Sukses

Emiten Cakra Buana Resources Energi Masuk Daftar Saham Terboncos Pekan Ini

Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) melemah 6,33 persen ke posisi Rp 74 pada perdagangan 13-17 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terpantau masuk daftar top losers dalam sepakan. Perseroan merupakan perusahaan terafiliasi Happy Hapsoro, suami Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang belum lama ini menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada perdagangan Jumat, 17 Februari 2023, saham CBRE ditutup turun 6,33 persen ke posisi 74. Dalam sepekan, atau periode turun 13–17 Februari 2023. Harga saham CBRE turun 15,91 persen ke posisi dari pekan lalu di posisi 88. Harga saham CBRE bahkan di bawah harga IPO yakni 108.

Perusahaan tercatat di BEI pada 9 Januari 2023. Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 738 juta saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dengan harga pelaksanaan Rp 108 per saham, perseroan berhasil mengantongi Rp 79,7 miliar dari IPO. Afiliasi Hapsoro dan perusahaan ini terlihat dari jajaran manajemen.

Di mana nama Suwito, Suganto, dan Rivolinggo Pamudji tercatat sebagai Komisaris PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. Ketiga nama itu rupanya juga tercatat dalam kepengurusan PT Red Planet Tbk (PSKT), perusahaan yang dimiliki Hapsoro melalui PT Basis Utama Prima dengan porsi kepemilikan 40 persen.

Saat ini, pemegang saham Cakra Buana Resources Energi mayoritas atau sebesar 61,13 persen dikempit oleh PT Omudas Investment Holdco. Kemudian PT Republic Capital Indonesia menggenggam 11,3 persen, Herlianna Qisthi 7,54 persen dan PT Bima Harsa Rahardja sebesar 3,77 persen. Sisanya 16,26 persen merupakan kepemilikan publik.

 

2 dari 3 halaman

IPO, Cakra Buana Resources Energi Lepas 783 Juta Saham

Sebelumnya, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk gelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, Cakra Buana Resources Energi menawarkan sebanyak-banyaknya 783 juta lembar saham baru atau setara 16,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Saham tersebut diterbitkan dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Melansir prospektus IPO perseroan, Senin (19/12/2022), saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 100—110 per saham, dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 73,8 miliar hingga Rp 81,18 miliar.

Perseroan berencana mengalokasikan 40 persen dana hasil IPO untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex) berupa penambahan satu set kapal tug & barge berukuran 300 ft. Sisanya sekitar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pendukung kegiatan operasional secara umum.

 

 

3 dari 3 halaman

Penerbitan Waran

Bersamaan dengan penawaran perdana saham, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.328.400.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 34,96 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Nantinya, setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh sembilan waran seri I, di mana setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I ini mempunyai jangka waktu selama dua tahun.

Harga pelaksanaan untuk waran seri I adalah sebesar Rp 25–400, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai 5 Juli 2023 sampai dengan 3 Januari 2025.