Sukses

57 Persen Nasabah Bank Jago Menabung untuk Dana Pendidikan Anak

Bank Jago (ARTO) mengungkapkan 57 persen nasabah Bank Jago menabung untuk merencanakan dana pendidikan anak.

Liputan6.com, Jakarta - Head of Sharia Business Development & Product Solution PT Bank Jago Tbk, Agung Lesmana mengungkapkan, berdasarkan hasil survei Jago Syariah terhadap sejumlah penggunanya, sebanyak 57 persen nasabah menabung untuk merencanakan dana pendidikan anak.

“Kami percaya setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah strategi mengelola keuangan dengan mengoptimalkan instrumen investasi,”  ujar Agung dalam acara talkshow Jago Syariah, Sabtu (11/2/2023). 

Agung menambahkan, di sisi lain Jago Syariah memahami kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi dengan prinsip syariah untuk mencapai kesejahteraan.

Sebagai life-centric finance solution, Agung menjelaskan, Jago Syariah ingin menjawab tantangan ini dengan terus berperan aktif mendukung para orang tua muda untuk mempersiapkan dana pendidikan anak secara optimal.

Menjawab kebutuhan tersebut, Jago Syariah meluncurkan produk Deposito Jago Syariah. Pembeda utama produk Deposito Jago Syariah terletak pada kemudahan membuka deposito melalui aplikasi dan hanya memerlukan hitungan menit, dengan minimal penempatan dana mulai dari Rp 1 juta. 

Deposito Jago Syariah menawarkan fleksibilitas kepada nasabah. Jika nasabah menemui situasi darurat, nasabah dapat mencairkan deposito syariah ini tanpa terkena penalti. Semua dilakukan dalam aplikasi, tanpa harus datang ke bank. 

“Kami berharap melalui produk dan layanan Jago Syariah nasabah dapat selangkah lebih dekat menggapai tujuan finansialnya dan hidup yang penuh berkah,” pungkas Agung.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Deposito Syariah Bank Jago Mulai Rp 1 Juta Aja

Sebelumnya, Unit Syariah Bank Jago Tbk (ARTO), Jago Syariah meluncurkan peroduk deposito berbasis aplikasi. Menariknya, deposito syariah ini dapat dimulai dengan nominal Rp 1 juta.

Bahkan saat kadaan darurat, nasabah dapat mencairkan deposito syariah tanpa kena penalti. Sebagai daya tarik lainnya, deposito syariah ini menawarkan nisbah bagi hasil kompetitif sebesar 16,21 persen dengan indicative rate 5 persen.

"Tapi sebenarnya yang kami mau tekankan bukan indicative rate, tapi keunggulan utamanya adalah dengan uang yang kecil kita sudah bisa  mulai investasi,” kata Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi B. Sumintardja dalam Peluncuran Deposito Jago Syariah di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Sebagai gambaran, Waasi menjelaskan seseorang idealnya memiliki dana darurat sebelum menapaki instrumen investai lain dengan toleransi risiko lebih tinggi. Namun, kenyataannya tidak semua orang memiliki banyak uang untuk membuka deposito awal dengan nominal rata-rata di kisaran Rp 5-10 juta. Atas kondisi tersebut, Bank Jago mencoba untuk akomodasi kebutuhan masyarakat yang memiliki dana minim.

 

 

3 dari 4 halaman

Akomodasi Kebutuhan Nasabah

"Supaya mereka bisa mulai punya dana darurat sebagai alat investasi di awal, kita kasih deposito mudarabah ini. Mulai dari Rp 1 juta bisa. Mau (tenor) satu bulan juga boleh, dan supaya kompetitif kita kasih indikatif rate yang lumayan,” imbuh Waasi.

Sebagai catatan, dengan produk deposito syariah ini, nasabah memiliki pilihan produk dan layanan syariah yang dapat disesuaikan dan dipersonalisasi dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Merujuk hasil survei Jago Syariah terhadap sejumlah penggunanya terkait tujuan menyimpan uang di bank.

Hasilnya menunjukkan sebanyak 67 persen nasabah Jago Syariah menabung untuk dana darurat, sebanyak 57 persen untuk dana pendidikan anak dan 43 persen untuk persiapan pensiun. Dari survei tersebut, Jago Syariah menyadari tingginya kebutuhan nasabah akan produk simpanan berjangka dengan imbal hasil yang lebih baik, mudah dijangkau, diakses dan bisa dipantau setiap waktu.

4 dari 4 halaman

Penuhi Kebutuhan Nasabah, Bank Jago Luncurkan Deposito Syariah Berbasis Aplikasi

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melalui unit usaha syariah (Jago Syariah) meluncurkan produk Deposito Jago dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Inovasi ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan produk investasi dengan imbal hasil yang baik, aman, serta memiliki kualitas yang setara perbankan konvensional.

Dengan produk deposito syariah, nasabah memiliki pilihan produk dan layanan syariah yang dapat disesuaikan dan dipersonalisasi dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Head of Sharia Business Bank Jago, Waasi B Sumintardja menuturkan, setiap individu adalah unik, memiliki mimpi, kebutuhan, dan tujuan yang berbeda. Hal ini tercermin dari hasil survei Jago Syariah terhadap sejumlah penggunanya terkait tujuan menyimpan uang di bank.

Hasilnya, sebanyak 67 persen nasabah Jago Syariah menabung untuk dana darurat, sebanyak 57 persen untuk dana pendidikan anak, dan 43 persen untuk persiapan pensiun. Dari survei tersebut, Jago Syariah menyadari tingginya kebutuhan nasabah akan produk simpanan berjangka dengan imbal hasil yang lebih baik, mudah dijangkau, diakses dan bisa dipantau setiap waktu.

"Yang penting, mereka butuh deposito yang bersifat fleksibel, terutama dalam hal besaran minimal dana yang bisa didepositokan. Melalui inovasi baru berdasarkan prinsip syariah ini, kami berharap nasabah dapat selangkah lebih dekat menggapai hidup penuh berkah," ujar Waasi dalam Peluncuran Deposito Jago Syariah di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Waasi menjelaskan, nasabah dapat membuka deposito hanya dalam hitungan menit melalui aplikasi dengan minimal penempatan dana mulai dari Rp 1 juta. Pada keadaaan darurat nasabah dapat mencairkan deposito syariah ini tanpa terkena penalti.

Semua dilakukan dalam aplikasi tanpa harus datang ke bank. Melalui Jago Syariah, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (pockets) dengan akad wadiah serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan Bibit.