Liputan6.com, Jakarta - PT Aviana Sinar Abadi Tbk atau AVIANA (IRSX) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 7 Februari 2023. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi berbasis integrated digital IT Hub tersebut membidik laba dan pendapatan meningkat dua kali lipat pada 2023.
Direktur AVIANA, Panji Pramana menuturkan, pihaknya menargetkan pendapatan Rp 500 miliar dan laba bersih Rp 20 miliar pada 2023.
Baca Juga
"Laba dan pendapatan tahun ini proyeksikan naik dua kali lipat Rp 500 miliar, laba bersih Rp 20 miliar pada 2023. Segmen pendorong di telko dan produk digital," kata Panji saat ditemui di BEI, Selasa (7/2/2023).
Advertisement
Panji menilai, industri teknologi memiliki prospek yang cerah. Hal itu tercermin dari tren bisnis perusahaan besar maupun kecil menggunakan teknologi digital.
"Industri ini sangat bagus, karena perusahaan kecil maupun perusahaan besar sudah jadi tren sekarang, yang mau menjalankan bisnis harus go digital," kata dia.
Selain itu, Aviana Sinar Abadi juga melakukan pendekatan bisnis dari customer service dan engagement media sosial yang baik.
Meski demikian, Panji mengaku, terdapat tantangan dalam menjalankan bisnis teknologi, karena bisnisnya bersifat scalable.
"Tantangan tentu ada, karena bisnis teknologi sangat scalable, pasti ada, saya yakin kami bisa jalani itu semua," ujar dia.
Di sisi lain, Panji menegaskan, untuk saat ini belum terlalu banyak hambatan dalam menjalankan bisnisnya. Secara historikal, Aviana Sinar Abadijuga mampu berkembang tanpa mengurangi karyawan saat pandemi melanda.
"Saat ini ya enggak terlalu banyak halangan karena sudah berjalan 10 tahun, perkembangan bisnisnya dari awal kita berdiri lumayan, kita buktikan pasca pandemi kita tidak ada pengurangan karyawan segala macam, artinya perusahan kami bisa melewati, kami berdiri di sektor yang tepat," ujar dia.
AVIANA Resmi Tercatat di BEI Hari Ini Selasa 7 Februari 2023
Sebelumnya, PT Aviana Sinar Abadi Tbk bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/2/2023). Perseroan sebagai emiten ke-13 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Aviana Sinar Abadi Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham IRSX. Jumlah saham yang dicatatkan di BEI sebesar 5 miliar saham termasuk saham pendiri sebesar 4 miliar saham.
Aviana Sinar Abadi mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik (IPO) 1 miliar saham.
Harga penawaran saham Rp 101 per saham dengan nilai nominal Rp 15 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 101 miliar dari IPO atau initial public offering (IPO). Perseroan telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PT Aviana Sinar Abadi Tbk, Panji Pramana menyebutkan, pihaknya melihat tingginya antusias investor terhadap penawaran saham IRSX bisa menjadi titik pertama bagi para UMKM untuk go digital dan bangkit lebih tinggi lagi setelah pandemi.
Advertisement
IPO Aviana Alami Kelebihan Permintaan
Pada periode penawaran umum yang digelar pada 1-3 Februari 2023, Aviana berhasil mendapatkan 22.800 pemegang saham baru dan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribedhingga 100 kali.
"Melihat antusiasme dari pasar terhadap AVIANA, kami sangat senang dan optimis akan terus dapat melakukan pengembangan teknologi untuk menghasilkan inovasi dan solusi bagi berbagai macam sektor bisnis, dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka secara nasional dan global," kata Panji dalam keterangan resmi, ditulis Selasa, 7 Februari 2023.
Sebagai pemanis, Aviana juga secara bersamaan menerbitkan 1,4 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 5:7. Artinya, tiap pemegang lima saham baru akan mendapatkan tujuh waran.
Adapun, dana yang diperoleh dari IPO sekitar 78,57 akan digunakan perusahaan anak untuk belanja modal dan modal kerja. Sekitar 4,08 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal. Selain itu, sekitar 17,35 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.
IPO Aviana Sinar Abadi
Sebelumnya, PT Aviana Sinar Abadi Tbk atau AVIANA, perusahaan teknologi berbasis integrated digital IT Hub akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2023.
"AVIANA menargetkan dana segar dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) senilai Rp 100 miliar, atau USD 6,4 juta (asumsi kurs Rp 15.400 per dolar AS)," kata Direktur Utama Aviana Sinar Abadi, Panji Pramana dalam keterangan resminya, Rabu (11/1/2023).
Aviana Sinar Abadi menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 1 miliar lembar saham dengan kisaran harga IPO Rp100 - Rp101 per lembar saham. Secara bersamaan AVIANA juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.400.000.000 atau 1,4 miliar waran seri I dengan perbandingan 5 saham baru mendapatkan 7 waran seri I.
Selain itu, Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 51,02 persen sebagai modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan, yaitu DNK (PT Digital Nata Karya).
Sekitar 27,55 persen untuk modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan yang lain, yaitu ASA (PT Aviana Sinar Anugerah).
Sedangkan, sisanya sekitar 21,43 persen akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja dan belanja modal.
Advertisement
Bisnis Aviana Sinar Abadi
Melansir laman e-ipo, Aviana Sinar Abadi telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dengan demikian, penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum saham perdana atau IPO.
AVIANA adalah Integrated Digital IT Hub yang menghubungkan bisnis dengan teknologi. Perusahaan ini berdiri sejak 2013, AVIANA memiliki pengalaman intensif dalam dunia pengembangan teknologi perangkat lunak untuk bisnis digital.
AVIANA telah mempunyai lebih dari 1.200 partner digital, dan pengelolaan transaksi hingga lebih dari 180 juta transaksi setiap bulannya. Melalui ekosistem digitalnya, AVIANA berhasil melestarikan dan membuka lebih dari 450.000 UMKM Digital di seluruh Indonesia.
Perseroan bergerak dalam penggembangan layanan teknologi dari front-end service, back-end service, hingga supporting system service.