Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (3/3/2023). Penguatan IHSG di tengah bursa saham Asia Pasifik dan wall street yang menghijau.
Mengutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.857,41. Pada pukul 09.34 WIB, IHSG naik 0,17 persen ke posisi 6.869. Pada pukul 10.08 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah. Indeks LQ45 menguat 0,24 persen ke posisi 949,71. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.864,11 dan terendah 6.863,82. Sebanyak 243 saham menguat dan 173 saham melemah. 270 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 299.404 kali dengan volume perdagangan 5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.290.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham energi menguat 0,47 persen, sektor saham basic menanjak 0,57 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,33 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,11 persen, sektor saham properti mendaki 0,02 persen, sektor saham teknologi menanjak 0,63 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,49 persen. Sedangkan sektor saham industri terpangkas 0,22 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,19 persen. Sektor saham siklikal tergelincir 0,12 persen, dan sektor saham transportasi susut 0,41 persen.
Saham BBCA naik 0,29 persen ke posisi Rp 8.650, saham BBRI stagnan. Saham PTBA melemah 0,50 persen. Sementara itu, saham BDKR sebagai pendatang baru mencatat penguatan terbesar.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat tipis ke 6.857 pada penutupan perdagangan saham Kamis, 2 Maret 2023. Investor asing terus mendominasi untuk perdagangan saham BBCA. Saham BBCA naik 0,03 persen. Ashmore melihat aksi ambil untung di saham BBCA.
Akan tetapi, saham bank BUMN cenderung sepi dan bervariasi. Saham BBRI mendaki 1,3 persen, saham BMRI melonjak 1,2 persen, dan saham BBNI susut 0,8 persen.
Sementara itu, saham emiten batu bara menguat. Saham UNTR naik 2,7 persen. Saham HRUM mendaki 0,9 persen dan ITMG melesat 2,8 persen. Sedangkan saham INCO melemah 1,4 persen. Adapun saham ROTI susut 1,6 persen. Saham MAPI menguat 4,5 persen, saham ICBP melemah 0,5 persen dan saham ERAA terpangkas 2,9 persen.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Top Gainers-Losers pada 3 Maret 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham BDKR melonjak 26 persen
- Saham FMII melonjak 19,67 persen
- Saham ZATA melonjak 10,45 persen
- Saham MKTR melonjak 10,06 persen
- Saham CHIP melonjak 9,48 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham JECC merosot 6,98 persen
- Saham WSKT merosot 6,90 persen
- Saham MYTX merosot 6,76 persen
- Saham UFOE merosot 6,72 persen
- Saham SINI merosot 6,61 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BDKR tercatat 22.794 kali
- Saham BSBK tercatat 19.646 kali
- Saham IATA tercatat 18.711 kali
- Saham IRSX tercatat 11.206 kali
- Saham SMKM tercatat 9.915 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BOGA senilai Rp 176,2 miliar
- Saham ADRO senilai Rp 174,7 miliar
- Saham NATO senilai Rp 108,9 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 108,8 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 80,4 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bergerak variasi pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2923. IHSG akan bergerak variasi di kisaran 6.820-6.900
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Industri manufaktur nasional terpantau masih di zona ekspansif. Tercermin dari indeks PMI manufaktur pada Februari 2023 sebesar 51,2, setelah pada bulan sebelumnya berada di level 51,3.
Aktivitas Manufaktur pada Februari 2023 ditopang oleh naiknya permintaan domestik dan output produksi tertinggi sejak September tahun lalu.
Adapun Bank Indonesia (BI) resmi menerapkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang berlaku sejak 1 Maret 2023. Skema ini bertujuan untuk menghimpun lebih banyak DHE, sehingga stabilitas perekonomian domestik tetap solid dan nilai tukar rupiah terjaga.
Dari mancanegara, PMI manufaktur di Kawasan Eropa pada Februari 2023 kembali terkontraksi lebih dalam di level 48,5, dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 48,8. Raihan tersebut sekaligus mencerminkan aktivitas industri di Kawasan Eropa terkontraksi dalam 8 bulan beruntun.
Sementara itu, retail sales Korea Selatan mengalami penurunan sebesar -2,1 persen MoM pada Januari 2023, lebih dalam dari sebelumnya sebesar -0,2 persen MoM. Angka ini menunjukkan daya beli masyarakat melemah seiring dengan tingkat inflasi tahunan pada Januari 2023 terpantau sebesar 5,2 persen, naik dibandingkan pada bulan Desember 2022 sebesar 5 persen.Â
Saham Pilihan
Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas
SCMA
Buy : 214
TPÂ : 222
Stop loss: <208
SCMA mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek tertahan di level support dengan membentuk pola bullish piercing. Volume meningkat dan MACD bar histogram bearish terbatas.
Kinerja SCMA per September 2022 mencatat pendapatan bersih Rp4,95 triliun atau naik 12,77 persen YoY. Pendapatan diproyeksikan lanjut menguat di Kuartal IV-2022 pasca SCMA memiliki hak siar FIFA World Cup 2022. Sementara itu, belanja iklan diproyeksikan meningkat seiring dengan membaiknya kinerja keuangan pengiklan pasca COVID-19, ditambah trafik penggunaan media akan lebih tinggi untuk mengakses informasi jelang pemilu.
Â
JSMR
Buy : 3.250
TPÂ :3.350
Stop loss: <3.200
JSMR mencoba untuk rebound dari fase bearish jangka pendek, pergerakan harga tertahan di atas MA-100 dan berpotensi membentuk pola morning star. Indikator stochastic oscillator golden cross di area oversold mendukung terjadinya reversal.
Kinerja JSMR di sepanjang tahun 2022 meraih pendapatan yang tumbuh 9,36% YoY menjadi Rp16,58 triliun. Segmen usaha jalan tol dengan kontribusi 75% terhadap pendapatan mengalami peningkatan 15,4% YoY, didorong oleh naiknya volume lalu lintas. Adapun, dari sisi bottom line, laba bersih melesat 70,18% YoY menjadi Rp2,75 triliun.
Â
EXCL
Buy : 2.080
TPÂ : 2.150
Stop loss: <2.040
EXCL berpotensi rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola bullish harami. MACD bar histogram berpotensi bearish terbatas dan Indikator stochastic goldercross di area oversold.
Skema right issue dan penerbitan obligasi di tahun 2022 berpotensi memperkuat struktur permodalan EXCL untuk melakukan ekspansi. EXCL berhasil meraih total dana sekitar Rp8 triliun, masing-masing Rp3 triliun melalui obligasi dan sukuk pada bulan September 2022 dan sekitar Rp5 triliun lainnya melalui right issue.
Â
Â
Advertisement