Sukses

Melihat Saham ADHI Usai Rilis Kinerja Keuangan 2022

Pada perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 7 Maret 2023, saham ADHI stagnan di posisi Rp 438 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan atau revenue sebesar Rp 13,5 triliun atau naik 18 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 11,5 triliun.

Sementara dari sisi bottom line ADHI menunjukkan peningkatan sebesar 47 persen menjadi Rp 81,2 miliar di tengah adanya peningkatan harga energi dan komoditas akibat kondisi global termasuk Perang Rusia-Ukraina.

Kinerja keuangan Adhi Karya menunjukkan kinerja yang membaik. Total liabilitas ADHI berkurang dari Rp 34,2 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 31,2 triliun pada 2022 atau menurun 9 persen dibanding tahun sebelumnya dan ADHI pun telah berhasil melakukan profiling liabilitas jangka pendek menjadi jangka Panjang atas obligasi yang dimilikinya.

Sedangkan ekuitas ADHI bertambah dari Rp 5,7 triliun pada  2021 menjadi Rp8,8 triliun di 2022 atau meningkat 56 persen dibanding tahun sebelumnya. Perbaikan rasio leverage dari tahun sebelumnya terjadi di mana terdapat penurunan rasio DER Total dari 6,05x di tahun 2021 menjadi 3,53x pada 2022.

Saham Adhi Karya

Sayangnya, saham ADHI tak banyak bergerak menyusul pengumuman kinerja tersebut. Saham ADHI ditutup stagnan pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa 7 Maret 2022 pada posisi 438, sama seperti posisi penutupan sebelumnya. Saham ADHI hari ini bergerak pada rentang 436—444.

Saham ADHI sempat menguat tipis pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat 3 Maret 2023. Sata itu, saham ADHI ditutup naik 0,89 persen ke posisi 454. Namun, mengalami koreksi pada perdagangan Senin, 6 Maret kemarin dengan penurunan 3,52 persen. Kinerja saham ADHI memang tengan dalam tren turun. Dalam satu tahun terakhir, harga saham ADHI telah turun 35,52 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Adhi Karya Garap Proyek Jalan Tol di IKN, Ditargetkan Rampung 2024

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Hutama Karya dan Brantas Abipraya membangun jalan tol seksi 3A Karangjoang - KKT Kariangau, Kalimantan Timur.

Pembangunan jalan tol sepanjang 13,4 Km ditargetkan selesai pada pertengahan 2024. Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi menyampaikan pada saat ini pekerjaan masih dalam tahap pembebasan lahan.

"Saat ini masih pembebasan lahan, kami berupaya semaksimal mungkin agar proses pembangunan yang masuk kedalam porsi Adhi Karyadapat selesai tepat waktu dengan hasil yang baik,” kata Enthus dalam keterangan resmi, Jumat (24/2/2023).

Jalan tol akses 3A ini ke depan merupakan penghubung utama ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Maka dari itu diharapkan Masyarakat juga dapat mendukung dan mensupport segala kegiatan dan aktifitas yang ada di lapangan. Diharapkan, nantinya jarak tempuh dari Bandara sampai IKN itu maksimum hanya setengah jam.

"Visi smart forest city harus menjadi panduan dan orientasi dalam bekerja. Jadi hati-hati, harus seminimal mungkin menebang pohon dan mengupas tebing. Justru kita manfaatkan pohon dan tebing yang ada untuk landscape view kawasan yang bagus,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, menjadi salah satu anggota konsorsium BUMN dalam pembangunan jalan Tol Akses Patimban yang juga ditargetkan rampung pada 2024.

Jalan tol akses Patimban adalah jalan tol yang akan menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang. Jalan tol tersebut memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.

 

 

3 dari 4 halaman

Adhi Karya Bidik Kontrak Baru Tumbuh hingga 15 Persen pada 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 23,7 triliun (di luar pajak) sepanjang 2022. Raihan itu tumbuh 57 persen dibandingkan perolehan kontrak baru selama 2021 sebesar Rp 15,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto menjabarkan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama 2022, meliputi lini bisnis Engineering & Construction sebesar 88 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak Adhi Karya terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38 persen, gedung sebesar 19 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43 persen.

"Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 27 persen, BUMN sebesar 9 persen, Swasta dan lainnya sebesar 64 persen,” ungkap Farid dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2023).

Beberapa tambahan kontrak baru yang didapatkan Adhi Karya pada Desember 2022 di antaranya berupa hunian tetap di Sulawesi Tenggara, Hunian Khusus Pejuang Timor Timur, dan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta. Untuk tahun ini, Adhi Karya mengincar pertumbuhan kontrak baru sebesar 10 persen-15 persen dari realisasi kontrak baru  2022.

"Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana baik dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta,” tutup Farid.

4 dari 4 halaman

Garap Tol Patimban

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menjadi salah satu anggota konsorsium BUMN dalam pembangunan jalan Tol Akses Patimban. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Selasa, 24 Januari 2023.

Direktur Utama Adhi Karya, Enthus Asnawi menyatakan, pembangunan akses Tol Patimban ini adalah akses penghubung, baik untuk jalur alternatif pergerakan masyarakat maupun keperluan mobilitas logistik barang.

"Selain itu, jalan tol Akses Patimban yang akan meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2024," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (25/1/2023).

Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre.

Sementara itu untuk penandatanganan dua perjanjian lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre serta Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo.

Jalan Tol Akses Patimban adalah jalan tol yang akan menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang. Jalan Tol ini memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.