Liputan6.com, Jakarta - PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) meneken perjanjian kerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) untuk pengadaan penyedia jasa Tenaga Alih Daya (TAD) atau outsourcing untuk menunjang layanan jasa pengamanan sebanyak 2.117 orang TAD di beberapa wilayah operasional kantor BSI pada 2023.
Kemudian, jasa pengamanan atau security services adalah sebagai garda terdepan dalam pelayanan kepada nasabah atau calon nasabah ketika berada di area kantor BSI, dan BSI mempercayakan hal ini kepada Personel Alih Daya (PERSADA).
Baca Juga
Direktur Utama Personel Alih Daya, Suwignyo mengapresiasi BSI, dengan kerjasama ini PERSADA akan terus berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik dalam mendukung kegiatan pengamanan di wilayah operasional kantor BSI.
Advertisement
Tak hanya itu, Suwignyo juga memastikan selama periode kontrak berjalan, pihaknya senantiasa menerapkan sistem tata kelola yang baik, transparan dan tentunya tunduk dan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku.Â
"Kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh klien dan masyarakat Indonesia dan kami pun fokus pada upaya perluasan bisnis keseluruh wilayah di Indonesia termasuk wilayah Barat dan Timur Indonesia seperti dalam kerjasama dengan BSI ini," kata Suwignyo dalam keterangan resmi, ditulis Senin, 23 Januari 2023.
Personel Alih Daya merupakan perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2022 lalu dengan kode saham PADA.
Â
Personel Alih Daya Catat Saham Perdana di BEI
Sebelumnya, PT Personel Alih Daya Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa efek Indonesia (BEI) dengan kode PADA. yang bergerak dalam penyedia jasa outsourcing, telah resmi mencatatkan saham sebagai perusahaan ke-57 pada tahun ini dan ke-823 di Bursa.
Penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan mendapat antusiasme cukup tinggi dari investor. Terbukti dari adanya kelebihan permintaan atau oversubscribed saham yang mencapai 23,9 kali.
"Perseroan melaksanakan masa Penawaran Umum pada tanggal 2-6 Desember 2022 dan terlihat masyarakat antusias untuk dapat berinvestasi, hal tersebut terlihat dari saham PADA yang mengalami oversubscribed saham yang mencapai 23,9 kali," ungkap Direktur Utama PT Personel Alih Daya Tbk, Suwignyo, Kamis (8/12/2022).
Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan 900 juta lembar saham atau 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 100 per lembar saham. sehingga dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp 90 miliar, dengan Rp 20 miliar melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) serta Rp 70 miliar melalui penjatahan pasti fixed allotment).
Suwignyo juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi dalam proses penawaran umum saham, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di saham PADA.
"Kami akan terus meningkatkan kemampuan dan mengembangkan perusahaan kami untuk mencapai misi ke depan, dengan memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan (client), serta pendapatan," kata dia.
Â
Â
Advertisement
Perkuat Strategi Bisnis
Selain itu, Personel Alih Dayaterus berupaya memperkuat strategi bisnis untuk dapat bersaing dan menjadi terdepan, dengan fokus pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management bagi pelanggan, meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi melalui
PT Personel Alih Daya Tbk resmi tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 8 Desember 2022. Saham perseroan akan diperdagangkan dengan kode PADA.
Direktur Utama (BEI), Iman Rachman mengatakan, PT Personel Alih Daya Tbk menjadi perusahaan tercatat ke 57 sepanjang tahun ini dan ke 823 di BEI sampai saat ini. Iman menambahkan, perusahaan sekaligus menjadi bonus atas pencatatan saham baru yang ditargetkan pada 2022.
"PT Personel Alih Daya Tbk menjadi perusahaan bonus buat kami karena target kami 56, jadi pencatatan ini bonus," kelakar Iman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham PADA, Kamis (8/12/2022).
Iman menekankan, IPO ini merupakan awal bagi perusahana untuk menerapkan alternatif pendanaan di pasar modal. Di mana banyak instrumen lainnya seperti obligasi dan rights issue yang bisa membantu perusahaan untuk tumbuh lebih cepat ke depan.
"Kami titip terkait dengan realisasi penggunaan dana. Mudah-mudahan bisa digunakan dengan maksimal dana yang dihimpun ini. Dan tolong dijaga, bagi Komisaris, Manajemen, dan Investor Relation terkait dengan transparansi dan akuntabilitas dari perusahaan Tbk ini," kata Iman.
Â
Optimalkan Dana IPO
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Personel Alih Daya Tbk, Suwignyo menerangkan, perseroan merupakan anak usaha dari Koperasi Indosat. Harapannya, momentum pencatatan ini bisa membawa anak usaha koperasi lainnya untuk ikut mencatatkan sahamnya di Bursa.
"Jadi saya kira belum banyak anak perusahaan koperasi yang telah listing di Bursa. Mudah-mudahan momentum ini bisa diikuti oleh perusahaan milik koperasi yang berminat go public untuk mengikuti listing di Bursa," kata dia.
Perseroan bergerak di bidang outsourcing atau perusahaan alih daya. Sehingga merupakan industri padat modal, di mana tiap bulan harus menggaji pekerja sebagai talangan yang nantinya ditagihkan kepada perusahaan mitra. perseroan didukung oleh sekitar 8.000 tenaga kerja yang ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.
"Ke depan, dengan IPO ini kami akan mengoptimalkan dana yang terima utamanya untuk ekspansi bisnis. Kami memang akan menuju digital karena tuntutan zaman saat ini untuk go digital," ujar Suwignyo.
Advertisement