Sukses

Sentul City Patok Harga Rights Issue Rp 50, Bidik Rp 5 Triliun

PT Sentul City Tbk (BKSL) membidik dana Rp 5 triliun dari rights issue, untuk apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - PT Sentul City Tbk (BKSL) menyampaikan jadwal terbaru untuk menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Sentul City membidik dana segar hingga Rp 5,03 triliun melalui aksi ini.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (20/1/2023), Sentul City akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 100.625.341.623 atau 100,62 miliar lembar saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp 50 per lembar saham. 

Dengan demikian, Sentul City berpotensi meraup dana sebanyak Rp 5,03 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Merujuk prospektus terbarunya, setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 31 Januari 2023 pukul 16.00 WIB mempunyai tiga HMETD.

Setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham yang harus dibayar penuh pada saat pemesanan pelaksanaan HMETD.

"Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan,” tulis Manajemen Perseroan, Jumat (20/1/2022).

Kemudian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, PT Sakti Generasi Perdana, selaku pembeli siaga, telah sepakat mengambil bagian sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak-banyaknya 47.617.785.504 saham atau setara dengan sekitar 47,32 persen dari sisa saham, dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan PUT V Persreroan. Lalu, nilai keseluruhan sisa saham tersebut sebanyak Rp2,38 triliun.

Adapun, PT Sakti Generasi Perdana berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 53.007.556.119 saham atau setara dengan 52,68 persen dari jumlah penawaran dengan harga Rp50 per saham atau dengan nilai keseluruhan Rp2,65 triliun.

 

 

2 dari 4 halaman

Dana Hasil Rights Issue

Sementara itu, seluruh dana hasil penawaran umum terbatas yang dilakukan emiten berkode BKSL akan digunakan untuk beberapa hal. 

Pertama, sekitar Rp 916,35 miliar akan digunakan untuk membayar utang. Di antaranya kepada PT Bintang Harapan Desa, PT Daya Kharisma Nusantara, Golden Capital Foundation Ltd, PT Fajar Abadi Masindo, PT Alam Raya Hijau, dan Queen Bridge Investment Ltd.

Lalu sekitar 0,87 persen akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal kepada SGC yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Sukaputra Graha Cemerlang untuk pembayaran utang kepada Queen Bridge Investment Ltd sehubungan dengan aktivitas operasional.

Selain itu, sekitar Rp 3,31 triliun akan digunakan untuk melakukan ekspansi dan pengembangan usaha Sentul City melalui pembelian tambahan landbank baru yang strategis dan akan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan dapat bersinergi dengan pengembangan usaha perseroan.

Di antaranya melalui akuisisi tanah atau landbank secara langsung dari masyarakat pemilik lahan via broker yang bertindak sebagai agen dalam melakukan koordinasi pembelian tanah dari pihak masyarakat.

Sedangkan, sisanya akan digunakan untuk pembangunan proyek-proyek baru, biaya pemasaran, hutang pajak, dan gaji karyawan.

3 dari 4 halaman

Jadwal Sementara

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1 April 2022

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK: 18 Januari 2023

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (cum-right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 27 Januari 2023, dan Pasar Tunai: 31 Januari 2023

Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (ex-right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 Januari 2023, dan Pasar Tunai: 1 Februari 2023

Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD: 31 Januari 2023

Tanggal Distribusi HMETD: 1 Februari 2023

Tanggal Pencatatan HMETD di BEI: 2 Februari 2023

Periode Perdagangan & Pelaksanaan HMETD: 2—15 Februari 2023

Tanggal Akhir Pembayaran Saham Pelaksanaan HMETD: 15 Februari 2023

Periode Distribusi Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD: 4—17 Februari 2023

Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Pembelian Saham Tambahan: 17 Februari 2023

Tanggal Penjatahan Pemesanan Pembelian Saham Tambahan: 20 Februari 2023

Tanggal Pembayaran Penuh oleh Pembeli Siaga: 20 Februari 2023

Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pemesanan Pembelian Saham: 22 Februari 2023

4 dari 4 halaman

Rights Issue Perseroan

Sebelumnya, PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/2/2022), PT Sentul City Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 100.625.500.000 saham seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Saham baru itu akan dikeluarkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan akan memakai dana hasil rights issue untuk pembayaran kewajiban jangka pendek perseroan, akuisisi lahan strategis untuk memperbesar landbank perseroan dan pembiayaan modal kerja dan pengembangan usaha perseroan.

"Pelaksanaan dan penyelesaian PMHMETD dilakukan dalam jangka waktu yang dianggap tepat dan wajar oleh perseroan, tetapi tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimana persetujuan RUPSLB dan tunduk pada pernyataan efektif PMHMETD oleh OJK, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” tulis perseroan.

PT Sentul City Tbk menyatakan rencana rights issue itu akan dapat memperkuat posisi permodalan perseroan, menurunkan jumlah kewajiban jangka pendek perseroan dan meningkatkan likuiditas. Selain itu, menambah jumlah landbank perseroan untuk kebutuhan pengembangan ke depan serta untuk modal kerja.

"Hal tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan serta memperkuat struktur permodalan,” tulis perseroan.

Perseroan berhadap aksi korporasi tersebut dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham perseroan. Rights issue tersebut juga dapat menyebabkan dilusi bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya.

 PT Sentul City Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham untuk gelar rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 April 2022.