Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi saham emiten pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada perdagangan Jumat, (3/3/2023). Usai diperdagangkan kembali, saham WSKT menyentuh auto rejection bawah (ARB).
Mengutip keterbukaan informasi, BEI memutuskan untuk melakukan pencabutan penghentian sementara perdagangan efek (saham, obligasi, dan sukuk) PT Waskita Karya (Persero) Tbk di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada Jumat, 3 Maret 2023.
Baca Juga
Adapun, efek yang dimiliki emiten konstruksi BUMN ini di antaranya WSKT, WSKT03BCN2, WSKT03BCN3, WSKT03BCN4, WSKT04CNI, WSKT03A, WSKT03B, WSKT04A, WSKT04B, SMWSKTOIA dan SMWSKT01B.
Advertisement
Mengutip data RTI, saham WSKT dibuka stagnan di posisi Rp 348. Harga saham WSKT berada di posisi Rp 324 atau turun 6,9 persen pada pukul 11.30 WIB.Â
Saham WSKT berada di level tertinggi Rp 348 dan terendah Rp 324 per saham. Total frekuensi perdagangan 812 kali dengan volume perdagangan 4,88 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 1,6 miliar.Â
Koreksi saham WSKT ini terjadi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi hingga sesi pertama perdagangan saham, Jumat, 3 Maret 2023. IHSG melemah 0,62 persen ke posisi 6.815.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,25 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,26 persen. Sementara itu, sektor saham energi susut 0,26 persen, sektor saham basic merosot 0,34 persen, sektor saham industri tergelincir 0,76 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 0,93 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal turun 0,46 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,49 persen, sektor saham keuangan susut 0,50 persen, sektor saham properti melemah 0,45 persen, dan sektor saham transportasi terpangkas 0,98 persen.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.84,11 dan terendah 6.808,13. Sebanyak 287 saham melemah dan 197 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham 782.893 kali dengan volume perdagangan 10,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,9 triliun.
BEI Suspensi Efek Waskita Karya
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham emiten pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Lantaran, Perseroan menunda pembayaran bunga obligasi.
Mengutip keterbukaan informasi ke BEI, Kamis (16/2/2023), berdasarkan surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-0440/DIR/0223 tanggal 15 Februari 2023 terkait penundaan pembayaran bunga ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B.
"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien maka BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Efek Waskita Karya," tulis Manajemen BEI, Kamis (16/2/2023).
BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham, obligasi, dan sukuk) PT Waskita Karya (Persero) Tbk di seluruh pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek pada 16 Februari 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
"Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis dia.
Â
Advertisement
Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 1,38 Triliun pada Januari 2023
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) Rp 1,38 triliun pada Januari 2023. Raihan itu atau meningkat 139,29 persen YoY. Sebagian besar kontrak baru bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 71,93 persen.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita mengatakan total nilai kontrak baru tersebut didominasi dari konektivitas infrastruktur sebesar 71,93 persen.
"Yang terbesar, Perseroan berhasil memenangkan tender proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi seksi 3 sebesar Rp 996,82 miliar. Ini merupakan perpanjangan Trans Tol Java," ujar Ermy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/2/2023).
Selain konektivitas infrastruktur, perseroan juga memenangkan beberapa tender proyek. Di antaranya seperti, pembangunan kampus UIN Gunung Djati, Bandung senilai Rp 131,71 miliar dan juga kontrak baru dari anak usaha sebesar Rp 249,66 miliar.
"Perseroan juga masih terus mengejar proyek baru IKN hingga 20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR. Permintaan konstruksi dalam IKN ini menjadi prioritas utama Perseroan pada tahun ini," imbuh Ermy.
Â
Â
Target Kontrak Baru 2023
Perseroan juga meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.
Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko yang hati-hati di setiap lini perusahaan, sehingga fundamental Perseroan dapat semakin menguat. Untuk tahun ini, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun. Key sectors dengan kompetensi inti Waskita seperti air, gedung, dan jalan diharapkan menjadi kontributor utama NKB 2023.
"Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," ujar Ermy.
Â
Advertisement