Sukses

Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia yang Bakal Jadi co-Chairman GOTO

William Tanuwijaya ditunjuk menjadi co-Chairman GOTO. Hal itu akan diputuskan dalam RUPSLB PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjuk CEO dan Co-founder Tokopedia, William Tanuwijaya sebagai calon komisaris atau co-Chairman GOTO.

Merujuk profil Linkedin, Sabtu, (11/2023), William Tanuwijaya merupakan CEO dan Co-founder Tokopedia sejak Agustus 2009 hingga saat ini. 

Selain itu, William Tanuwijaya juga pernah menjabat sebagai Young Global Leader di World Economic Forum (WEF) dari 2016 hingga saat ini.

 Sementara itu, William menempuh pendidikan sarjana Teknologi Informasi di Universitas Bina Nusantara (BINUS) pada 1999 sampai dengan 2003. Kemudian, ia melanjutkan studi Executive Education, Leadership di Harvard Kennedy School pada 2017.

Asal tahu saja, keberhasilan Tokopedia menjadi salah satu situs marketplace terbaik di Indonesia tidak lepas dari kerja keras William Tanuwijaya. Sebelum bisa berada di posisinya sekarang, perjuangan besar harus dilakukannya.

William Tanuwijaya tidaklah lahir dari keluarga berada. Ia lahir dari ayah seorang pegawai swasta dan ibu yang merupakan ibu rumah tangga. Lahir dan besar di daerah Pematang Siantar, Sumatera Utara membuat William tidak banyak mengenal dunia luar sejak kecil.

Hal inilah yang membuat almarhum ayah dan paman William bertekad besar agar anaknya bisa mendapat penghidupan yang lebih baik. Setelah menamatkan bangku SMA, William hijrah ke Jakarta untuk menempuh bangku pendidikan tinggi.

 

2 dari 5 halaman

William Jadi Tulang Punggung Keluarga

"Saya lahir dan besar di Pematang Siantar. Almarhum ayah dan paman saya ingin saya punya hidup lebih baik. Saya waktu itu diberikan izin pergi merantau dari Sumatera Utara ke Tanjung Priok naik kapal empat hari tiga malam, untuk kuliah di Jakarta," tutur William.

Perjuangan besar sudah lekat di hidup William sejak ia duduk di bangku kuliah. Di tahun kedua William mengenyam pendidikan di universitas, ayahnya jatuh sakit dan divonis mengidap kanker. Sebagai anak laki-laki dalam keluarga, William tidak punya pilihan lain selain menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.

"Demi bisa dapat uang, akhirnya saya cari-cari kerja sambil kuliah. Pekerjaan pertama saya adalah operator warnet untuk shift malam, saya harus bekerja dari 9 malam sampai 9 pagi. Tapi itu jadi berkah tersendiri buat saya, karena dari jadi penjaga warnet itulah saya jatuh cinta dengan dunia internet," kata William.

3 dari 5 halaman

Bangun Tokopedia

Kini, William tak lagi duduk di bilik warnet. Ia sudah menjelma menjadi pengusaha sukses. Setelah lulus dari bangku kuliah, William sempat bekerja di satu perusahaan di Jakarta. Namun pada 2007, William melihat peluang yang akhirnya memberikan ia inspirasi untuk membangun Tokopedia.

Idenya tersebut muncul setelah ia melihat tidak adanya rasa percaya masyarakat untuk membeli lewat internet, terlebih karena banyaknya penipuan transaksi.

Dari situ, William melakukan riset mengenai usaha internet yang seakan-akan menjadi 'sarana' kriminal. William merasa internet seharusnya menjadi akses berguna untuk mempermudah segalanya, termasuk kegiatan jual-beli.

"Saya berpikir, kalau ada yang bangun model bisnis serupa tapi bisa menggaransi rasa nyaman konsumen berarti hal itu akan sangat dibutuhkan. Dari sana saya mau buat perusahaan semacam ebay," cerita William.

Setelah berdiri, tantangan lain kembali harus dihadapi william dan rekannya dalam membangun tokopedia. William mengungkapkan, saat awal berdiri ia sangat sulit mencari pemodal yang mau berinvestasi di ide miliknya. Beberapa investor juga meragukan kredibilitas Wiliam yang berasal dari keluarga seadanya dan bukan lulusan kampus ternama luar negeri.

 

4 dari 5 halaman

Sempat Kesulitan Dapat SDM Berkualitas

"Rata-rata mereka menanyakan latar belakan saya dan menagapa saya begitu optimis bisa berhasil menjalankan bisnis ini, sementara belum ada bisnis serupa di Indonesia. Saya butuh waktu dua tahun hingga akhirnya mendapat modal yang saya butuhkan," tutur Wiliam.

Selain modal, William juga mengaku sulit mendapat sumber daya manusia berkualitas yang mau bekerja di Tokopedia. Ia menuturkan, pernah menawarkan lowongan kerja Tokopedia dengan mengikuti jobfair di salah satu kampus, tetapi tidak ada yang datang untuk mendaftar.

"Saya dan partner saya berdiri dua hari lamanya untuk menawarkan Tokopedia, tapi tidak ada satupun mahasiswa yang daftar. Mereka lebih memilih bekerja di bank atau perusahaan lain."

"Tapi ada saja kesempatan ketika kita mau usaha. Setelah tokopedia berjalan, ada orang Indonesia lulusan luar negri yang rela pulang untuk bisa bekerja di Tokopedia," lanjut William.

5 dari 5 halaman

Jadi Co-Chairman

Sebelumnya, William Tanuwijaya mengumumkan dalam waktu dekat akan mulai melepas perannya sebagai CEO Tokopedia. Sebagai gantinya, tongkat kepemimpinan perusahaan akan diserahkan pada Melissa Siska Juminto.

Informasi ini diketahui dari pesan William berjudul Back to the board yang ditujukan pada karyawan Tokopedia (Nakama), Gojek (GoTroops), dan GoTo (GTF Makers), serta diunggah melalui akun LinkedIn-nya.

Mengutip pesan tersebut, Kamis (9/2/2023), William kini akan mengambil peran aktif dan lebih besar di grup perusahaan dengan menjadi co-Chairman GoTo. Sementara di Tokopedia, ia akan mengambil peran sebagai Chairman.

Di samping itu, William juga menuliskan, Agus Martowardojo yang saat ini menjadi Presiden Komisaris Tokopedia turut bergabung menjadi Dewan Komisaris GoTo.

"Lewat peran baru saya selaku co-Chairman GoTo dan Chairman Tokopedia, saya akan membantu Andre Soelistyo, Group CEO GoTo untuk menyelesaikan pekerjaan rumah jangka pendek, menengah dan panjang," tulisnya melanjutkan.

Co-founder Tokopedia itu menuturkan, dengan peran baru ini, ia akan berfokus membangun GoTo menjadi salah satu perusahaan paling bermakna di dunia, yang akan terus hadir berkontribusi.

"Institusi yang diingat karena kualitas manusianya dan dampak organisasinya, ibarat sebuah universitas," tulisnya.

Dengan peran baru ini, ia juga ingin bisa menjadi guru sekaligus murid para pemimpin-pemimpin masa depan GoTo, Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

"Karena saya yakin, ada banyak pelajaran kepemimpinan dan kehidupan yang dapat saya pelajari dari setiap pribadi kalian. Dan, saya tidak sabar untuk menemukan itu semua," tulis William menutup pesannya tersebut.