Sukses

Perusahaan Milik Sultan Subang Lego Saham Emiten AA Gym ZATA Rp 87,8 Miliar

PT Lembur Sadaya Investama melepas saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) seharga Rp 95 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan milik Asep Sulaeman Sabanda atau biasa disebut Sultan Subang, PT Lembur Sadaya Investama melepas kepemilikan saham di emiten hijab AA Gym, PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) pada 12,13,17 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (22/1/2023), PT Lembur Sadaya Investama menjual saham ZATA sebanyak 910 juta lembar saham secara bertahap.

PT Lembur Sadaya Investama melepas saham ZATA sebanyak 40 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham atau setara Rp 4,4 miliar pada 12 Januari 2023.

Kemudian, pada 13 Januari 2023, PT Lembur Sadaya Investama melepas saham ZATA sebanyak 150 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham atau setara Rp 15 miliar.

Segendang sepenarian, PT Lembur Sadaya Investama menjual saham ZATA sebanyak 720 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 95 per saham atau setara Rp 68,4 miliar. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana Rp 87,8 miliar.

Usai melakukan transaksi tersebut, Lembur Sadaya Investama menggenggam 5.286.000.000 saham ZATA atau setara 62,22 persen. Sebelumnya, Lembur Sadaya Investama menggenggam 6.196.000.000 atau 72,93 persen. Adapun KH.Abdullah Gymnastiar atau AA Gym menjadi komisaris di PT Bersama Zatta Jaya Tbk. 

Diberitakan sebelumnya, emiten hijab Aa Gym PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) telah merealisasikan 86,6 persen dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Perseroan memperoleh dana bersih Rp 165,75 miliar dari IPO. Per 31 Desember 2022, Bersama Zatta Jayatelah merealisasikan Rp 143,53 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023), perseroan telah mengalokasikan Rp 28,8 miliar untuk penyetoran modal entitas anak yakni PT Bersama Dauky Mulya (BDM), sesuai dengan rencana alokasi.

2 dari 4 halaman

Dana Hasil IPO

Kemudian sebesar Rp 114,73 miliar dana hasil IPO telah dialokasikan sebagai penyertaan modal entitas anak yakni PT Bersama Zatta Mulya (BZM), yang juga sesuai dengan rencana alokasi dalam prospektus IPO. Dengan begitu, dana hasil penawaran umum saat ini tersisa Rp 22,22 miliar.

Besaran ini akan dialokasikan untuk pelunasan utang bank. Pada perdagangan hari iin, saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk terkoreksi 2 poin atau 1,98 persen ke posisi 99. Saham ZATA dibuka pada posisi 99 dan bergerak pada rentang 97---102.

Dalam rangka IPO perseroan melepas 1,7 miliar saham setara dengan 20,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp 100 per saham. Sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp 170 miliar.

Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 4,25 miliar, hasil bersih yang dikantongi perseroan dari pasar modal menjadi Rp 165,75 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Bersama Zatta Jaya dan Ketrosden Triasmitra Jadi Perusahaan Tercatat di BEI

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada hari ini, Kamis 10 November 2022. Dua emiten tersebut yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk dengan kode saham ZATA dan PT Ketrosden Triasmitra Tbk dengan kode saham KETR.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masing-masing perusahaan menjadi pendatang ke-53 dan 54 di BEI di tahun ini. Dengan demikian, total perusahaan tercatat saham yang ada di BEI sebanyak 820 perusahaan.

“Kami di bursa akan selalu mendukung perseroan ke depan. Jadi masuk bursa hari ini adalah awal. Kami akan mendukung perusahaan untuk tumbuh optimal sehingga dapat berikan atribusi balik kepada investor dan stakeholder,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ZATA dan KETR, Kamis (10/11/2022).

Nyoman menyampaikan tiga hal penting sebagai bekal perusahaan tercatat ke depannya. Pertama, perusahaan tercatat diminta segera merealisasikan rencana perseroan ke depan dari dana yang sudah dihimpun, sesuai dengan prospektus yang telah disampaikan.

Kedua, mengingat perseroan telah menjadi perusahaan terbuka, maka tolok ukur performa perusahaan kini bukan hanya operasional, melainkan juga performa saham di pasar. Sehingga keduanya perlu dijaga untuk memberikan keyakinan pada stakeholder mengenai prospek perusahaan ke depannya.

“Selanjutnya, selalu adaptif dan responsif melihat perkembangan yang dinamis ke depan,” imbuh Nyoman.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bersama Zatta Jaya Tbk, Elidawati bersyukur pada hari ini perusahaan listing di BEI. Menurut dia, menjadi perusahaan tercatat adalah kebanggan dan pencapaian strategis.

4 dari 4 halaman

Dongkrak Kinerja

Aksi ini sekaligus menjadi momentum bagi perseroan untuk tingkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola yang lebih dengan sistem terbuka yang akan jadi nilai tambah bagi stakeholder.

“Di industri fashion muslim bisa dikatakan kami adalah pemain pertama yang melantai di bursa. Saat ini kami yakin banyak sahabat kami yang layak dan berpotensi IPO. Mudah-mudahan akan mengikuti kami untuk tercatat di BEI,” ujar dia.

Sementara Direktur Utama PT Ketrosden Triasmita, Titus Dondi Patria optimis pencatatan saham perseroan akan turut mendongkrak perkembangan industri telekomunikasi tanah air.

Bertepatan dengan momentum peringatan hari Pahlawan, perseroan kini menginjak usia 28 tahun. Titus berharap masyarakat menyambut positif pencatatan perdana saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk di BEI ini.

“Kami berharap langkah yang kami lakukan ini menjadi salah satu usaha untuk memajukan bangsa dan negara di bidang telekomunikasi sebagai perwujudan untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita dari pahlawan bangsa,” ujar dia.