Sukses

Suku Bunga Acuan BI Bayangi IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini 16 Februari 2023

Analis prediksi, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Kamis, 16 Februari 2023. IHSG akan prediksi, IHSG di kisaran 6.803-6.988.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham, Kamis (16/2/2023). Pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan bayangi IHSG.

CEOP PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG saat ini terlihat sedang melakui rentang konsolidasi wajar setelah mengalami kenaikan jangka pendek jelang rilis tingkat suku bunga acuan.  Sebelumnya Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,75 persen pada pertemuan dua hari 18-19 Januari 2023.

“Pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang akan lebih bersifat konsolidasi sehingga risiko terjadinya koreksi wajar masih perlu diwaspadai oleh investor. Hari ini IHSG berpotensi tertekan,” kata dia dalam catatannya.

Ia prediksi, IHSG berada di dalam kisaran 6.803-6.988 pada Kamis pekan ini.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 6.914 dan disertai oleh munculnya volume penjualan, tetapi koreksi IHSG masih tertahan oleh MA20. Selama IHSG belum mampu break resistance di 6.961, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C di mana IHSG akan menuju ke 6.712-6.800, terlebih bila break 6.803. Best case, apabila mampu break resistance maka label merah akan berlaku dan IHSG akan menguat ke 7.064-7.184. 

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.803,6.767 dan level resistance 6.961,7.053.         

Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Selanjutnya PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Alam Sutera Indonesia Tbk (ASRI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Buy on Weakness

Saham DOID ditutup terkoreksi 0,7 persen ke 286 dan disertai peningkatan volume penjualan. Selama DOID masih mampu bergerak di atas 268 sebagai stoplossnya, maka posisi DOID saat ini sedang berada pada bagian dari wave 3 dari wave (1).

Buy on Weakness: 276-284

Target Price: 318, 338

Stoploss: below 268

 

2.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Spec Buy

Saham JSMR ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 3.410 dan masih tertahan oleh MA200. Selama JSMR masih mampu berada di atas 3,330 sebagai stoplossnya, maka posisi JSMR saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave 4.

Spec Buy: 3.370-3.400

Target Price: 3.490, 3.580

Stoploss: below 3.330

 

3.PT United Tractos Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR ditutup menguat 0,5 persen ke 24.875 dan disertai peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan UNTR tertahan oleh MA20. Selama UNTR masih bergerak di atas 23.800, maka posisi UNTR sedang berada di awal wave 3 dari wave (A).

Buy on Weakness: 24.400-24.775

Target Price: 25.850, 28.400

Stoploss: below 23.800

 

4.PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) - Sell on Strength

Saham RALS ditutup terkoreksi 1,4 persen ke 695 disertai dengan volume penjualan. Selama RALS belum mampu break resistance di 720, posisi RALS sedang berada di awal wave [c] dari wave 4 sehingga RALS masih rawan terkoreksi ke rentang area 635-655 dan area koreksi tersebut dapat dijadikan sebagai area buyback.

Sell on Strength: 695-705

 

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 15 Februari 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu, (15/2/2023). Mayoritas sektor saham tertekan sehingga menekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,39 persen ke posisi 6.914,53. Indeks LQ45 turun 0,28 persen ke posisi 957,63. Mayoritas indeks acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.946,03 dan terendah 6.872,86. Sebanyak 311 saham melemah sehingga menekan IHSG. 189 saham menguat dan 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.070.860 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.195.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham nonsiklikal dan sektor saham kesehatan. Sektor saham nonsiklikal bertambah 0,09 persen dan sektor saham kesehatan menanjak 0,30 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 0,10 persen, sektor saham basic susut 0,47 persen, sektor saham industri terpangkas 0,37 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 0,19 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan terpangkas 0,68 persen, sektor saham properti tergelincir 0,91 persen, sektor saham teknologi merosot 1,29 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,15 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,25 persen.

 

4 dari 4 halaman

Investor Asing Melakukan Aksi Jual Saham

Namun, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 387,26 miliar pada Rabu, 15 Februari 2023. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 709,87 miliar.

Pengumuman IHSG yang koreksi di tengah sentimen rilis data neraca perdagangan.  Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 3,87 miliar pada Januari 2023.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 Ini membuukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023, demikian dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com.

Dia mencatat, kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai USD 22,31 miliar. Sementara itu, kinerja impor di periode yang sama mencapai USD 18,44 miliar.

Dengan angka ekspor dan impor tersebut maka neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 mengalami surplus USD 3,87 miliar. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas USD5,29 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD1,42 miliar.