Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Rabu, 8 Februari 2023. Wall street tertekan setelah investor kembali fokus ke gelombang terbaru rilis laporan laba perusahaan.
Di sisi lain, wall street juga terus mempertimbangkan prospek langkah kebijakan the Federal Reserve (the Fed) ke depan. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 207,68 poin atau 0,61 persen ke posisi 33.949,01. Indeks S&P 500 merosot 1,11 persen ke posisi 4.117,86. Indeks Nasdaq terpangkas 1,68 persen ke posisi 11.910,52. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis (9/2/2023).
Baca Juga
Saham Chipotle turun sekitar 5 persen setelah kehilangan harapan untuk laba dan pendapatan dalam rilis kinerja terbarunya. Saham Lumen Technologies anjlok hampir 21 persen setelah melaporkan kerugian kuartal IV sebesar USD 3,1 miliar dan memberikan panduan untuk tahunan yang berada di bawah harapan wall street.
Advertisement
Sementara itu, saham CVS dan Uber masibng-masing naik lebih dari 3 persen dan 5 persen seiring kinerja keuangan yang berada di atas perkiraan wall street.
Pada kuartal I 2023, 42 perusahaan di S&P 500 telah mengeluarkan pandungan laba yang negatif, menurut Refinitiv. Sementara itu, delapan perusahaan telah mengeluarkan pedoman yang positif. Sementara banyak lainnya tidak mengubah pedoman atau mengeluarkannya sejal awal.
Sekitar 69 persen dari 297 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja laba kuartal IV 2022 sejauh ini mengalahkan perkiraan analis, berdasarkan data Refinitiv, meskipun banyak analis menurunkan harapan mereka untuk kuartal tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi. Lebih dari 27 persen melewatkan perkiraan konsensus analis untuk kuartal tersebut.
“Musim laba ini paling baik di bawah standar. Butuh waktu untuk kenaikan suku bunga mempengaruhi laba. Sekarang, kita mulai melihatnya,” ujar dia seperti dikutip dari CNBC.
Disney dan Mattel Rilis Laporan Keuangan
Sementara itu, investor mencari rilis laba usai bel perdagangan antara lain Walt Disney dan Mattel untuk mengukur apakah ada tanda-tanda melambatnya belanja konsumen atau melemahnya ekonomi.
Tidak terkait dengan laba, saham induk usaha Google, Alphabet merosot lebih dari 7 persen di tengah kekhawatiran meningkatnya persaingan di ruang kecerdasan buatan.
Pergerakan yang lebih rendah menandai pergantian dari reli pada perdagangan Selasa, 7 Februari 2023 terutama didorong oleh pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai inflasi telah mulai mereda. Komentar Powell mengulangi apa yang diberikan pada konferensi pers pekan lalu, semakin memperkuat harapan investor kalau bank sentral akan segera berhenti atau berporos pada kenaikan suku bunga.
“Ini adalah jenis yin dan yang yang berkelanjutan, jika Anda maum dengan kemana kita akan pergi dengan the Fed,” ujar CIO of IndexIQ, Sal Bruno.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 7 Februari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 7 Februari 2023 setelah komentar Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengindikasikan inflasi telah mulai mereda.
Mengutip CNBC, Rabu (8/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 265,67 poin atau 0,78 persen ke posisi 34.156,69. Indeks S&P 500 naik 1,29 persen ke posisi 4.164. Indeks Nasdaq menguat 1,9 persen ke posisi 12.113,79.
Indeks utama di wall street memantul tak setelah sambutan Jerome Powell di The Economic Club of Washington DC. Pada satu titik, indeks Dow Jones melambung lebih dari 275 poin.
Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1 persen. Kenaikan indeks itu terjadi karena investor menyambut komentar Powell tentang disinflasi. Investor berharap bank sentral dapat terus memperlambat kebijakan kenaikan suku bunga.
"Proses disinflasi, proses menurunkan inflasi, telah dimulai, dan dimulai di sektor barang. Tapi perjalanannya masih panjang. Ini adalah tahap paling awal dari disinflasi,” ujar dia dikutip dari CNBC.
Kemudian, Powell menuturkan, dalam diskusi kalau the Fed dapat terpaksa menaikkan suku bunga lebih agresif yang dapat membuat investor ketakutan sejenak. Tiga indeks acuan sempat melemah setelah pernyataan Powell. Indeks acuan pun berbalik arah.
“Kenyataannya adalah kita akan bereaksi terhadap data tersebut. Jadi jika kita terus mendapatkan, misalnya laporan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang lebih tinggi, mungkin kita harus berbuat lebih banyak dan menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan,” kata dia.
Komentar Powell pada Selasa, 7 Februari 2023 mengikuti konferensi pers Powell pekan lalu setelah the Fed dongkrak suku bunga. Ia menuturkan, bank sentral membuat kemajuan yang solid dalam menurunkan inflasi. Komentar tersebut dipandang sebagai dovish oleh investor dan memicu reli saham.
"Pasar melakukan yang terbaik untuk mencoba mengabaikan dua skenario yang sangat berbeda, keduanya benar-benar didorong oleh apa yang akan dilakukan the Fed,” ujar Direktur Pelaksana Strategi dan Riset Aspiriant, Dave Grecksek.
UBS Soroti META
Ia menambahkan, skenario adalah mendapatkan resesi atau tidak. Hal itu sangat tergantung di mata pasar seberapa cepat the Fed mendekati akhir kebijakan kenaikan suku bunga.
Sementara itu, UBS mengatakan platform Meta sedang membuat langkah dalam pertempuran yang sedang berlangsung untuk mengembalikan waktu yang dihabiskan kembali ke platform Instagram dan mengambil bagian dari TikTok.
"Komentar tentang EPS kuartal IV 2022 seputar keterlibatan video bentuk pendek mendukung indikasi sebelumnya META mengambil bagian dalam ruang ini, dan kami memperkirakan setiap pengurangan 10 persen dalam jeda waktu 18 menit yang dihabiskan pada 2022 antara Instagram dan TikTok mewakili penarik 1,4 ppts untuk pertumbuhan pendapatan terkonsolidasi,” ujar Analis Llyod Walmsley.
Walmsley menuturkan, meski perlu waktu untuk memperbaiki kesenjangan ini dan produk Reels perusahaan mungkin mencatat profitabilitas hingga akhir 2023 dan awal 2024. “Data menunjukkan Meta membuat kemajuan yang signifikan,” kata dia.
Disebutkan pada waktu global yang dihabiskan pada Januari untuk Instagram naik 5 persen year over year, sementara TikTok turun 6,4 persen year over year.
Advertisement