Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terpantau menguat pada perdagangan sesi I, Kamis 23 Februari 2023.
Saham HRTA naik 14,74 persen ke posisi 358 pada penutupan perdagangan sesi pertama. Saham HRTA dibuka pada posisi 350 dan sempat mencapai level tertingginya di posisi 390.
Baca Juga
Sementara untuk posisi terendahnya saat ini di angka 314. Total frekuensi perdagangan saham HRTA tercatat 25.459 kali dengan volume perdagangan 3.106.450. Nilai transaksi Rp 111,5 miliar.
Advertisement
Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael menjelaskan, beberapa faktor yang menjadi sentimen positif, antara lain posisi Hartadinata Abadi yang telah berkembang menjadi salah satu pemain terkemuka di industri ini dengan pangsa pasar hampir 15 persen dalam penjualan emas batangan dan perhiasan domestik.
"Perusahaan juga telah membangun jaringan distribusi yang kuat dengan lebih dari 80 grosir dan 900+ toko ritel independen di seluruh negeri,” terang Benyamin dalam risetnya, Kamis (23/2/2023).
Di sisi lain, perusahaan merupakan penerima manfaat dari kenaikan harga emas. Dia menjelaskan, model bisnis HRTA yang unik, di mana margin keuntungan ditentukan sebagai persentase volume penjualan, memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan besar dari lingkungan harga emas yang melonjak.
"Lingkungan harga emas yang melonjak akan berdampak positif pada HRTA melalui ASP dan pendapatan yang lebih tinggi, serta nilai inventaris yang lebih tinggi akan tercermin dalam margin keuntungan yang lebih tinggi,” imbuh Benyamin.
Sementara dari sisi pertumbuhan laba yang tajam, didorong oleh pulihnya volume penjualan perhiasan, marjin yang lebih tinggi dari kenaikan ASP. Sucor Sekuritas memperkirakan HRTA akan mencatat pertumbuhan laba yang tajam sebesar 37 persen yoy pada tahun ini menjadi Rp 345 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Momentum Kenaikan Harga Emas
Pemulihan berkelanjutan volume penjualan perhiasan emas domestik dari membaiknya daya beli, ditambah dengan momentum kenaikan harga emas, akan membantu mendongkrak volume penjualan dan harga jual. Selain itu, ekspansi toko ritel yang konsisten juga akan membantu meningkatkan pangsa pasar.
Menurut Benyamin, ini lingkungan yang sempurna untuk stok emas dengan penilaian yang sangat masuk akal. Investor dapat mulai beli (buy), dengan take profit (TP) pada Rp 580.
"Dengan prospek melonjaknya harga emas yang diproyeksikan mencapai USD2.300 per oz pada akhir 2023, saham-saham terkait emas siap mengungguli tahun ini. HRTA masih diperdagangkan pada PE dan PBV 4,2x dan 0,7x 2023 yang ringan, diskon besar untuk rekan-rekan regionalnya,” tutup Benyamin.
Advertisement
Hartadinata Abadi Siapkan Belanja Modal Rp 50 Miliar pada 2023
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) siapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 50 miliar pada 2023.
Director of Investor Relations PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Thendra Crisnanda menerangkan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk pembelian mesin pemurnian emas.
"HRTA menyiapkan alokasi capex berkisar Rp 50 miliar di 2023. Dana capex tersebut akan digunakan sebagai modal untuk pembelian tambahan mesin untuk lini usaha pemurnian emas, ekspansi jaringan toko, serta pengembangan kantor pusat Hartadinata,” beber Thendra kepada Liputan6.com, Rabu (11/1/2023).
Bersamaan dengan itu, perseroan mengincar pendapatan hingga Rp 10 triliun pada tahun ini, naik dari Rp 6,8 triliun pada 2022. Thendra menuturkan, optimisme itu didorong baik dari peningkatan volume penjualan dan juga kenaikan harga emas.
Harga emas diperkirakan masih tetap akan melanjutkan momentum positifnya di tengah reopening economy China. Aktivitas ekonomi yang kembali normal diharapkan dapat menjadi pendorong permintaan perhiasan emas. Lebih lanjut, untuk mendukung capaian target tersebut, tahun ini perseroan berencana mengembangkan kontribusi dari semua channel yang dimiliki.
Hartadinata Abadi sendiri, Thendra mengatakan, selain dari perluasan jaringan pemasaran, ada pula diversifikasi produk yang dijual.
"Selain itu juga, aliansi strategi dengan institusi baik di industri keuangan dan digital akan ditingkatkan dalam mendorong kontribusi penjualan perseroan,” imbuh dia.
Target Pendapatan 2023
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengincar pendapatan hingga Rp 10 triliun pada 2023. Director of Investor Relations PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Thendra Crisnanda mengatakan, faktor pertumbuhan didorong baik dari peningkatan volume penjualan dan juga kenaikan harga emas.
"Manajemen HRTA optimis atas outlook pertumbuhan korporasi di 2023. Pendapatan diproyeksikan bertumbuh menjadi Rp 9,5 triliun - Rp 10 triliun di 2023 dari sebelumnya Rp 6,8 triliun di 2022," kata Thendra kepada Liputan6.com, Rabu, 11 Januari 2023.
Untuk mendukung capaian target tersebut, tahun ini perseroan berencana mengembangkan kontribusi dari semua channel yang dimiliki. Di HRTA sendiri, Thendra mengatakan selain dari perluasan jaringan pemasaran, ada pula diversifikasi produk yang dijual.
"Selain itu juga, aliansi strategi dengan institusi baik di industri keuangan dan digital akan ditingkatkan dalam mendorong kontribusi penjualan perseroan,” imbuh dia.
Harga emas masih melanjutkan penguatan. Sebagian besar analis pasar secara moderat memperkirakan proyeksi harga emas dunia berada pada level USD 1.800-2.000 per troy ounce pada 2023. Untuk skenario ptimistic berdasarkan proyeksi dari Swiss Asia capital, harga emas diproyeksikan dapat menembus level all time high di rentang USD 3.000-4.000 per troy ounce pada 2023.
Di samping itu, harga emas diperkirakan masih tetap akan melanjutkan momentum positifnya di tengah reopening economy China. Aktivitas ekonomi yang kembali normal diharapkan dapat menjadi pendorong permintaan perhiasan emas.
Advertisement