Legal Officer/Penasihat Umum dan Direktur: Patrick Stewart
Direktur: Kevin Glazer
Direktur: Bryan Glazer
Direktur: Darcie Glazer Kassewitz
Direktur: Edward Glazer
Direktur Independen: Robert Leitao
Direktur Independen: Manu Sawhney
Direktur Independen: John Hooks