Sukses

Energi Mega Persada Masuk Daftar MSCI Kapitalisasi Kecil, Bagaimana Laju Saham ENRG?

Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap IndeX rebalancing portofolionya yang efektif 1 Maret 2023. Salah satu saham yang masuk PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masuk ke daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index efektif per 1 Maret 2023. Daftar emiten-emiten yang termasuk dalam MSCI Small Cap Index secara rutin di evaluasi dan diumumkan oleh MSCI setiap kuartalnya.

Harga saham ENRG ditutup menghijau pada perdagangan hari ini, Jumat 10 Februari 2023. ENRG ditutup naik 6,30 persen ke posisi 270. Saham ENRG dibuka pada posisi 260 dan bergerak pada posisi 260—274. Dalam sepekan, harga saham ENRG telah naik 2,27 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ENRG telah naik 67,70 persen. Kapitalisasi pasar saat ini tercatat sebesar Rp 6,7 triliun.

ENRG merupakan Perusahaan yang bergerak di industri hulu minyak dan gas dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004. Untuk periode yang berakhir 30 September 2022, Perusahaan membukukan peningkatan kinerja keuangan yang cukup baik (dari tahun dan kuartal sebelumnya).

"EMP mencatatkan Penjualan Bersih sebesar USD 344 juta, Laba Usaha sebesar US$131 juta, dan Laba Bersih sebesar USD 44 juta. Perusahaan juga dalam kondisi likuiditas yang baik dengan rasio pinjaman terhadap ekuitas sebesar 0,12x,” ungkap Direktur Utama & Chief Executive Officer Energi Mega Persada, Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resmi, Jumat (10/2/2023).

Sampai dengan September 2022, [perusahaan memproduksi 5.148 barel minyak per hari dan 204 juta kaki kubik gas per hari. EMP saat ini mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sebesar 37 juta barel minyak dan 649 milyar kaki kubik gas.

 

2 dari 3 halaman

Saham TMAS, MAPA dan ENRG Masuk Jajaran MSCI Kapitalisasi Kecil

Sebelumnya, Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengatur kembali komposisi portofolionya atau rebalancing yang efektif pada 1 Maret 2023.

Rebalancing portofolio indeks MSCI itu diumumkan pada 9 Februari 2023. Perubahan komposisi ditutup pada 28 Februari 2023, dan efektif 1 Maret 2023.

Dalam pengumuman MSCI tidak menambah saham untuk daftar indeks MSCI Global Standard. Namun, MSCI menghapus saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dari indeks daftar MSCI Global Standard.

Di sisi lain, MSCI menambah tiga saham di daftar indeks MSCI Small Cap antara lain PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Kemudian melepas saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP).

Seiring pengumuman tersebut, saham BCAP melemah 1,23 persen ke posisi Rp 80 per saham. Saham BCAP berada di level tertinggi Rp 82 dan terendah Rp 77 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.514 kali dengan volume perdagangan 646.983 saham. Nilai transaksi Rp 5,4 miliar.

Sedangkan saham ARTO merosot 6,97 persen ke posisi Rp 3.070 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.664 kali dengan volume perdagangan 113.152 saham. Nilai transaksi Rp 34,7 miliar.

Sementara itu, saham ENRG naik 6,3 persen ke posisi Rp 270 per saham. Saham ENRG berada di level tertinggi Rp 274 dan terendah Rp 260 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.991 kali dengan volume perdagangan 3.437.707 saham. Nilai transaksi Rp 92,6 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Saham TMAS

Saham TMAS melambung 8,4 persen ke posisi Rp 2.840 per saham. Saham TMAS berada di level tertinggi Rp 2.870 dan terendah Rp 2.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.712 kali dengan volume perdagangan 57.952 saham. Nilai transaksi Rp 16 miliar.

Saham MAPA naik 1,3 persen ke posisi Rp 4.640 per saham. Saham MAPA berad di level tertinggi Rp 4.800 dan terendah Rp 4.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.625 kali dengan volume perdagangan 155.901 saham. Nilai transaksi Rp 72,2 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,25 persen ke posisi 6.880. IHSG berada di level tertinggi 6.895,22 dan terendah 6.803. Sebanyak 362 saham melemah dan 162 saham menguat. 200 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.161.097 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,5 triliun