Sukses

Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Kenaikan Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen. Apa kata analis mengenai dampak kenaikan suku bunga acuan terhadap saham GOTO?

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi dibayangi sentimen suku bunga. Sementara itu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen pada 19 Januari. Kenaikan suku bunga acuan juga ikuti bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang dongkrak suku bunga.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?

Menurut analis, saham GOTO bakal terdampak oleh kenaikan suku bunga acuan BI atau atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 basis poin (bps), dari sebelumnya 5,50 persen menjadi 5,75 persen.

"Untuk saham teknologi seperti GOTO pada tahun ini investor akan memperhatikan bagaimana mencapai profitabilitas. metriks-metriks seperti nilai transaksi e-commerce, market share, revenue, EBITDA margin, juga potensi ekspansi baik organik maupun anorganik akan menjadi hal yang diperhatikan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (29/1/2023).

Jono mengatakan, sebaiknya investor tidak terlalu agresif di saham teknologi mengingat sentimen global yang juga kurang baik di sektor teknologi terutama karena kenaikan suku bunga dan kinerja emiten teknologi di berbagai negara yang sedang mengalami koreksi.

Bagi investor, Jono merekomendasikan untuk trading saham GOTO dengan support Rp 100 per saham dan resistance Rp 123 per saham.

"Untuk GOTO sementara dapat dimanfaatkan untuk trading mengingat harga sahamnya sejak awal tahun mengalami rebound dengan volume cukup besar. Support terdekat Rp 110 dan resistance Rp 123," ujar Jono.

 

Pada penutupan perdagangan Jumat, 27 Januari 2023, saham GOTO naik 1,74 persen ke posisi Rp 117 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 118 dan terendah Rp 115 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.194 kali dengan volume perdagangan 24.902.276 saham. Nilai transaksi Rp 287,5 miliar.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Langkah Perbaikan Laba

Sementara itu, Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta Baruna Arkasatyo menjelaskan, pihaknya melihat fundamental GOTO akan mendukung pendapatan GoTo Gojek Tokopedia dalam 12 bulan ke depan.

Hal itu dikarenakan baik Grab US dan SE (kompetitor utama GoTo untuk layanan on-demand dan e-commerce) berencana untuk mengakselerasi target mereka untuk mencapai profitabilitas, di mana ini dapat mendorong ke lanskap kompetisi yang lebih sehat, yang tercermin pada promotional spending yang lebih rendah dan monetisasi yang lebih baik, yang tidak dilihat pada 2017-2021, serta GOTO mampu meningkatkan merchant comission rate-nya dalam beberapa kali selama enam bulan terakhir.

"Divestasi non-core asset di AMRT IJ (Not Rated) dan perampingan karyawan (headcount layoff) sebesar 12 persen yang dilakukan pada 22 November sebagai bagian dari inisiatif optimalisasi biaya, juga dapat mendukung perbaikan di laba (adjusted EBITDA)," kata Ryan.

3 dari 4 halaman

Pesan Boy Thohir kepada Direksi GOTO, Apa Itu?

Sebelumnya, Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Garibaldi Thohir menyampaikan pesan agar GOTO bisa memperbaiki laba bersih (bottom line).

Menurut pria yang akrab disapa Boy Thohir, saat ini GOTO harus fokus dalam memperbaiki laba bersih dibandingkan mengejar pertumbuhan dan pangsa pasar (market share).

"GOTO harus fokus ke bottom line, saya sudah bilang ke temen-temen direksi," kata Boy Thohir di sela acara Saratoga Investment Summit 2023, di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Dia juga menjelaskan, bisnis harus dijalankan secara efisien dan harus memberikan keuntungan. Dengan demikian, perusahaan teknologi harus kembali ke dasar (back to basic) dengan memiliki fundamental yang baik.

"Sekarang kalau tech company bottom line nya dulu, kalau dulu growth, sekarang eranya back to basic, fundamentalnya harus bagus," kata Boy Thohir.

Boy menjelaskan, jika memiliki fundamental yang bagus, perusahaan teknologi pun dapat melakukan ekspansi dengan arus kas (cashflow) sendiri, tanpa perlu bergantung kepada investor.

"Kalau fundamentalnya bagus kita tidak bergantung pada investor, bisa dari cash flow sendiri sehingga company-nya sehat," ujar dia.

 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja GOTO

Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan beragam hingga September 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan, tetapi rugi melonjak hingga kuartal III 2022.

Merujuk laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk meraup pendapatan bersih Rp 7,96 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan Goto naik 134,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Beban pokok pendapatan naik 52,45 persen menjadi Rp 3,85 triliun dari kuartal III 2021 sebesar Rp 2,52 triliun.

Perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran melonjak 138,9 persen menjadi Rp 11,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,71 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 67,4 persen menjadi Rp 8,62 triliun hingga kuartal III 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 5,15 triliun.