Sukses

Soal Spin Off Unit Usaha Syariah, Begini Tanggapan Bank Permata

PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyampaikan perkembangan pemisahan unit usaha syariah (UUS).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyampaikan upaya yang Perseroan dalam mematuhi Undang-Undang Perbankan Syariah terkait Unit Usaha Syariah (UUS).

Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata, Herwin Bustaman mengatakan, pihaknya tengah menunggu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

"Saya belum tahu kabarnya sampai sekarang bagaimana. Memang dari UU P2SKnya sudah disahkan 15 Desember nomornya saya masih inget keluar 12 Januari 2023 nomor 4 tahun 2023. Jika telah mencapai dengan kriteria tertentu sesuai dengan ojk baru spin off. Kita tunggu tuh dari OJK," kata Herwin.

Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 64 persen year on year (yoy). Dengan demikian, Bank Permata mampu mempertahankan posisi dalam jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia.

Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2 persen yoy didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4 persen yoy.

Direktur Utama Bank Permata Meliza M Rusli mengatakan, pihaknya memanfaatkan momentum-momentum yang memperkuat posisi Bank Permata sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia pada 2022.

"Pencapaian dalam ranah digital, penerapan teknologi blockchain, dukungan terhadap presidensi G20 melalui aktivitas B20, dan produk serta layanan yang terintegrasi memberikan dorongan bagi Bank Permata untuk terus memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan kami. Dalam 20 tahun perjalanan di kancah perbankan Indonesia, kami akan terus berkomitmen melayani nasabah dan menjadi universal bank dalam menyediakan produk dan layanan bagi berbagai segmen lintas generasi," kata Meliza dalam keterangan resminya, ditulis Jumat, 24 Februari 2023.

Bank Permata mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8 persen yoy menjadi sebesar Rp255,1 triliun. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8,7 persen yoy menjadi sebesar Rp136,3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3 persen dan 12,6 persen.  

 

2 dari 5 halaman

Simpanan Nasabah Meningkat

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat sebesar 8,8 persen yoy menjadi Rp 195,6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8 persen yoy sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar. 

Biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi Bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54 persen.

Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.   

3 dari 5 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 64 persen year on year (yoy). Dengan demikian, Bank Permata mampu mempertahankan posisi dalam jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia.

Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusi dari pendapatan operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2 persen yoy didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,4 persen yoy.

Direktur Utama Bank Permata Meliza M Rusli mengatakan, pihaknya memanfaatkan momentum-momentum yang memperkuat posisi Bank Permata sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia pada 2022.

"Pencapaian dalam ranah digital, penerapan teknologi blockchain, dukungan terhadap presidensi G20 melalui aktivitas B20, dan produk serta layanan yang terintegrasi memberikan dorongan bagi Bank Permata untuk terus memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan kami. Dalam 20 tahun perjalanan di kancah perbankan Indonesia, kami akan terus berkomitmen melayani nasabah dan menjadi universal bank dalam menyediakan produk dan layanan bagi berbagai segmen lintas generasi," kata Meliza dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (24/2/2023).

Bank Permata mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8 persen yoy menjadi sebesar Rp255,1 triliun. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8,7 persen yoy menjadi sebesar Rp136,3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3 persen dan 12,6 persen.  

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat sebesar 8,8 persen yoy menjadi Rp 195,6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8 persen yoy sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar. 

 

4 dari 5 halaman

Rasio NPL

Biaya dana yang efisien akan memperkuat posisi Bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54 persen.

Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan suku bunga global dan secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.   

Rasio NPL gross pada akhir Desember 2022 terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen. Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,4 persen dibandingkan dengan 0,7 persen pada akhir Desember 2021 lalu, di mana rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 240 persen. 

Bank Permata terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Sejalan dengan penurunan rasio NPL, rasio Loan at Risk (LAR) juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan dari 14,6 persen pada 2021 menjadi 10,9 persen per akhir 2022.

Bank senantiasa menjaga dan melanjutkan perbaikan kualitas asset, meskipun Bank telah menambahkan pencadangan kerugian kredit (bersih) sebesar Rp2,4 triliun selama tahun 2022 untuk memastikan kecukupan pencadangan terkait kondisi perekonomian domestik dan global yang diperkirakan masih mengalami tantangan yang cukup signifikan pada 2023. 

 

5 dari 5 halaman

Rasio Modal Bank

Di tengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, Bank Permata berhasil mempertahankan rasio CIR stabil pada level sekitar 55 persen.

Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 34,2 persen dan 25,7 persen. Hal ini menjadi modal bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.  

Dalam memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan, sebagai bagian dari Bangkok Bank Group dan melalui jaringan internasional, keahlian serta skala pemegang saham, Bank Permata terus memperluas ekosistem partner Bank serta membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara.

Pada kuartal IV 2022 ini Bank Permata juga kembali meluncurkan dua cabang dengan konsep Model Branch terbesar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, memberikan pengalaman digital yang konsisten secara online dan offline bagi nasabah serta menambahkan jumlah konsep model branch menjadi 19 di Indonesia.

Memperkuat komitmen Bank untuk terus menginsiprasi nasabah dan masyarakat mengenai perspektif baru dalam pengelolaan finansial serta memasuki sewindu penyelenggaraannya, Wealth Wisdom – konferensi Wholistic Wealth termegah di Indonesia - kembali diselenggarakan secara offline dengan menghadirkan 35 pembicara dari sektor pemerintah dan swasta bertema “Mindfully Recover”. Untuk pertama kalinya Bank Permata dan Bangkok Bank menyelenggarakan joint-webinar bagi semua nasabah kedua bank dengan tema “Gearing Up – Getting Ready for Challenges in 2023”.

"Dalam upaya untuk terus meningkatkan edukasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, Bank Permata melalui program CSR PermataHati secara berkesinambungan memberikan edukasi literasi keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat sepanjang 2022," tandasnya.