Sukses

Deretan Calon Emiten Ini Umumkan Harga IPO, Mana yang Layak Beli?

Berikut deretan calon perusahaan tercatat yang sedang proses IPO pada Februari 2023. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaa  tengah dalam proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Beberapa di antaranya telah menentukan harga penawaran, seperti PT Aviana Sinar Abadi Tbk.

Dalam rangka IPO, perusahaan melepaskan 1 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 15 per saham. Saham-saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 101 per saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi mengantongi Rp 101 miliar dari aksi ini.

Sekitar 51,02 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk penyertaan modal kepada entitas anak, PT Digital Nata Karya (DNK). Kemudian sekitar 27,55 persen akan dialokasikan kepada entitas anak lainnya PT Avana Semesta Anugerah (ASA). Sisanya sekitar 17,35 persen akan digunakan pereroan untuk modal kerja dan belanja modal (capital expenditure/capex).

Jadwal IPO:

  • Masa Penawaran Umum: 1–3 Februari 2023
  • Tanggal Penjatahan: 3 Februari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham: 6 Februasi 2023
  • Tanggal Pengembalian Uang Pesanan: 6 Februari 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham: 7 Februari 2023

 

PT Haloni Jane Tbk

Dalam rangka IPO, Haloni Jane menerbitkan 1,13 milir saham baru dnegan nilai nominal Rp 10 per saham. Perseroan mematok harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Dengan begitu, Haloni Jane berpotensi meraup Rp 113 miliar dari aksi ini. Seluruh dana IPO ini seluruhnya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja.

 

Jadwal IPO:

  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 1–6 Februari 2023
  • Tanggal Penjatahan: 6 Februari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik dan Pengembalian Uang: 7 Februari 2023
  • Tanggal pencatatan saham: 8 Februari

 

2 dari 4 halaman

PT Solusi Kemasan Digital Tbk

PT Solusi Kemasan Digital Tbk

Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 308 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 162 per saham, dengan begitu, perseroan bakal mengantongi dana segar Rp 49,9 miliar dari IPO. Sekitar 21 peren dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal. Sisanya sekitar 79 persen akan dialokasikan untuk modal kerja.

 

Jadwal IPO:

  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 2—6 Februari 2023
  • Tanggal Penjatahan: 6 Februari 2023
  • Tanggal Distribusi: 7 Februari 2023
  • Tanggal Pencatatan di BEI: 8 Februari 2023

 

PT Pelita Teknologi Global Tbk

Perseroan menerbitkan 200 juta saham baru dalam rangka IPO dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Haga penawaran dipatok Rp 160 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal mengantongi dana segar Rp 31 miliar dari aksi IPO. Rencananya, seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sebagai catatan, perseroan tidak memiliki renana untuk melunasi utang kepada pihak terafiliasi menggunakan dana hasil IPO.

 

Jadwal IPO:

  • Masa Penawaran Umum: 2–6 Februari 2023
  • Tanggal Penjatahan: 6 Februari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 7 Februari 2023
  • Tanggal Pencatatan di BEI: 8 Februari 2023
3 dari 4 halaman

BEI Sebut 38 Perusahaan Proses IPO, Ada Pertamina Geothermal Energy

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 38 perusahaan yang masuk dalam proses pencatatan saham di BEI hingga 2 Februari 2023.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, dari 38 calon perusahaan tercatat berbagai sektor di antaranya bergerak di bidang teknologi hingga transportasi dan logistik.

"Hingga Januari ini, ada 11 perusahaan tercatat. Jadi, di pipeline ada 38 perusahaan," kata Nyoman dalam acara Temu Manajemen BEI, Kamis, 2 Februari 2023.

Dalam pipeline tersebut, terdapat anak usaha BUMN, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) 

"Kebetulan sudah masuk e-ipo, kemarin ada pubex Pertamina Geothermal Energy, sudah resmi sudah dapat kita expose," kata dia.

Dengan demikian, calon emiten berkode PGEO telah mendekati proses pencatatan saham di BEI. Berikut ini adalah 10 perusahaan yang akan melantai di BEI dalam waktu dekat ini.

PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX)

PT Haloni Jane Tbk (HALO)

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ)

PT Hillcon Tbk (HILL)

PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING)

PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR)

PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK)

PT Vastland Indonesia Tbk (VAST)

 

4 dari 4 halaman

10 Perusahaan Baru yang Catatkan Saham di BEI

Di sisi lain, hingga 31 Januari 2023, terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI. BEI menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada tahun ini.

"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.

"Per 31 Januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta. Akhir tahun lalu jumlahnya 10,3 juta dengan investor saham sebanyak 4,4 juta. Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata Iman.

Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.