Sukses

Hillcon Jadi Pendatang Baru di BEI pada Hari Ini 1 Maret 2023

PT Hillcon Tbk mencatatkan saham perdana dengan memakai kode saham HILL. Perseroan tercatat sebagai emiten ke-21 di BEI pada Rabu, 1 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hillcon Tbk (HILL) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/3/2023). Hillcon mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-21 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Hillcom Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham HILL. Perseroan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 442,3 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham HILL akan mencatatkan saham sejumlah 2,94 miliar saham. 

Adapun, harga penawaran saham Rp 1.250 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan demikian, Hillcon meraih dana segar Rp 552,87 miliar.

Dalam rangka IPO, Hillcon telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas. Sedangkan, PT Macquarie Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

Sementara itu, seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha Perseroan, yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS) dengan rincian sekitar 55 persen untuk modal kerja HS terkait dengan biaya produksi, pengembangan, termasuk di antaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Selain itu, sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli, yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.

 

2 dari 5 halaman

Hillcon Patok Harga IPO Rp 1.250 per Saham, Bidik Dana Segar Rp 552,87 Miliar

Sebelumnya, PT Hillcon Tbk akan melanjutkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Calon emiten dengan kode ticker HILL menawarkan maksimal 442,3 juta saham baru.

Mengutip laman e-ipo, Kamis (12/1/2022), Hillcon melepas saham sebanyak-banyaknya 442,3 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Adapun, harga penawaran tersebut dipatok Rp 1.250 per saham. Harga saham perdana Hillcon itu di batas bawah dari harga perdana yang ditawarkan di kisaran Rp 1.250-Rp 2.000 per saham.Dengan demikian, dana yang akan diraup calon emiten ini sebanyak Rp 552,87 miliar.

Sementara itu, seluruh dana IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha Perseroan, yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS) dengan rincian sekitar 55 persen untuk modal kerja HS terkait dengan biaya produksi, pengembangan, termasuk diantaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Selain itu, sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli, yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.

Calon emiten berkode HILL menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Tak hanya itu, HILL juga menunjuk PT Macquarie Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Jadwal:

  • Tanggal Efektif: 21 Februari 2023
  • Masa Penarawan Umum: 23-27 Februari 2023
  • Tanggal Penjatahan: 27 Februari 2023
  • Tanggal Distribusi Saham: 28 Februari 2023
  • Tanggal Pencatatan Saham: 1 Maret 2023 
3 dari 5 halaman

Bidik Laba Rp 700 Miliar

Sebelumnya, calon emiten penyedia jasa konstruksi sipil dan jasa pertambangan nikel dan batu bara, PT Hillcon Tbk (HILL) akan mendapatkan Rp553 miliar dari emisi IPO .

Adapun pada masa penawaran awal (bookbuilding) mengalami kelebihan permintaan 1,3 kali dengan permintaan dari investor jangka panjang mendominasi bookbuilding.

CEO Hillcon, Hersan Qiu mengatakan, pertumbuhan signifikan volume pertambangan ore nikel dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan kapasitas smelter dalam negeri sampai 3 kali lipat dalam lima tahun mendatang mendorong tingginya permintaan investor institusi.    

Hillcon berencana melepas 442,3 juta lembar saham atau 15 persen dari modal perseroan dengan harga berkisar Rp1.250 hingga Rp2.000 per lembar saham. Dana yang bakal diraih dari IPO tersebut sedikitnya Rp552,87 miliar dan sebanyak-banyaknya Rp884,6 miliar.

"Tingginya minat investor institusi akan saham Hillcon (HILL) menunjukkan bahwa bisnis kami terutama pertambangan nikel merupakan industri dengan prospek pertumbuhan yang sangat cerah," kata Hersan Qiu dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (12/2/2023).

Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek IPO HILL.

 

4 dari 5 halaman

Dana IPO

Rencananya, kata Hersan, sekitar 55 persen dari keseluruhan dana hasil IPO HILL akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.

Untuk sisanya 45 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.

Adapun, seusai masa penawaran awal yang berlangsung 12 Januari-3 Februari 2023, maka perkiraan tanggal efektif pada 15 Februari 2023, dan dilanjutkan dengan perkiraan masa penawaran umum pada 17 Februari 2023.

Kemudian, perkiraan tanggal penjatahan dilaksanakan pada 21 Februari 2023, dilanjutkan dengan distribusi saham diperkirakan pada 22 Februari 2023. Adapun, saham HILL diperkirakan bisa mulai tercatat di bursa pada 23 Februari 2023.

 

5 dari 5 halaman

Hillcon Fokus Kontraktor Tambang Nikel

Sebelumnya, Hersan Qiu optimistis terhadap IPO perseroan. HILL akan fokus sebagai kontraktor tambang nikel, komoditas yang dinilai unik.

"Keunikan posisi sebagai kontraktor tambang nikel dibanding kontraktor hasil tambang lainnya adalah naik turunnya harga tidak berpengaruh terhadap kinerja Hillcon sebagai penyedia jasa usaha pertambangan," ujar Hersan.

Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman, perseroan tetap diminta produksi semaksimal mungkin baik di saat tren harga nikel sedang turun maupun tren harga nikel sedang naik karena pertumbuhan kapasitas smelter nikel di Indonesia yang terus bertumbuh membuat permintaan atas nikel ore terus bertumbuh.

Ia menuturkan, bisnis nikel di indonesia luar biasa efisien sehingga prospek ke depannya, terutama dengan utilisasinya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, sangat cerah.

"Kebijakan pemerintah Indonesia untuk hilirisasi produk nikel di mana supply chain industri nikel semuanya di lokasi yang sama membuat biaya produksi hasil turunan nikel menjadi efisien dan industri nikel tetap bisa produksi walaupun tren harga nikel turun" imbuhnya.

Â