Liputan6.com, Jakarta - CEO Boeing David Calhoun melewatkan bonus USD 7 juta atau sekitar Rp 107,03 miliar (asumsi kurs Rp 15.290 per dolar AS) pada 2022, tetapi masih mendapatkan kenaikan gaji.
Baca Juga
Dikutip dari CNN Business, Minggu (5/3/2023), pengajuan keterbukaan informasi Boeing pada Jumat, 3 Maret 2023 mengungkapkan ketika Calhoun mulai sebagai CEO Boeing pada Januari 2020, dewan memberinya paket bonus USD 7 juta jika dia menyelesaikan target pada akhir 2023.
Advertisement
“Perusahaan telah substansial mencapai atau berada di jalur untuk mencapai substansial, sebagian besar dari tujuan spesifik ini,” demikian dikutip dari pengajuan itu.
Namun, satu hal jelas yang tidak akan dilakukan adalah memasukkan jet berbadan lebar, 777x, ke dalam produksi dan layanan. Boeing mengumumkan April 2022 kalau menunda debut pesawat hingga 2025,” tulis perseroan.
Melihat itu, pengajuan perusahaan menyebutkan Calhoun tidak akan mendapatkan USD 7 juta. Akan tetapi, pengajuan tersebut menyebutkan dewan senang dengan kinerja Calhoun dan memahami dia gagal.
"Dewan juga mengakui Calhoun telah membuat beberapa keputusan terkait pengelolaan program 777 yang menjadi kepentingan jangka panjang perusahaan, tetapi hal itu menyebabkan tujuan tidak tercapai,” demikian mengutip pengajuan itu.
Pengajuan itu juga menyampaikan dewan mengakui dan sangat hargai kepemimpinan David Calhoun dan banyak tindakan selama tiga tahun terakhir untuk navigasi melalui lingkungan yang terus berubah.
Ini untuk memposisikan perusahaan dengan baik pada masa depan dan tanpa memperhatikan dampak keputusannya terhadap tujuan yang telah ditetapkan. “Ditetapkan sebelum penyebaran COVID-19 yang meluas dan lingkungan peraturan yang berubah,” tulis CNN.
Kompensasi Callhoun Meningkat
Namun, bahkan tanpa bonus USD 7 juta, total paket kompensasi Calhoun meningkat menjadi USD 22,5 juta pada 2021. Paket itu naik dari 21,1 juta pada 2021.Pada Februari, dewan memberi Calhoun 25.000 lembar saham Boeing sebagai bonus.
Ia dijadwalkan untuk menerima saham itu dalam dua blok. Pertama akan diterima setelah satu tahun diberikan. Kedua, dana itu akan diterima dua tahun sejal tanggal diberikan. 25 ribu saham bernilai sekitar USD 5,3 juta.
Hibah baru ini “mencerminkan pengakuan dewan dan kepercayaan pada kepemimpinan yang kuat Calhoun”.
Boeing memiliki usia pensiun wajib 65 tahun untuk eksekuitf Boeing. Calhoun akan berusia 66 tahun pada April. Namun, April 2021, Boeing umumkan dewan direksi telah memperpanjang usia pensiun Calhoun menjadi 70 tahun.
Boeing kembali alami tahun yang sulit secara finansial. Perseroan melaporkan kerugian tahunan empat kali berturut-turut. Perseroan kehilangan USD 6,6 miliar atau alami kenaikan dari periode sebelumnya USD 5,5 miliar.
Advertisement
Boeing Bakal PHK 2.000 Karyawan
Sebelumnya, Perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat, Boeing berencana memangkas sekitar 2.000 pekerjanya di bagian keuangan dan sumber daya manusia tahun ini.
Melansir BBC, Rabu (8/2/2023) pemutusan hubungan kerja (PHK) ini terjadi ketika Boeing akan berfokus pada bagian teknik dan manufakturnya.
Boeing menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena perusahaan menempatkan lebih banyak sumber dayanya ke dalam produk, layanan, dan pengembangan teknologi.
"Kami telah dan akan terus berkomunikasi secara transparan dengan tim bahwa kami mengharapkan jumlah staf yang lebih rendah dalam beberapa fungsi dukungan perusahaan," kata perusahaan itu kepada BBC.
"Seperti biasa, kami akan mendukung rekan satu tim yang terkena dampak dan memberikan bantuan serta sumber daya untuk mendukung transisi mereka," tambahnya.
Sekitar sepertiga dari pekerja Boeing akan dialihkan ke Tata Consulting Services, yang berbasis di Bangalore (juga dikenal sebagai Bengaluru).
Namun, Boeing juga mengatakan akan terus meningkatkan jumlah karyawannya di bagian teknik dan manufaktur. Setelah memperkerjakan 15.000 karyawan pada 2022 lalu, perusahaan mengatakan akan merekrut 10.000 karyawan baru tahun ini.
Seperti diketahui, Boeing telah menghadapi sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengandangkan 737 Max setelah dua kecelakaan fatal.
Raksasa penerbangan itu telah berupaya memperbaiki pembuatan pesawatnya setelah jet penumpang 737 Max dikandangkan di seluruh dunia menyusul dua kecelakaan fatal.
Kecelakaan ini terjadi pada 29 Oktober 2018, ketika pesawat milik maskapai Lion Air Penerbangan 610 jatuh ke Laut Jawa 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, menewaskan 189 penumpang dan awak.
Kurang dari lima bulan kemudian, Ethiopian Airlines Penerbangan 302, yang merupakan Boeing 737 Max lainnya dalam perjalanan ke Kenya, jatuh enam menit setelah meninggalkan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. menewaskan semua 157 penumpang di dalamnya.