Sukses

RUPSLB Waskita Karya Angkat Dua Direktur Baru

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengganti direktur pengembangan bisnis dan direktur operasional II pada RUPSLB, Selasa, 14 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)  PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada Selasa, 14 Februari 2023 merombak susunan pengurus.

Rapat tersebut membahas dua mata acara, yang pertama adalah Penetapan Beban Biaya Atas Pelaksanaan Privatisasi Perseroan Tahun 2022 dan yang kedua adalah Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan. RUPSLB dipimpin langsung oleh Presiden Komisaris Perseroan Heru Winarko yang didampingi oleh Presiden Direktur Perseroan Destiawan Soewardjono dan seluruh jajaran komisaris serta direktur.

Dalam mata acara kedua, terdapat pergantian di jajaran direksi yaitu pada direktur pengembangan bisnis dan direktur operasional II.

Menurut Senior Vice President Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita, pada posisi direktur pengembangan bisnis yang semula dijabat oleh Septiawan Andri Purwanto kini dijabat oleh Rudi Purnomo. Sementara itu direktur operasional II yang sebelumnya dijabat oleh Bambang Rianto kini dijabat oleh Dhetik Ariyanto.

Ermy mengatakan, pengangkatan Rudi Purnomo dan Dhetik Ariyanto akan semakin memperkuat dalam aspek pengembangan bisnis serta operasional Waskita secara keseluruhan.

Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada kinerja WSKT. Perseroan dalam kesempatan ini juga mengucapkan terima kasih atas jasa, tenaga dan pengabdian yang telah diberikan selama menjabat sebagai jajaran direksi lama.

Perseroan juga mengucapkan selamat bergabung kepada jajaran direksi yang baru, semoga dapat membawa Waskita lebih baik ke depan.

"Pengangkatan jajaran direksi baru diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja Waskita terutama dalam hal pengembangan bisnis dan operasional Waskita secara keseluruhan. Tak hanya itu saja manajemen yang dilantik hari ini semakin menambah optimisme dalam mendukung penguatan fundamental secara keseluruhan,” kata Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Selasa (14/2/2023).

Perseroan akan terus berkomitmen menjalankan 8 stream penyehatan keuangan Waskita untuk memperbaiki kondisi arus kas dan melakukan penurunan kewajiban keuangan.

 

2 dari 4 halaman

Susunan Pengurus Waskita Karya

Selain itu juga dalam hal meningkatkan pendapatan melalui pemilihan proyek yang selektif serta tetap prudent dan mengedepankan efisiensi, efektivitas serta selalu berpedoman kepada prinsip-pinsip Good Corporate Governance (GCG) dan juga terus berkomitmen agar proses lini bisnis dijalankan sesuai dengan prinsip profesionalisme serta integritas yang tinggi sesuai dengan Program Transformasi yang sedang dijalankan.

Dengan hasil keputusan RUPSLB ini, maka susunan Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris

  • Komisaris Utama/Komisaris Independen: Heru Winarko
  • Komisaris : I Gde Made Kartikajaya
  • Komisaris: Dedi Syarif Usman
  • Komisaris: T. Iskandar
  • Komisaris: Ahmad Erani Yustika
  • Komisaris Independen: Muhamad Salim
  • Komisaris Independen: Muradi

Direksi

  • Direktur Utama: Destiawan Soewardjono
  • Direktur HCM, Pengembangan Sistem dan Legal: Mursyid
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Wiwi Suprihatno
  • DirekturPengembangan Bisnis: Rudi Purnomo
  • Direktur Operasi I dan QSHE: I Ketut Pasek Senjaya Putra
  • Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto
  • Direktur Operasi III: Warjo

 

3 dari 4 halaman

Waskita Karya Bidik Nilai Kontrak Baru Rp 26 Triliun pada 2023

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk membidik nilai kontrak baru (NKB) Rp 26 triliun pada 2023, seiring dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya. Selain itu, Waskita Karya menargetkan pendapatan hingga Rp 21 triliun atau naik sekitar 42,60 persen dari 2022.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, Perseroan akan terus mengincar proyek secara selektif di mana pendanaan akan terus dilakukan pada 2023.

"Alhamdulillah, kami pada 2022 mendapatkan banyak proyek-proyek yang prestisius, sebut saja proyek untuk mendukung kelancaran KTT G20 kemudian juga pembangunan Dermaga Patimban yang system pembayarannya tidak lagi turnkey. Tentunya secara cash flow lebih terjamin dan lebih feasible,” kata Destiawan dalam keterangan resminya, Jumat (10/2/2022).

Destiawan menuturkan, pada tahun ini, Waskita Karya mempunyai tantangan yang besar, seperti menargetkan NKB senilai Rp20-25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu.  Sementara untuk pendapatan usaha, Perseroan menargetkan Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun. Pendapatan itu naik sekitar 42,60 persen dari 2022.

"Kami berharap memasuki tahun 2023 ini, Perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius namun juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan Perseroan ke depannya. Target kinerja 2023, Perseroan juga terbilang cukup realistis dan tidak muluk sehingga diharapkan dapat dicapai sesuai rencana. Yang paling penting telah sesuai dengan GCG dan Risk,” ujar dia. 

Selain itu, Waskita Karya juga berharap mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 3 triliun. 

"Kami juga berharap sekali di tahun ini, Perseroan mendapat tambahan PMN sebesar Rp3 triliun, melalui proses right issue yang tertunda kemarin dengan tambahan partisipasi publik. Untuk itu, kita butuh dukungan semua pihak khususnya pemerintah agar harapan-harapan Perseroan bisa tercapai pada tahun ini,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Proyek Tol di IKN

Asal tahu saja, tahun lalu Waskita Karya memenangkan proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

Lalu, Perseroan juga memenangkan pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara. Kemudian, Perseroan juga memenangkan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di KIPP IKN.

Tak hanya itu saja, tahun lalu, Perseroan mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, lalu Perseroan telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR).

Dengan demikian, hingga Desember 2022, Perseroan berhasil membukukan NKB sebesar Rp 20,23 triliun. 

“Itu semua berkat dukungan dari pemerintah dan tentunya berkat kemampuan dan kerja keras tim Waskita Karya,” kata dia.