Sukses

Jasa Marga Dikabarkan Lepas Sebagian Saham Trans Jawa Tol, Ini Respons Wamen BUMN

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menanggapi kabar PT Jasa Marga Tbk akan divestasi saham di Trans Jawa Tol.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bocoran terkait rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang akan melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Jasamarga Transjawa Tol. 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, nilai transaksi dari aksi korporasi tersebut tidak mencapai USD 300 juta atau setara dengan Rp 4,55 triliun (asumsi kurs Rp 15.194 per dolar AS).

"Prosesnya tidak begitu kayaknya (USD 300 juta), itu salah kayaknya," kata Wamen Kartika saat ditemui di Pacific Place, Rabu (15/2/2023).

Melansir Yahoo Finance, Jasa Marga sedang berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement untuk mendatangkan investor strategis.

Jasa Marga dikabarkan dapat memperoleh sekitar USD 300 juta atau Rp 4,55 triliun dalam penjualan saham di PT Jasamarga Transjawa Tol, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat rahasia.

Sementara itu, Jasa Marga telah memilih PT BNI Sekuritas untuk melepas saham di PT Jasamarga Transjawa Tol. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Subakti Syukur saat menanggapi pertanyaan dari Bloomberg News.  

Secara terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membenarkan Jasa Marga akan mengadakan private placement untuk mencari investor strategis.  

Bahkan, seorang juru bicara Jasa Marga mengatakan pihaknya menargetkan kuartal ketiga untuk penyelesaian kesepakatan.

Baik Syukur maupun Wirjoatmodjo menolak mengomentari besaran penempatan tersebut. Perwakilan BNI Sekuritas tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Melansir laman resminya, Jasamarga Transjawa Tol mengoperasikan jaringan jalan tol di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Jasa Marga Kucurkan Pinjaman Rp 949 Miliar kepada Jasamarga Bali Tol

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Tbk (JSMR) memberikan pinjaman berupa shareholder loan (SHL) kepada PT Jasamarga Bali Tol senilai Rp 949,05 miliar. Transaksi tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pinjaman pemegang saham Jasamarga Bali Tol pada 31 Januari 2023.

Sekretaris PT Jasa Marga Tbk, Nixon Sitorus menjelaskan, transaksi berupa pemberian SHL dari perseroan kepada JBT ini termasuk transaksi afiliasi. Di mana perseroan merupakan salah satu pemegang saham eksisting di JBT sehingga terafiliasi dengan perseroan.

"Transaksi ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan cash deficiency support JBT tahun 2023 serta untuk kebutuhan operasi lainnya,” kata Nixon dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/2/2023).

Transaksi ini memiliki pengaruh pada besarnya aset lancar berupa pengurangan pada saldo kas dan setara kas serta penambahan saldo pada piutang lain-lain dengan jumlah masing-masing Rp 949,05 miliar.

Jasamarga Bali Tol merupakan perusahaan terkendali baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perseroan yang dengan porsi kepemilikan 64,44 persen.

Kegiatan usaha perusahaan yani perencanaan, pembangunan jalan dan jembatan, bangunan pelengkap jalan dan fasilitas jalan tol, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol dan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha.

 

3 dari 3 halaman

Jasa Marga Bakal Bangun Jalan Tol Setelah Rup 4,8 Triliun dari Tol MBZ

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Margautama Nusantara (MUN), anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) resmi rampungkan transaksi jual beli 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ.

Dari transaksi itu, Jasa Marga selaku penjual menerima Rp 4,38 triliun. Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan tol-tol lain pada masa mendatang.

"Dana hasil transaksi ini untuk memperkuat cashflow kita. Nantinya untuk pembangunan jalan-jalan tol berikutnya,” kata Subakti kepada awak media di Jakarta, Rabu (21/12/2022). 

Pembayaran akuisisi ini dilakukan dalam dua termin. Rinciannya, termin pertama bernilai sekitar Rp 800 miliar, sisanya sekitar Rp 3,5 triliun diselesaikan pada termin dua. Manajemen Jasa Marga sebelumnya mengatakan aksi korporasi ini bagian dari strategi korporasi yang dilakukan perseroan melalui program asset recycling untuk optimalkan portofolio bisnis, dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.

Ke depan, perseroan masih berniat untuk melakukan pelepasan sejumlah aset, tetapi nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Nanti berikutnya kita pelajari lagi, tergantung finansial kita. Termasuk kapan kita mulainya tol Probolinggo—Banyuwangi, nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan,” imbuh dia.

Perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali melibatkan perusahaan swasta. Namun, sebagai entitas pelat merah, perseroan memiliki banyak pertimbangan untuk memutuskan pihak swasta yang akan digandeng.