Sukses

IHSG Menghijau, Sektor Saham Teknologi Pimpin Penguatan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tipis pada perdagangan saham Kamis pagi, 2 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis, (2/2/2023). Penguatan IHSG setelah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dan sektor saham teknologi pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.862,25. Pada pukul 09.40 WIB, IHSG naik tipis 0,03 persen ke posisi 6.864. Indeks LQ45 melemah 0,13 persen ke posisi 939,85. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.888,51 dan terendah 6.855,36. Sebanyak 247 saham menguat dan 193 saham melemah. 222 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 355.196 kali dengan volume perdagangan 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.829.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham industri melemah 0,42 persen. Sementara itu, indeks sektor saham energi bertambah 0,03 persen, sektor saham basic menguat 0,41 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,55 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,62 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan naik 0,29 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,05 persen, sektor saham properti bertambah 0,88 persen, sektor saham teknologi melonjak 2,71 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,03 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,82 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik 0,3 persen ke posisi 6.862 pada Rabu, 1 Februari 2023. Saham BMRI melemah 2,5 persen setelah rilis laporan keuangan. Saham BBRI naik 2,2 persen, BBCA bertambah 0,3 persen dan BBNI susut 0,3 persen.

Saham-saham konsumsi menguat dan masih mencatat aksi beli. Saham ERAA naik 11,9 persen, saham MAPI bertambah 6,9 persen, saham AMRT naik 4,9 persen, SIDO melonjak 3,3 persen. Sementara itu, saham ANTM bertambah 2,6 persen, saham INCO naik 2 persen. Saham emiten batu bara menguat 3,8 persen, BUMI naik 1,3 persen, ADRO melemah 0,3 persen dan ITMG susut 1,0 persen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 2 Februari 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FMII melonjak 19,49 persen

-Saham PURI melonjak 19,15 persen

-Saham GOLD melonjak 13,92 persen

-Saham LAJU melonjak 9,68 persen

-Saham PBRX melonjak 8,05 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ISAP melemah 9,76 persen

-Saham MGLV melemah 9,38 persen

-Saham KBLM melemah 6,94 persen

-Saham FWCT melemah 6,92 persen

-Saham BSBK melemah 6,90 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham GOTO senilai Rp 317,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 175,7 miliar

-Saham BOGA senilai Rp 160,3 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 150,5 miliar

-Saham NATO senilai Rp 131,4 miliar

 

Saham saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham ASRI tercatat 25.884 kali

-Saham GOTO tercatat 20.872 kali

-Saham PADA tercatat 20.440 kali

-Saham KBLM tercatat 16.715 kali

-Saham DKFT tercatat 16.485 kali         

3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas

Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Kamis, 2 Februari 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.832-6.931.

Dalam catatan Ajaib Sekuritas, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Januari 2023 mencapai 5,28 persen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya 5,51 persen YoY atau secara bulanan tercatat 0,34 persen MoM, melandai dibanding periode sebelumnya 0,66% MoM. Inflasi inti tercatat 3,27% YoY, di bawah periode sebelumnya 3,36 persen YoY. Sementara itu, PMI Indeks periode Januari 2023 tercatat berada di level ekspansif 51.3, tumbuh dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 50.9.

Dari mancanegara, Federal Reserve pada Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) Kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam kisaran 4,5 persen - 4,75 persen.

The Fed mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan setelah sebelumnya dengan kenaikan 50 bps pada Desember 2022 dan 75 bps pada 4 bulan beruntun di pertemuan tahun lalu. Hal tersebut dilakukan agar inflasi dapat menurun menuju target The Fed dalam kisaran 2 persen.  

 

 

4 dari 4 halaman

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas

 

1.BRIS

Buy : 1345

TP : 1385

Stop loss : 1330

Bullish harami candle sinyal tren penguatan, stochastic bergerak di area netral dan MACD line berada di atas centerline. Berpotensi untuk bullish continuation.

 

BRIS melaporkan laba bersih yang tumbuh 41 persen yoy sepanjang 2022. Keberhasilan merger yang BRIS lakukan positif tercermin dari pertumbuhan total asset 15 persen yoy, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 12 persen yoy serta pembiayaan yang tumbuh 21 persen yoy mencapai Rp208 triliun. Sementara itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional juga tercatat turun 75,88 persen yoy, menandakan BRIS berhasil dalam efisiensi kegiatan operasionalnya.

 

2.CMRY

Buy : 4.600

TP : 4.740

Stop loss : 4.480

Membentuk morning star candle dengan konfirmasi volume yang naik merupakan sinyal kuat untuk bullish continuation. Stochastic pada area netral dan MACD dalam momentum positif.

 

Kinerja CMRY sepanjang 9 bulan pertama 2022 menatat pertumbuhan laba bersih 45,1% yoy mencapai Rp 878,6 miliar. General Atlantic yang menggenggam 5,64% saham dari seluruh modal ditempatkan menjadi mitra strategis CMRY untuk pengembangan market, perluasan jaringan distribusi, dan pemasaran digital.

 

3.PGAS

Buy : 1.570

TP : 1.610

Stop loss : 1.535

Breakout MA 5 dan 20 harinya dengan konfirmasi volume yang menguat. Stochastic goldencross pada area oversold indikasi mulai bregerak rebound, MACD dalam momentum positif.

 

Kinerja PGAS pada Q3-2022 mencatat net profit yang tumbuh US$311 juta. Prospek kinerja positif tersebut berpotensi terjadi kedepannya seiring dengan beberapa proyek yang akan di operasikan, dianataranya adalah proyek pipa minyak Blok Rokan yag dapat berkontribusi sebesar USD 30 juta untuk pendapatan PGAS pada  akhir 2022. Dari hal tersebut PGAS menyatakan akan membagi dividen dengan rasio hingga 60 persen dari laba bersih 2022.

 

Â