Sukses

Baru Listing, Taipan Hermanto Tanoko Beli Saham PEVE Rp 56,35 Miliar

PT Tancorp Mega Buana membeli saham PT Penta Valent Tbk (PEVE) dengan harga Rp 204 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Taipan Hermanto Tanoko melalui PT Tancorp Mega Buana memborong saham di PT Penta Valent Tbk (PEVE) yang baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Penta Valent Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-9 pada Selasa, 24 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/1/2023), PT Tancorp Mega Buana membeli 276.250.000 atau 276,25 juta saham PEVE dengan harga Rp 204 per saham pada 25 Januari 2023 alias satu hari setelah listing di BEI.

Dengan demikian, transaksi pembelian saham PEVE tersebut merogoh kocek Rp 56,35 miliar. "Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Manajemen Perusahaan, Kamis (26/1/2023).

Usai melakukan transaksi tersebut, PT Tancorp Mega Buana memiliki 988.750.000 lembar saham PEVE atau 56 persen dan sebelumnya memiliki 712.500.000 lembar saham PEVE 40,35 persen.

Lantas, berapa harga saham hari ini dari Penta Valent?

Pada perdagangan, Kamis, 26 Januari 2023 pukul 11.06, saham PEVE turun 4,92 persen ke posisi Rp 232 per saham. Saham PEVE dibuka ke posisi Rp 248 per saham.

Saham PEVE berada di level tertinggi Rp 266 dan terendah Rp 228 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.404 kali dengan nilai transaksi Rp 23,72 miliar.

2 dari 3 halaman

Penta Valent Resmi Catatkan Saham Perdana di BEI

Sebelumnya, Perusahaan milik taipan Hermanto Tanoko, PT Penta Valent Tbk (PEVE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan tercatat ke-9 pada Selasa, 24 Januari 2023.

Mengutip data RTI, saham PEVE dibuka naik Rp 51 ke posisi Rp 200 per saham dari harga awal Rp 149. Harga sahamPEVE berada di posisi Rp 200 atau melesat 34,23 persen pada pukul 09.15 WIB.

Pada penutupan perdagangan, Selasa, 24 Januari 2023, saham PEVE melonjak 34,23 persen ke posisi Rp 200 per saham. Saham PEVE berada di level tertinggi Rp 200 dan terendah Rp 190 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.550 kali dan volume perdagangan 660.547 saham. Nilai transaksi Rp 13,2 miliar.

Penguatan saham Penta Valent terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi. IHSG melemah terbatas 0,20 persen ke posisi 6.860. Indeks LQ45 turun 0,18 persen ke posisi 939,34. Mayoritas indeks acuan kompak tertekan.

IHSG berada di level tertinggi 6.906,79 dan terendah 6.841. Sebanyak 275 saham menguat dan 250 saham melemah. 191 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.048.492 kali dengan volume perdagangan 23,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.847.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menyampaikan selamat atas pencatatan perdana saham PT Penta Valent Tbk yang akan menjadi perusahaan tercatat ke-9 pada 2023 dan hingga saat ini perusahaan tercatat di BEI ada 834 perusahaan.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengawasi emiten baru milik Hermanto Tanoko. Meski demikian, perusahaan juga diminta agar pelaksanaan kegiatan operasional lebih profesional lebih transparan dan lebih akuntabel.

"Kami sangat mengharapkan nanti operational performance perhatikan juga market performance, Kalau Pak Lo Kheng Hong selalu bilang lihat harga, lihat fundamental, jadi kedalaman pasar mesti dijaga," kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham PEVE di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023.

3 dari 3 halaman

IPO, Saham PEVE Alami Kelebihan Permintaan

Masih dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama Penta Valent, Hermanto Tanoko menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah memberikan kontribusi dalam pencatatan saham PEVE.

"Berkat kepercayaan dan dukungan seluruh pihak termasuk para investor, penawaran umum saham PEVE telah berjalan dengan sukses dan sangat mengesankan dengan terjadinya kelebihan permintaan atau oversubscribe yang tercatat sebanyak 259,78 kali lipat, serta dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 22 ribu investor, baik perorangan, institusi, nasional maupun asing," kata Hermanto Tanoko.

Hermanto menuturkan, tujuan utama perusahaan menjadi terbuka atau go public ingin memberi kesempatan kepada para karyawan untuk berinvestasi, para agen, pelanggan, mitra bisnis, serta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk menjadi pemegang saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan dan kinerja yang baik, kuat, sehat, serta memiliki reputasi yang baik.

"Sekaligus mendukung program pemerintah dan Bursa Efek Indonesia untuk mengembangkan jumlah emiten yang berkualitas dan berkinerja baik di pasar modal Indonesia," kata dia.

Selain itu, perusahaan terbuka juga dapat dikelola dengan lebih profesional dan transparan, dengan berpedoman pada good corporate governance (GCG).

"Kami pasti memberikan yang terbaik bagi investor, sehingga perubahan perusahaan dapat terus bertumbuh semakin sehat kuat dan dapat memberikan nilai tambah yang kepada seluruh stakeholder dan pemegang saham serta investor nya," ujar dia.