Liputan6.com, Jakarta - Goldman Sachs mengalami tahun yang sulit pada 2022. CEO Goldman Sachs David Solomon pun mendapatkan “hukuman” karena hal tersebut.
Raksasa perbankan investasi mengatakan dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa, Solomon menerima kompensasi tahunan USD 25 juta atau sekitar Rp 374,48 miliar (asumsi kurs Rp 14.979 per dolar AS). Meskipun itu masih merupakan jumlah uang yang sangat besar, kompensasi yang diperoleh Solomon turun hampir 30 persen dari USD 35 juta atau sekitar Rp 524,28 miliar pada 2021.
Baca Juga
Sementara itu gaji tahunan Solomon sebesar USD 2 juta tidak berubah. Namun, perusahaan mengatakan, “kompensasi variabel tahunan” yang dibayarkan dalam ragam saham terbatas berbasis kinerja dan uang tunai, jauh di bawah level 2021.Demikian mengutip dari laman CNN, Minggu (29/1/2023).
Advertisement
Alasannya laba lebih lemah dibandingkan 2021. Saham Goldman Sachs juga turun lebih dari 10 persen pada 2022 meski penurunan tidak sebesar yang dialami saingannya Morgan Stanley (MS), JPMorgan Chase (JPM) dan Bank of America (BAC).
Namun, tetap saja Goldman Sachs terpukul keras oleh perlambatan kesepakatan pada 2022. Perseroan melaporkan penurunan pendapatan 16 persen pada kuartal IV dan penurunan laba 66 persen awal bulan ini, terutama karena kurangnya aktivitas merger dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Faktanya laba Goldman Sachs meleset dari perkiraan konsensus wall street dengan margin terluas sejak kuartal III 2011. Solomon menuturkan, dalam rilis laba perusahaan kalau hadapi ekonomi yang menantang.
Goldman Sachs alami waktu yang sangat sulit untuk mencoba di luar bisnis perbankan investasi. Bisnis perusahaan fokus pada konsumen yang telah merugi dan Goldman Sachs kembali menarik beberapa upaya untuk menjangkau rata-rata pelanggan perbankan.
Goldman Sachs PHK hingga 3.200 Karyawan pada Awal 2023
Sebelumnya, Bank investasi dari Amerika Serikat, Goldman Sachs memangkas sebanyak 3.200 karyawan mulai Rabu, 11 Januari 2023.
Melansir CNBC, Selasa (10/1/2023), angka tersebut berjumlah 6,5 persen dari 49.100 karyawan Goldman pada Oktober, berada di bawah 8 persen yang dilaporkan bulan lalu sebagai batas atas kemungkinan pemotongan.
Berdasarkan angka terakhir yang dilaporkan sebelumnya oleh Bloomberg merupakan hasil diskusi internal antara kepala bisnis dan manajemen eksekutif selama sebulan terakhir.
CEO Goldman David Solomon memulai musim PHK Wall Street pada September dan kemudian memilih untuk memberlakukan pemangkasan karyawan terdalam industri sejauh ini.
Tingkat karyawan bank membengkak selama dua tahun terakhir sebagai tanggapan atas ledakan transaksi dan aktivitas perdagangan, tetapi masa-masa indah tidak berlangsung lama, penerbitan IPO anjlok 94 persen tahun lalu karena pasar yang tiba-tiba tidak ramah, menurut data SIFMA
Sekarang, dengan kekhawatiran bahwa ekonomi akan melambat lebih lanjut tahun ini, Goldman menarik kembali head count jika penerbitan saham dan obligasi dan merger tidak pulih.
Advertisement
Goldman Sachs Kurangi Ambisi
Solomon juga mengurangi ambisinya di perbankan konsumen, yang mengakibatkan sebagian PHK. Bank investasi lain mengadopsi sikap wait and see dalam beberapa minggu mendatang.
Jika pendapatan melacak di bawah perkiraan pada Februari dan Maret, industri dapat memangkas lebih banyak pekerja. Hal itu diungkapkan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan tentang proses internal perusahaan terkemuka di wall street.
"Jika keadaan tidak menjadi lebih baik pada kuartal pertama, kami akan melakukan lebih banyak perubahan. Kamu tidak bisa membuat orang-orang mahal ini duduk-duduk tanpa melakukan apa-apa," kata Konsultan Kompensasi Alan Johnson, Selasa (10/1/2022).
Langkah Goldman mengikuti pemangkasan yang lebih kecil dari Morgan Stanley, Citigroup dan Barclays dalam beberapa bulan terakhir.
Credit Suisse yang sedang melakukan restrukturisasi mengatakan akan memangkas 2.700 karyawan dalam tiga bulan terakhir 2022 dan bertujuan untuk menghapus total 9.000 posisi pada 2025.
Sementara itu, Goldman masih berencana untuk mempekerjakan bankir junior dan di bidang lain sesuai kebutuhan.
Goldman Sachs Bakal Kurangi Bonus Pegawai 10 Persen pada 2022
Sebelumnya, divisi Pedagang dan penjual di Goldman Sachs harus siap menerima bonus yang setidaknya 10 persen lebih kecil dari tahun lalu meskipun bank menghasilkan lebih banyak pendapatan tahun ini.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (3/12/2022), pengurangan bonus terjadi karena bank yang berbasis di New York ini menghadapi perlambatan di sebagian besar bisnis lainnya, terutama perbankan investasi dan manajemen aset, area yang terkena dampak lonjakan suku bunga dan penurunan valuasi tahun ini.
Goldman juga mulai memberi tahu para eksekutif di divisi pasarnya minggu ini untuk mengharapkan kumpulan bonus yang lebih kecil pada 2022, menurut orang-orang, yang menolak disebutkan namanya berbicara tentang masalah kompensasi.
Menurut laporan Bloomberg, angka tersebut akan dipotong oleh "persentase dua digit yang rendah," meskipun diskusi pembayaran akan berlangsung hingga awal tahun depan dan dapat berubah.
Wall Street telah bergulat dengan penurunan tajam dalam pendapatan perbankan investasi setelah beberapa bagian industri yang terlibat dalam membawa perusahaan publik, mengumpulkan dana dan menerbitkan saham dan obligasi disita tahun ini.
Advertisement