Sukses

Alasan HM Sampoerna Investasi Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) investasi untuk membangun pabrik fasilitas produksi tembakau bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Produk tembakau bebas asap tersebut ditujukan untuk perokok dewasa.

Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menyampaikan agar perokok berhenti untuk merokok. Namun, jika tidak bisa berhenti, Sampoerna menyarakan untuk mengganti rokok dengan alternatif yang lebih baik.

"Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik,” kata Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis dalam dalam Paparan Publik HM Sampoerna di The Langham, Jakarta, Senin (20/2/2023). 

Ia menuturkan, perlu diingat produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.

Sejalan dengan itu, Sampoerna tengah investasi dan penciptaan nilai ekonomi perusahaan di Indonesia dengan membangun pabrik fasilitas produksi tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Nilai investasi tersebut lebih dari USD 186 juta atau setara Rp 2,81 triliun (asumsi Rp 15.160 per dolar AS). 

Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, pihaknya melakukan inovasi secara berkelanjutan dan mempersiapkan portofolio bebas asap rokok.

Elvira mengaku, pihaknya mendengarkan keluhan dari para perokok dewasa terkait bagaimana menggunakan produk tembakau. Dengan demikian, Sampoerna tengah menggenjot inovasi melalui produk bebas asap, IQOS Iluma.

"Beberapa kemajuan yang kita lakukan melalui inovasi dan masukan dari perokok biasa dari scientific Philip Moris kita memperkenalkan IQOS Iluma dengan beberapa kelebihan dari IQOS 3 duos," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investasi di Produk Bebas Asap

Di sisi lain, Vassilis bilang, Philip Morris International tengah investasi USD 10,5 miliar untuk manufaktur dan memproduksi produk bebas asap kelas dunia termasuk yang berasal dari Indonesia.

Chief Life Sciences Officer SFP, Philip Morris International (PMI), Badrul Chowdhury mengungkapkan, pihaknya ingin mencapai ambisi terus melakukan untuk penelitian sains ini dalam pengembangan produk bebas asap.

"PMI, dari cigarettes sampai produk tembakau bebas asap ini didasari sains dan teknologi, percaya pada teknologi sains. Kami bekerja selama dua dekade memperkenalkan alternatif yang lebih rendah bahayanya tetapi merupakan pilihan yang lebih baik," kata dia.

Selain itu, PMI juga memiliki ambisi yang jelas agar sigaret digantikan dengan produk tembakau berbasis bebas asap dan untuk kepentingan perokok dewasa.

 

3 dari 4 halaman

Incar Pasar Asia Pasifik, HM Sampoerna Operasikan Pabrik IQOS-Heets

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendukung iklim investasi produk olahan tembakau inovatif sebagai bagian dari Industri Hasil Tembakau (IHT) yang mempunyai peranan penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia. 

Belum lama ini, perusahaan IHT PT HM Sampoerna Tbk. mulai mengoperasikan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik tersebut memproduksi IQOS-HEETS untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di Kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik dengan prioritas untuk mendorong investasi dan peningkatan ekspor barang jadi.

Seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meresmikan pabrik produk tembakau inovatif PT HM Sampoerna Tbk serta melepas ekspor perdana di Karawang Kamis (12/1) lalu, investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor antara lain sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D.

“Di awal tahun 2023 ini, PT HM Sampoerna Tbk telah mulai mengekspor Produk Tembakau Inovatif IQOS-Heets untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke kawasan Asia Pasifik, dengan ekspor perdana tujuan ke Asia Pasifik. Hal ini merupakan berita yang positif bagi perkembangan industri nasional kita, dan dapat menjadi percontohan bagi industri lain untuk meningkatkan kontribusi ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Minggu (15/1/2023).

Kemenperin mengapresiasi PT HM Sampoerna Tbk yang telah berkomitmen merealisasikan investasi sebesar USD166,1 Juta untuk Produk Tembakau Inovatif IQOS-Heets dengan kapasitas produksi 15,45 miliar batang/tahun, melibatkan sekitar 500 pekerja terampil dan didukung oleh fasilitas penelitian dan pengembangan dengan investasi mencapai USD600.000.

Di tengah ketatnya persaingan antar industri dan peraturan yang mengikat IHT, pengembangan produk berorientasi ekspor seperti ini tentunya dapat meningkatkan devisa negara dan menjadi suatu kebanggaan bagi pelaku industri hasil tembakau nasional. 

 

4 dari 4 halaman

Penerimaan Devisa

Putu menambahkan, di tahun 2021 IHT menyumbang penerimaan devisa melalui ekspor produk IHT dengan nilai ekspor mencapai USD 934,05 juta, dengan 8,41 persen diantaranya berasal dari produk Hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dan Rokok Elektrik (REL). 

Sementara itu, penerimaan cukai pada 2021 naik sebesar 10,24 persen menjadi Rp188,81 triliun dibanding penerimaan cukai tahun 2020 sebesar Rp170,24 triliun.

Bentuk dukungan Kemenperin bagi investasi produk inovasi olahan tembakau sekaligus menjaga kualitas produk dalam rangka melindungi konsumen adalah dengan menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Produk Tembakau yang Dipanaskan pada tahun 2020. Selanjutnya, pada tahun 2021, Kemenperin menyusun SNI Cairan Rokok Elektrik untuk Rokok Elektrik. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.