Sukses

Wall Street Beragam Sambut Akhir Pekan, Investor Masih Cemas Kenaikan Suku Bunga The Fed

Wall street beragam pada perdagangan Jumat, 16 Februari 2023. Indeks S&P 500 dan Nasdaq catat koreksi seiring kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 Februari 2023 seiring inflasi tinggi dan sentimen kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 129,84 poin atau 0,39 persen ke posisi 33.826,69. Indeks Dow Jones melambung berkat saham Amgen dan United Health. Dua saham tersebut masing-masing naik 2,69 persen dan 2,41 persen.

Indeks S&P 500 susut 0,28 persen ke posisi 4.079,09. Indeks Nasdaq melemah 0,58 persen ke posisi 11.787,27. Sektor saham energi jadi penghambat terbesar. Saham Devon Energy terpangkas 4,29 persen sehingga menekan S&P 500.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun dan dua tahun sentuh level yang tidak terlihat sejak November 2022. Hal itu membebani saham pada awal sesi.

Sementara itu, selama sepekan, kinerja indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks Dow Jones melemah 0,13 persen. Indeks Dow Jones catat koreksi dalam tiga minggu, pertama kali sejak September 2022. Indeks S&P 500 turun 0,28 persen dalam sepekan. Indeks Nasdaq bertambah 0,59 persen.

Investor khawatir bagaimana ekonomi dan saham bertahan seiring bank sentral AS atau the Fed tetap menaikkan suku bunga seiring inflasi masih tinggi. Pada pidato Jumat, 17 Februari 2023, Gubernur the Fed Michelle Bowman menuturkan, ada jalan panjang ditempuh sebelum bank sentral meraih target inflasi 2 persen.

“Kami telah berada dalam tarik menarik yang sangat kontroversial antara pasar saham dan treasury,” ujar Chief Market Strategist B.Riley, Art Hogan, dikutip dari CNBC.

 

2 dari 4 halaman

Kondisi Treasury Beri Sinyal The Fed Bakal Dongkrak Suku Bunga Lagi

Sementara treasury memberi sinyal the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. “Investor saham tampaknya melihat beberapa kenaikan suku bunga lagi dan menantikan jeda,” ujar dia.

Adapun beberapa pergerakan terjadi setelah rata-rata utama turun lebih dari 1 persen pada Kamis, 16 Februari 2023, setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, indeks harga produsen, metrik inflasii yang melacak harga grosir naik 0,7 persen bulan lalu. Inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

Pada pekan depan, investor akan terus mengamati musim laporan keuangan untuk tanda-tanda kekauaan atau kelemahan konsumen. Saham Walmart dan Etsy dijadwalkan laporkan kinerja pekan depan.

Saham Paramount Global, menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik pekan ini. Saham Paramount Global naik sekitar 9 persen hingga pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Saham mendapatkan dorongan pekan ini setelah perusahaan mengatakan akan menaikkan harga untuk layanan berlangganan Paramount+. Selama sepekan, saham Paramount melonjak 40 persen pada 2023.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 16 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Kamis, 16 Februari 2023 seiring data ekonomi yakni laporan inflasi yang memanas, penurunan klaim pengangguran. Rilis data ekonomi AS itu menunjukkan ekonomi bertahan di tengah kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Jumat (17/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 431,20 poin atau 1,26 persen ke posisi 33.696,85. Indeks S&P 500 merosot 1,38 persen menjadi 4.090,41. Indeks Nasdaq tergelincir 1,78 persen menjadi 11.855.

Saham Microsoft dan Disney memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan Dow Jones masing-masing melemah 2,66 persen dan 3,12 persen. Saham Tesla tergelincir 5,69 persen setelah menarik kendaraan sehingga bebani S&P 500.

Saham tergelincir setelah indeks harga produsen Januari, ukuran inflasi lainnya naik 0,7 persen berdasarkan laporan Kamis, 16 Februari 2023. Realisasi indeks harga produsen itu lebih tinggi dari yang disurvei Dow Jones sebesar 0,4 persen. Klaim pengangguran awal secara tak terduga turun pada pekan yang berakhir 11 Februari 2023, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja.

Data baru muncul setelah indeks harga konsumen Januari dan laporan penjualan ritel keduanya lebih tinggi dari yang diharapkan menunjukkan the Fed mungkin harus melangkah lebih jauh untuk menjinakkan inflasi.

“Kedua pembacaan inflasi pekan ini menunjukkan kekakuan inflasi dan pertarungan belum berakhir, terutama ketika mempertimbangkan pembacaan indeks harga produsen hari ini adalah kenaikan bulan ke bulan tertinggi sejak awal musim panas,” ujar Head of Model Portfolio Construction Morgan Stanley, Mike Loewengart.

 

4 dari 4 halaman

Pasar Tenaga Kerja AS Tetap Kuat

Ia menambahkan, klaim pengangguran yang menurun menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat. “Seharusnya tidak mengejutkan melihat pasar mengambil nafas karena harapan the Fed yang dovish dalam beberapa bulan mendatang memudar,” ujar Loewengart.

Ia mengatakan, intinya adalah investor harus menyadari inflasi mungkin tidak kembali ke tingkat normal secepat harapan banyak orang. “Dan dengan itu mungkin akan lebih banyak volatilitas,” kata dia.

Komentar dari Presiden the Federal Reserve St Louis James Bullard mengajurkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan terakhir dan dapat melihat kenaikan sebesar itu pada Maret yang juga bebani saham. Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester juga mengatakan mendukung kenaikan yang lebih besar.

Selama sepekan, indeks Dow Jones berada di jalur untuk kerugian mingguan ketiga berturut-turut. Indeks S&P mendatr pada pekan ini, dan indeks Nasdaq menguat sedikit.

Investor juga akan terus mengamati laba perusahaan untuk tanda-tanda kekuatan konsumen. Adapun Dropbox, DoorDash, dan DraftKings akan melaporkan kinerja setelah bel perdagangan.