Liputan6.com, Jakarta - Co-CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE.
Pada 10 Februari 2022, HYBE mengumumkan telah membeli saham dari pendiri SM Entertainment, Lee Soo Man, menjadikan HYBE sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan. HYBE dan Lee Soo Man telah menandatangani kontrak pada 8 Februari untuk akuisisi 14,8 persen saham, atau 3.523.420 saham, di SM Entertainment yang sebelumnya dipegang oleh Lee Soo Man.
Baca Juga
Sebagai tanggapan, Co-CEO SM Entertainment, serta 25 eksekutif puncaknya, merilis pernyataan yang menyatakan mereka dengan tegas menentang akuisisi HYBE.
Advertisement
Penolakan itu setali dengan rencana SM yang akan melakukan lompatan ke depan, yakni ke era SM 3.0. Mereka menekankan pentingnya SM 3.0 untuk masa depan perusahaan sambil sekali lagi menyatakan keinginan mereka untuk menjauh dari pengaruh Lee Soo Man.
"Melalui SM 3.0, SM entertainment akan memulai babak baru. Kami akan menjauh dari masa lalu di mana satu orang menuai semua otoritas dan penghargaannya. Dan sebagai gantinya, melalui para ahli di bidangnya dan kecerdasan kolektif, kami akan meningkatkan artis kami dan berbagi kegembiraan dan penghargaan bersama,” mengutip pernyataan Co-CEO dan Eksekutif SM Entertainment dari laman Koreaboo, Jumat (10/2/2023).
Saham SM Entertainment Terbang Usai Dicaplok HYBE
Sebelumnya, HYBE resmi mengumumkan akuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment. HYBE membeli 3,5 juta saham dari pendiri SM Entertainment, Lee Soo-man selaku pemegang saham terbesar SM Entertainment, dengan harga 120.000 won (atau sekitar USD 94,88 per saham).
Harga pembelian itu lebih tinggi sekitar 21,8 persen dari harga penutupan hari sebelumnya. Saham SM Entertainment naik hampir 19 persen menjadi 117.000 won Jumat pagi sebelum jatuh ke 109.600 pada pertengahan pagi.
Melansir laman Billboard Pro, Jumat (10/2/2023), SM Entertainment memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 1,8 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar HYBE bernilai sekitar USD 6,5 miliar. Lee sebelumnya telah memiliki sekitar 18,5 persen saham beredar SM Entertainment.
Setelah penjualan ke HYBE, dia memiliki sekitar 869.000 saham atau setara 3,7 persen saham. Lee memiliki opsi untuk menjual sisa sahamnya satu tahun setelah pembelian HYBE atau tanggal penggabungan bisnis.
Sebelumnya, perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon, mengumumkan rencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut.
Namun, Lee menentang investasi Kakao. Harga saham SM Entertainment melonjak ke rekor tertinggi setelah pendiri agensi K-pop bersumpah untuk menjegal rencana penjualan saham ke Kakao Corp. Langkah tersebut telah memicu spekulasi manajemen perusahaan akan berhadapan dengan pendiri, Lee Soo-Man untuk membeli saham dalam rangka mengamankan saham pengendali.
SM Entertainment, yang menaungi grup hit Girls' Generation dan Super Junior, melonjak 9,5 persen ke penutupan tertinggi sejak listing di Seoul pada tahun 2000. Harga saham SM Entertainment naik 29 persen sejak awal tahun. Kakao ditutup 1,6 persen lebih tinggi pada hari Rabu.
Menurut sebuah laporan, Lee menyebut rencana SM Entertainment dan Kakao sebagai tindakan ilegal terhadap hukum komersial dan anggaran dasar, di mana SM Entertainment akan menerbitkan saham baru dan obligasi konversi.
Advertisement
Investasi Kakao
Investasi Kakao akan meningkatkan jumlah saham beredar SM Entertainment dan melemahkan saham pemegang saham lainnya. Pada 6 Maret, menurut pengajuan peraturan Kakao, Kakao akan menerbitkan 1,23 juta saham dan obligasi yang dapat dikonversi pada Maret 2024 menjadi 1,14 juta saham.
Tambahan 2,37 juta saham akan meningkatkan jumlah saham beredar dari 23,8 juta menjadi 26,2 juta dan mengurangi kepemilikan HYBE dari 14,8 persen menjadi 13,5 persen. Investasi di SM Entertainment adalah kesepakatan besar kedua HYBE dalam beberapa hari terakhir.
Pada Rabu lalu, HYBE America mengumumkan telah membeli QC Media Holdings, perusahaan induk dari label hip-hop Quality Control Music yang berbasis di Atlanta. Kesepakatan senilai USD 300 juta ini menambahkan artis termasuk Migos, Lil Baby, Lil Yachty, dan City Girls ke daftar HYBE di bawah kepemimpinan CEO HYBE America Scooter Braun.
Saham Agensi K-Pop Melonjak
Hybe, agensi K-pop di belakang boy band BTS mengumumkan akuisisi 3,5 juta saham ESM senilai 422,8 miliar atau setara USD 33,42 juta. Nilai akuisisi itu sebesar Rp 5,05 triliun (asumsi kurs Rp 15.129 per dolar AS).
Setelah pengumuman akuisisi tersebut, saham berkaitan dengan K-pop melambung. Demikian dikutip dari CNBC, Jumat (10/2/2023).
Saham SM Entertainment melonjak lebih dari 16 persen. Saham Hybe naik 6 persen pada jam pertama perdagangan di Seoul, Korea Selatan. Saham JYP Entertainment naik 2,5 persen dan YG Entertainment meroket 3,8 persen pada pembukaan perdagangan saham.
Hybe, agensi K-pop di belakang boy band BTS mengumumkan dalam pengajuan untuk akuisisi 3,5 juta saham SM Entertainment senilai 422,8 miliar won atau setara USD 334,2 juta. Jika dirupiahkan, akuisisi itu senilai Rp 5,05 triliun (asumsi kurs Rp 15.129 per dolar AS).
Hybe mengumumkan akuisisi saham yang dipegang oleh pendiri SM Entertainment Lee Soo man untuk memegang 14,65 persen saham di perusahaan menjadikan Hybe menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment. Hybe mengatakan kesepakatan itu untuk meningkatkan daya saing Hybe di industri K-pop.
Advertisement