Sukses

Saham Apple Tergelincir Setelah Rilis Laporan Keuangan

Pendapatan Apple tercatat USD 117,1 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis USD 121,1 miliar. Hal ini seiring penjualan iPhone dan Mac yang meleset.

Liputan6.com, Jakarta - Apple Inc (AAPL) melaporkan pendapatan kuartal  yang meleset dari ekspektasi analis, baik di pendapatan maupun laba. Jebloknya pendapatan Apple disebabkan penjualan iPhone yang merosot, turun lebih dari 8 persen dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

Menyusun laporan tersebut, saham Apple turun lebih dari 3 persen. Melansir Yahoo Finance, Jumat (3/2/2023), Apple mencatatkan pendapatan sebesar USD 117,1 miliar atau sekitar Rp 1.746,27 triliun (kurs Rp 14.912,65 per USD). Jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan analis di kisaran USD 121,1 miliar. Laba per saham yang disesuaikan yakni USD 1,88 per saham dai perkiraan USD 1,94.

Pendapatan iPhone dan Mac masing-masing tercatat sebesar USD 65,7 miliar dan USD 7,7 miliar. Keduanya juga meleset dari perkiraan analis sebesar USD 68,3 miliar dan USD 9,27 miliar. Pendapatan dari produk wearable juga lebih rendah dari perkiran aanalis sebesar USD 15,3 miliar, sementara realisasinya USD 13,4 miliar.

Sedangkan pendapatan iPad tercatat sebesar USD 9,4 miliar, lebih tinggi dari  perkiraan sebesar USD 7,7 miliar. Pendapatan dari layanan tercatat sedikit lebih tinggi yakni sebesar USD 20,7 miliar dari perkiraan USD 20,4 miliar.

"Saat kita semua terus menavigasi lingkungan yang menantang, kami bangga memiliki jajaran produk dan layanan terbaik kami, dan seperti biasa, kami tetap fokus pada jangka panjang dan memimpin dengan nilai-nilai kami dalam segala hal yang kami lakukan,” CEO Apple kata Tim Cook dalam sebuah pernyataan.

 

 

2 dari 4 halaman

Hambatan Apple

Apple menghadapi hambatan yang signifikan sepanjang November dan Desember seiring pembatasan sosial terkait COVID dan protes pekerja di fasilitas pabrikan Foxconn di Zhengzhou, China. Pabrik yang mempekerjakan 200.000 orang itu memproduksi sebagian besar handset Apple iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Pro dan Pro Max, masing-masing dijual mulai dari USD 999 dan USD 1.099, merupakan dua perangkat andalan Apple.

Harga mereka yang lebih tinggi membantu meningkatkan harga jual rata-rata iPhone, mendorong pendapatan yang lebih tinggi untuk raksasa teknologi tersebut. Menurut Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, pengiriman iPhone Apple turun 14,9 persen dari tahun ke tahun, dari 85 juta unit pada kuartal IV 2021 menjadi 72,3 juta unit pada kuartal IV 2022. Meskipun penjualan melambat, Apple masih berhasil menghindari PHK skala besar, tidak seperti rekan-rekannya termasuk Microsoft, Google, dan Amazon (AMZN).

3 dari 4 halaman

Toko Pertama Apple di Malaysia Bakal Segera Dibuka

Sebelumnya, Apple disebut-sebut bakal segera membuka toko pertama mereka di Malaysia, dan saat ini sudah mulai merekrut karyawan.

Informasi ini terungkap lewat laporan Bloomberg, dimana perusahaan besutan Steve Jobs itu membuka lowongan pekerjaan untuk Apple Store di website mereka.

Dalam lowongan di situs resmi perusahaan, posisi yang dicari meliputi manajer toko, staf spesialis teknis, staf pendukung, kreatif dan sales untuk toko pertama Apple di Malaysia itu.

Dengan daftar lowongan pekerjaan ini, dapat dipastikan staf yang dicari bukan untuk toko pihak ketiga, tetapi untuk posisi sebagai karyawan di Apple Store, sebagaimana dikutip dari Bloomberg via Gizchina, Kamis (26/1/2023).

Sayangnya, masih belum diketahui secara pasti lokasi toko pertama Apple tersebut di Malaysia, namun beberapa laporan menyebut Apple Store itu akan berada di Kuala Lumpur.

Keberadaan Apple Store di Malaysia ini menandakan perusahaan bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat itu ingin memperkuat kehadiran mereka di daerah Asia.

Diketahui, Apple pertama kali membuka toko retail pertama mereka di Asia Tenggara dengan memilih negara Singapura pada 2015.

Selang tiga tahun berikutnya, Apple membuka toko resmi mereka di Thailand. Selain posting lowongan pekerjaan di Malaysia.

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Buka Lowongan di India

Perusahaan juga membuka lowongan untuk di India, dan sudah lama memiliki rencana untuk membuka toko resmi mereka di negara berjuluk Anak Benua tersebut.

Lebih lanjut, Apple sudah mulai memindahkan produksi iPhone mereka dari Tiongkok ke India secara bertahap.

Saat ini Apple memang sudah mulai melakukan produksi iPhone di India. Namun, informasi terbaru mengungkap, Apple berencana memproduksi lebih banyak iPhone di negeri Bollywood itu.

Menurut laporan tersebut, target Apple adalah membuat 25 persen dari pasokan iPhone di India. Kabar ini diungkap langsung oleh menteri perdagangan India.

Dalam acara konferensi teknologi di India, menteri perdagangan India Piyush Goyal, mengatakan, saat ini 5-7 persen produk Apple dibuat di India. "Targetnya adalah untuk meningkatkan angka ini hingga 5 kali lipat," kata Goyal.