Liputan6.com, Jakarta - Waran terstruktur merupakan produk yang relatif baru yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai gambaran, waran terstruktur merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli dan menjual underlying waran terstruktur pada harga dan waktu tertentu.
Waran terstruktur adalah efek yang mekanisme perdagangannya mirip dengan equity yang ada di bursa, tetapi dengan perbedaan mendasar seperti penerbit, saham yang diterbitkan dan metode penyelesaian saat jatuh tempo.
Produk waran terstruktur di bursa hanya dapat diterbitkan dengan pilihan underlying saham-saham konstituen Indeks IDX30. Meski terbilang relatif produk baru, Regional Head of Equity & Commodity Derivatives, Maybank Investment Banking Group, Azzahir Azhar menilai pasar Indonesia cukup potensial untuk pertumbuhan transaksi waran terstruktur ke depannya.
Advertisement
Hal itu salah satunya ditopang angka investor ritel yang tumbuh signifikan. Untuk saat ini, Azzahir mengungkapkan, pasar modal pasar Asia Tenggara telah berkembang cukup pesat selama lima sampai 10 tahun terakhir.
Bersamaan dengan itu, pasar waran terstruktur juga telah berkembang. Beberapa pemain pasar waran terstruktur saat ini di Asia Tenggara adalah Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, dan sekarang Indonesia.
"Jadi tidak setiap pasar memiliki waran terstruktur, dan waran terstruktur belum tidak selalu ada di setiap pasar. Tetapi Anda dapat melihat satu hal yang jelas bahwa setiap kali ada partisipasi ritel yang kuat di pasar, maka Anda akan melihat waran terstruktur bekerja dengan sangat baik,” kata Azzahir dalam konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/2/2023).
Menurut dia, waran terstruktur cukup diminati lantaran memiliki harga beli yang relatif lebih murah namun dengan imbal hasil yang ditawarkan cukup kompetitif. Di sisi lain, sudah rahasia umum bahwa investor ritel di pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Menurut saya Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang hebat. Indonesia memiliki semua bahan yang bagus bagi kita untuk memiliki pasar waran terstruktur yang kuat," imbuh Azzahir.
Bakal Terbitkan Waran Terstruktur
Sebelumnya, PT Maybank Sekuritas berencana meluncurkan 200 produk waran terstruktur (structured warrant) dalam dua tahun ke depan.
Untuk sementara, produk yang diterbitkan akan mengacu pada konstituen IDX30. Ke depannya, perusahaan berharap ada lebih banyak pilihan saham atau indeks yang dapat dijadikan underlying penerbitan waran terstruktur.
"Kami berencana luncurkan 200 produk warran terstruktur dalam dua tahun. Tapi untuk sementara ini masih mengacu pada konstituen IDX30. Jadi dari satu saham kan bisa terbitkan beberapa waran terstruktur,” kata Structured Warrant Manager Maybank Sekuritas, Stefany Erna Chew dalam konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/2/2023).
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Presiden Direktur Maybank Sekuritas, Wilianto Ie pada kesempatan yang sama. Dia menambahkan, Maybank Sekuritas berkomitmen untuk menyediakan berbagai produk, meski saham underlyingnya kemungkinan belum diminati untuk saat ini.
"Kita akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya (produk waran terstruktur) karena kita tidak tahu sektor mana yang akan diminati. Ini produk yang berikan volatilitas lebih tinggi dan berikan kemampuan untuk ambil eksposure dengan modal yang lebih rendah sehingga investor akan masuk sektor yang sedang bergerak,” kata Wilianto.
Untuk saat ini Maybank Sekuritas telah meluncurkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying saham delapan perusahaan konstituen IDX30. Antara lain, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Advertisement
Luncurkan Waran Terstruktur
Sebelumnya, PT Maybank Sekuritas Indonesia (Maybank Sekuritas) meluncurkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying saham delapan perusahaan konstituen IDX30.
Delapan perusahaan itu antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 306-570 per unit pada masa penawaran umum perdana yang telah dilakukan pada tanggal 2 - 6 Februari 2023.
Presiden Direktur Maybank Sekuritas,Wilianto Ie, mengatakan, penerbitan ini berada di momentum yang tepat karena volume perdagangan di BEI masih tinggi setelah menghasilkan kinerja yang solid pada 2022. Selain itu, dengan meningkatnya tingkat pendapatan, semakin banyak masyarakat di Indonesia yang berinvestasi di pasar modal dan memiliki kebutuhan investasi yang lebih kompleks.
Sebagai gambaran, jumlah keseluruhan investor pada tahun 2022 juga mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat menjadi 10,3 juta investor dibandingkan lima tahun yang lalu.
"Dengan begitu, kami berharap waran terstruktur kami akan memperdalam pasar dengan memungkinkan nasabah untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terbaik dalam negeri dengan modal yang lebih rendah," kata Wilianto dalam keterangan resmi waran terstruktur, Senin (13/2/2023).