Sukses

Mitratel Rampungkan Proses Akuisisi 997 Menara Rp 1,65 Triliun

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel membeli 997 menara Indosat senilai Rp 1,64 triliun. Ini sebagai strategi perkuat fundamental perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi milik PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Pembelian menara ini akan semakin memperkuat fundamental bisnis Mitratel serta meningkatkan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.  

Mitratel telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli (Sales and Purchase Agreement/SPA) dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison pada 1 Maret 2023 untuk pembelian 997 menara dengan total nilai sebesar Rp 1,64 triliun.

Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk strategi dan komitmen Mitratel  untuk memperkuat fundamental sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh Mobile Network Operator (MNO) dan usaha untuk menjadi end to end Digital Infrastructure Company.

Menurut dia, aksi ini merupakan kesempatan bagi Mitratel untuk mendapatkan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi yang strategis dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian potensi kolokasi untuk seluruh MNO akan terbuka semakin luas.

"Ditambah dengan solusi end to end yang kami tawarkan seperti fiber to the tower dan energy as a service, kami yakin Mitratel dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan MNO,” kata Teddy dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).

Teddy menuturkan, tahun ini Mitratel akan fokus untuk monetisasi aset melalui peningkatan kolokasi. Mitratel sebagai Tower Provider Independen akan terus agresif memonetisasi aset melalui order dari seluruh MNO seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa.

Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Per September 2022 Mitratel memiliki lebih dari 35 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dengan komposisi 42 persen yang berada di Pulau Jawa, dan 58 persen berada di luar pulau Jawa dan menjadikan Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.

"Ke depannya, Mitratel dan IOH berkomitmen untuk terus saling mendukung pengembangan bisnis dan layanan melalui beberapa kerjasama yang mengikuti perjanjian jual beli menara ini,” ujar Teddy.

2 dari 4 halaman

Penjualan Menara Indosat kepada Mitratel dan Dhost Bakal Rampung Kuartal I 2023

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), dan PT dhost Telekomunikasi Nusantara (dhost) menandatangani perjanjian penjualan 1.630 menara telekomunikasi dan sewa kembali 1.527 menara telekomunikasi. 

Presiden Direktur and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, aksi ini merupakan langkah penting IOH bersama mitra strategis dalam mempercepat ekosistem digital di Indonesia. 

"Kami dapat berfokus dalam meningkatkan pengalaman digital 100 juta lebih pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison. Kami yakin aksi ini juga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri telekomunikasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan," tulis Vikram Sinha dalam keterangan resminya, Kamis (16/2/2023).

IOH menandatangani perjanjian penjualan bersyarat atas 1.630 menara telekomunikasi dengan rincian sebanyak 997 menara kepada Mitratel senilai Rp 1,64 triliun dan sebanyak 633 menara kepada dhost senilai Rp 480 miliar.

Indosat juga meneken perjanjian sewa kembali untuk 10 tahun ke depan atas 1.527 menara telekomunikasi dengan rincian sebanyak 983 menara dari Mitratel senilai Rp 138,6 miliar dan sebanyak 544 menara dari dhost senilai Rp 125,39 miliar per tahun. Dengan demikian, Indosat bakal mendapat Rp 2,12 triliun dari transaksi penjualan menara kepada Mitratel dan juga dhost. 

Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal I 2023 yang mengikuti perkembangan kondisi, dan akan membangun momentum pertumbuhan IOH yang kuat di industri telekomunikasi Indonesia.

3 dari 4 halaman

Indosat Lego Menara kepada Mitratel

Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison meneken perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Lantaran, Indosat akan menjual 997 lokasi menara kepada Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel senilai Rp 1,64 triliun. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (16/2/2023), Indosat telah meneken perjanjual jual beli bersyarat dengan Mitratel pada 15 Februari 2023. 

"Pada 15 Februari 2023, Perseroan telah menandatangani PJBB Mitratel berdasarkan mana Perseroan akan menjual kepada Mitratel 997 lokasi menara dengan total nilai sebesar Rp 1,64 triliun," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Kamis (16/2/2023).

Perseroan dan Mitratel akan menandatangani akta pengalihan lokasi menara tersebut setelah syarat-syarat pendahuluan sebagaimana disebutkan di PJBB terpenuhi.

Dalam waktu yang sama, Indosat meneken perjanjian sewa induk dengan Mitratel di mana Indosat akan menyewa kembali 983 lokasi menara dari Mitratel dengan nilai sebesar Rp 138,6 miliar per tahun untuk 10 tahun masa sewa yang tunduk pada ideksasi tahunan inflasi. Rencana transaksi sewa akan bergantung kepada penyelesaian rencana transaksi penjualan.

"Tidak ada dampak yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perusahaan pada saat tanggal pengungkapan ini," tulisnya.

4 dari 4 halaman

Mitratel Borong Jaringan Optik Rp 603 Miliar

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel melakukan penandatanganan akta jual beli (AJB) aset jaringan kabel optik dengan PT Trans Indonesia Superkoridor dan PT Sumber Cemerlang Kencana Permai. Aset dimaksud berupa kabel optik dengan panjang fisik kurang lebih 2.012 kilometer.

PGS Direktur Investasi merangkap Sekretaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, Ian Sigit Kurniawan mengungkapkan, transaksi ini berlangsung pada 19 Desember 2022. Nilai penandatanganan AJB yakni sebesar Rp 603 miliar.

“Kepemilikan aset jaringan kabel optik ini akan memperkuat ekosistem di bisnis tower yang akan meningkatkan keragaman produk dan layanan kepada pelanggan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk,” kata Ian dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/12/2022).

Transaksi ini tidak termasuk transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan.

Mitratel terus menjaga pertumbuhan dan berkembang menjadi perusahaan tower (towerco) terbesar di regional yang adaptif terhadap perubahan. Mitratel kini menjadi perusahaan menara telekomunikasi independent terbesar di Asia Tenggara dengan 28 persen saham kepemilikan publik yang memiliki layanan terlengkap.

Perseroan juga berhasil mencatatkan kinerja cemerlang dan di atas rata-rata industri pada periode Januari – September 2022. Pendapatan Perseroan selama periode sembilan bulan pertama 2022 naik 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp 5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 5,02 triliun.

Lonjakan pendapatan itu mendongkrak laba bersih perusahaan melesat 18,1 persen menjadi Rp 1,22 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,03 triliun. Begitu juga dengan EBITDA yang mengalami kenaikan sebesar 15,7 persen menjadi Rp 4,4 triliun.