Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan saham Jumat, (3/3/2023). Rilis kinerja keuangan emiten 2022 masih membayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, setelah rilis data ekonomi tingkat inflasi yang masih menunjukkan kondisi stabil. Namun, hingga kini pergerakan IHSG masih cenderung bergerak sideways karena masih minim sentimen.
Baca Juga
“Masih berlangsungnya rilis kinerja keuangan emiten secara full year 2022 diharapkan dapat memberikan booster bagi pergerakan IHSG,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
William menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas di kisaran 6.789-6.954 pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, IHSG ditutup kembali menguat 0,2 persen ke 6.857 dan masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, dalam timeframe yang lebih kecil, pergerakan IHSG sedang membentuk pola triangle untuk membentuk wave (x) atau wave (b) dari wave [ii].
"Hal tersebut berarti, pergerakan IHSG masih berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji kembali area 6.872-6.898, namun waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang 6.712-6.759 apabila IHSG break support 6.781,” kata dia.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.781,6.767 dan level resistance 6.923,6.961.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Selain itu, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Selanjutnya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness
Saham CTRA ditutup menguat 0,5 persen ke 985 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Kami perkirakan, posisi CTRA sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3, sehingga meskipun terkoreksi diperkirakan akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 960-980
Target Price: 1.050, 1.100
Stoploss: below 940
2.PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) - Buy on Weakness
Saham ESSA ditutup terkoreksi 2,4 persen ke 1.035 dan masih didominasi oleh munculnya tekanan jual.
"Posisi ESSA diperkirakan sedang berada di wave (iv) dari wave [iii], sehingga koreksi ESSA akan terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.000-1.030
Target Price: 1.135, 1.200
Stoploss: below 960
3.PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) - Spec Buy
Saham PNBS ditutup flat ke 66 pada perdagangan 2 Maret 2023 dan masih tertahan oleh MA20.
"Selama PNBS tidak terkoreksi ke bawah 64 sebagai stoplossnya, maka posisi PNBS sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii]," ujar dia.
Spec Buy: 65-66
Target Price: 70, 74
Stoploss: below 64
4.PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness
Saham SIDO ditutup menguat 2,8 persen ke 910 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama SIDO masih mampu bertahan di atas 850 sebagai stoplossnya, maka posisi SIDO sedang berada di awal wave [v] dari wave C dari wave (B).
Buy on Weakness: 875-900
Target Price: 950, 970
Stoploss: below 850
Advertisement
Penutupan IHSG 2 Maret 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis, 2 Maret 2023.
Namun, penguatan IHSG terbatas jelang penutupan seiring sektor saham basic dan transportasi tertekan. Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,18 persen ke posisi 6.857,41. Indeks LQ45 menguat terbatas 0,14 persen ke posisi 947,14. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.875,09 dan terendah 6.841,86.
Sebanyak 248 saham menguat dan 268 saham melemah. 210 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.095.858 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 15.257.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi menguat 1,01 persen, sektor saham industri bertambah 1,03 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,41 persen, dan sektor saham siklikal naik 0,17 persen.
Sementara itu, sektor saham kesehatan menguat 0,28 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,39 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,36 persen. Sementara itu, sektor saham basic merosot 1,42 persen, sektor saham properti turun 0,33 persen, sektor saham teknologi melemah 0,09 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,76 persne.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 113 miliar. Sepanjang 2023, investor asing membukukan pembelian saham senilai Rp 3,4 triliun.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 2 Maret 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Kamis, 2 Maret 2023, sebagian besar tertekan. Hal ini seiring investor bersiap untuk kenaikan lebih lanjut suku bunga karena pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) mengulangi diperlukan lebih banyak kenaikan untuk meredam inflasi.
Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari menuturkan, the Fed akan terus melakukan apa yang dilakukan hingga selesai. Ia pun berkomitmen untuk hal tersebut. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sentuh 4 persen. Demikian mengutip dari CNBC.
Di Jepang, indeks Nikkei melemah tipis ke posisi 27.498,87. Indeks Topix merosot 0,16 persen ke posisi 1.994,57. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,62 persen ke posisi 2.427,85. Indeks Kosdaq susut 0,56 persen menjadi 787,19.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.255,4. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,8 persen dan indeks Hang Seng teknologi merosot 1,09 persen.
Di bursa saham China, indeks Shenzhen susut 0,54 persen ke posisi 11.849,5. Indeks Shanghai mendaki ke posisi 3.310,65.
Di bursa saham Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Nasdaq tertekan. Indeks Dow Jones mendatar.
Advertisement