Sukses

Bank Mandiri Yakin Pembiayaan Hilirisasi Bakal Tumbuh

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menilai porsi pembiayaan smelter hilirsasi sudah mulai membaik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mulai mendukung pembiayaan smelter hiirisasi. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan pembiayaan hiirisasi karena itu bagian dari pembiayaan secara wholesale banking. 

Namun, untuk porsi pembiayaan hilirisasi memang belum banyak. "Porsi pembiayaan smelter hilirisasi itu kita memang sudah mulai baik secara langsung baik untuk investor asing maupun juga investor dalam negeri. Porsinya memang belum banyak karena itu bagian dari pembiayaan secara wholesale banking," kata Darmawan Junaidi di sela acara Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).

Menurut ia, porsinya saat ini masih sekitar 60 persen pembiayaan untuk wholesale dan sekitar 40 persen untuk ritel. 

"Pertumbuhan dari sisi wholesale loan itu sekitar 12 persen dan ritel 13 persen. Jadi kita lihat pertumbuhannya memang cukup menarik. Di sisi value chain dari wholesale tersebut tumbuh lebih tinggi," ujar dia.

Selain itu, Bank Mandiri tidak hanya memfasilitasi untuk investasi terhadap hilirisasi tapi termasuk juga value chain di bawahnya sampai ke segmen mikro banking, consumer dan SME. 

"Bicara soal apakah ini akan tumbuh pasti karena hilirisasi merupakan program pemerintah dan kami sangat menyambut baik apabila ada terobosan investasi baru tentunya akan melalui semua proses yang merupakan best practice yang sudah kita jalankan selama ini," kata dia.

Hal itu karena, Bank Mandiri ingin setiap portofolio yang dimasukkan akan menjadi portfolio yang sehat.

"Kita akan nilai bagaimana bisnis model dari proposal tersebut sehingga bisa memberi nilai tambah untuk Bank Mandiri maupun kemajuan perekonomian nasional," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Bidik Penyaluran Kredit Tumbuh 12 Persen

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 12 persen untuk tahun ini. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, target itu tentunya tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

"Untuk pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2023 di kisaran 10 sampai dengan 12 persen. Kemudian net interest margin (NIM) akan kita jaga untuk memberi efektivitas kepada profitability yang akan mendukung pertumbuhan modal yang lebih sehat dengan kisaran NIM di 5,3 sampai dengan 5,6 persen,” kata Dermawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal IV, Selasa (31/1/2023).

Bersamaan dengan itu, Bank Mandiri akan mengelola cost of credit (CoF) tetap rendah di kisaran 1,3 persen sampai dengan 1,5 persen. Sepanjang 2022, Bank Mandiri berhasil mengantongi laba bersih Rp 41,2 triliun, naik 46,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

 

 

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Laba Bersih

Pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun. 

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit pada 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara yoy. Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen.

Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.  Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0 persen YoY menjadi Rp 196,3 triliun di akhir 2022 lalu.

Selanjutnya: Bidik Penyaluran Kredit Tumbuh 12 Persen