Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Pack Tbk membidik pertumbuhan laba 15 persen-20 persen dan pendapatan 20-25 persen pada 2023 usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Utama Mitra Pack Ardi Kusuma menuturkan, pihaknya optimistis pendapatan dan laba bisa lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga
"Selesai pandemi, industri manufaKtur pada yakin, dan beberapa customer eksisting sudah ekspansi. Target laba naik 15-20 persen, pendapatan targetnya naik 20-25 persen," kata Ardi saat ditemui di BEI, Senin (6/3/2023).
Advertisement
Dalam upaya mencapai target tersebut, Ardi mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menambah pabrik.
"Agresif untuk menambah sumber daya manusia, tambah lokasi pabrik untuk mengurangi kompetitor. Ya gerak cepat daripada kompetitor, kami yakin dan optimistis, tahun ini luar biasa," kata dia.
Selain itu, Mitra Pack juga mendapatkan banyak proyek baru. Artinya, proyek-proyek tersebut akan menopang pertumbuhan pendapatan mapun laba.
"Karena banyak proyek baru, selain eksisting, kami melayani banyak proyek baru. Ada mesin coding, inspection, wrapping, terutama ada perubahan desain packaging seperti salah satu merek permen kopi," ujar dia.
Dia menyebut, untuk nilai kontraknya tergantung permintaan produksi dari klien. Untuk kontrak sendiri, biasanya tahunan atau satu tahun kontrak lalu diperpanjang.
"Relatif tergantung produksi mereka, mereka naik ya kita ikutin. Biasanya kontraknya tahunan atau satu tahun terus diperpanjang, biasanya kalau udah pakai produk kita loyal lah, jarang ngelirik tetangga," katanya.
Â
Perluas Bisnis
Di sisi lain, Ardi menyebutkan, pihaknya tengah menjajaki perusahaan luar negeri untuk perluas bisnis. "Ada beberapa proyek yang memang sedang kita jajaki, dalam hal local coding, dalam hal local industrial plastic dan sebagainya, apalagi sekarang musim e-commerce, seperti bubble wrap itu dari kita. Kita mau memperluas bisnis e-commerce, kita sedang penjajakan ke China, Korea dan paling banyak Vietnam," ujar dia.
Menurut ia, jika melihat ke Eropa dan Amerika Serikat biayanya terlalu mahal dan pasarnya tidak cocok. "Market kita itu efisien, kami ingin memberikan solusi yang terbaik dengan efisiensi," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pangsa pasar Mitra Pack di bidang printing sekitar 80 persen dan wrapping 60 persen. "Tergantung jenis lini bisnis, kalau printing itu bisa 80 persen. Industri wrapping itu market sharenya 60 persen, kita enggak ada ekspor, semuanya lokal. Sekarang mayoritas pendapatan dari segmen wrapping dan packaging," ujarnya.
Tak hanya itu, Mitra Pack menyiapkan belanja modal untuk stok barang-barang maupun inventaris. Meski begitu, Ardi tidak menjabarkan berapa belanja modal yang dianggarkan untuk tahun ini.
"Biasanya barang, stok barang, inventory kalau capex. Perkiraan saya dua digit dalam dolar AS, engggak terlalu besar, kita perusahaan kecil tapi berkomitmen growing," tandasnya.
Advertisement
Mitra Pack Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Mitra Pack Tbk (PTMP) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/3/2023). Mitra Pack mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-23 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Mitra Pack Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham PTMP.
Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan BEI dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 800 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham PTMP akan mencatatkan saham sejumlah 3,16 miliar saham. Adapun, harga penawaran saham Rp 120 per saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Dengan demikian, Mitra Pack meraih dana segar Rp 96 miliar.
Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek, yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek 100 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja.
Adapun, rincian modal kerja tersebut di antaranya untuk peningkatan persediaan barang regular (pembelian consumable, mesin printer dan sparepart), pengembangan pasar dalam hal perluasan pelanggan sewa di sektor penyewaan, penambahan dan pengembangan produk baru, dan untuk pemasaran dan marketing.
Â