Sukses

Petrosea Raup Laba Rp 461 Miliar hingga September 2022

PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan pertumbuhan laba 114,48 persen hingga kuartal III 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan meraup pendapatan sebesar USD 329,66 juta atau sekitar Rp 4 ,94 triliun (kurs Rp 14.978,30 per USD).

Raihan itu naik 9,31 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 301,59 juta. Pada periode yang sama Petrosea mencatatkan beban usaha sebesar USD 262,79 juta, naik dibanding September 2021 sebesar USD 258,06 juta.

Dengan demikian, perseroan berhasil mengantongi laba kotor USD 66,88 juta, naik 53,61 persen dibandingkan posisi September 2021 sebesar USD 43,54 juta. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 1 Februari 2023, hingga September 2022 perseroan mencatatkan beban administrasi sebesar USD 24,4 juta, beban bunga dan keuangan USD 5,04 juta, beban pajak final USD 2,27 juta.

Kemudian keuntungan lain-lain sebesar USD 2,19 juta dan penghasilan bunga sebesar USD 834.000. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar USD 30,96 juta atau sekitar Rp 463,73 miliar.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 30,78 juta atau sekitar Rp 461 miliar, naik lebih dari dua kali lipat atau 114,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 14,35 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 569,66 juta, naik dari posisi akhir 2021 sebesar USD 532,74 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 252,84 juta dan aset tidak lancar senilai USD 316,82 juta.

Liabilitas sampai dengan September 2022 naik tipis menjadi USD 280,19 juta dari USD 272,51 juta pada Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek SD 203, 73 juta dan liabilitas jangka panjang USD 76,46 juta. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi USD 289,48 juta dari USD 260,22 juta pada Desember 2021.

 

 

2 dari 4 halaman

Petrosea Kantongi Kontrak Rp 24,8 Triliun pada 2022

Sebelumnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil mengantongi kontrak senilai USD 1,6 miliar atau setara dengan Rp 24,8 triliun hingga akhir 2022. Dengan demikian, Petrosea optimistis bisa mengalami pertumbuhan pada 2023.

Bahkan, pada Desember 2022, Petrosea berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar tertinggi sebesar Rp 4,38 triliun. 

"Petrosea menyambut 2023 dengan penuh optimisme berkat implementasi strategi diversifikasi sebagai pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentigan," kata Komisaris Utama Petrosea, Robert Nitiyudo Wachjo dalam keterangan resminya, Selasa (17/1/2023).

Dia menuturkan, keyakinannya Petrosea akan semakin tumbuh dan mencatatkan kinerja yang kuat, sejalan dengan strategi repositioning perusahaan menjadi mine owner pada masa mendatang.

Sementara itu, Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan mengatakan, sampai dengan akhir tahun lalu, Petrosea berhasil mengantongi kontrak kurang lebih sebesar USD 1,6 miliar atau Rp 24,8 triliun. 

Hal itu merupakan wujud nyata dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk menjaga keberlangsungan usaha, termasuk menjadi lebih cost effective dan mencatat profit margin yang lebih tinggi.

"Untuk mendukung ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi, Petrosea mencadangkan anggaran belanja pada 2023 naik sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya," kata Romi.

Dalam menghadapi tantangan di masa mendatang, pada 2023 Petrosea akan mempercepat berbagai inisiatif change management sebagai wujud implementasi operational excellence dan continuous improvement di seluruh area operasional perusahaan. 

Dalam menjalankan usahanya, Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan pelaksanaan tata pengelolaan yang baik (GCG), aspek Environmental, Social & Governance(ESG), serta prinsip keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

 

3 dari 4 halaman

Diversifikasi Usaha Perkuat Kinerja

Sebelumnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) ke depan akan melakukan strategi  untuk terus menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan dan konstruksi  (EPC) secara berkelanjutan. 

Tak hanya itu, strategi jangka panjang Petrosea adalah untuk melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner atau pemilik tambang demi  memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku  kepentingan di masa mendatang.

"Sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner demi  memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku  kepentingan di masa mendatang,” tulis Head of Corporate Secretary, Investor Relations and Corporate Communications, Anto Broto dalam keterangan resminya, Kamis (29/9/2022).

Proses penawaran tender wajib saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang  dilaksanakan oleh PT Caraka Reksa Optima (CARA) selaku pemegang saham utama Petrosea  telah berakhir pada 23 September 2022. Hasil penawaran tender wajib tersebut  mencapai 89,90 persen saham. 

Kemudian, setelah masa penawaran tender wajib berakhir, susunan pemegang  saham Petrosea menjadi PT Caraka Reksa Optima yang memiliki 89,80 persen saham dan publik  yang memiliki 10,20 persen saham. 

 

 

4 dari 4 halaman

Ekspansi Bisnis

Sementara itu, berbagai inisiatif strategis yang terus dilaksanakan Petrosea selama ini terbukti telah mendukung perusahaan dalam mencatatkan kinerja yang solid secara berkesinambungan. 

Bahkan, pada masa pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020, Petrosea tetap  membuktikan keberlanjutan usahanya dan berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar  tertinggi sebesar Rp 3,15 triliun pada April 2022. 

Ekspansi bisnis yang dilakukan Petrosea terus memperkuat optimisme perusahaan untuk  berkembang menjadi sustainable resource company yang mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia. 

Salah satu bentuk ekspansi bisnis di sektor batu bara yaitu penandatanganan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Indo Bara Pratama pada September 2022 dengan nilai sebesar Rp 2,89 triliun dan jangka waktu lima tahun.