Liputan6.com, Jakarta - PT Bukapalak.com (BUKA) melalui Mitra Bukalapak, menyelenggarakan Spesial Kumpul Juwara (SKJ) di Semarang. SKJ merupakan kegiatan edukasi untuk Juwara, komunitas warung terbesar di Indonesia milik Mitra Bukalapak.
Sebagai motor penggerak perekonomian, keberadaan industri UMKM di Indonesia cukup rentan, mengingat sebagian besar pengelolaannya bergantung pada akses modal yang terbatas. Selain itu bisnis lokal juga harus bersaing dengan retail modern untuk menjangkau pelanggan yang sensitif terhadap perbedaan harga.
Baca Juga
VP Mitra Operations & Commerce, Mitra Bukalapak, Becquini Akbar mengatakan, pihaknya menyadari menyediakan teknologi saja tidak cukup. Untuk itu, BUKA berkomitmen untuk terus menghadirkan edukasi yang diwujudkan lewat program komunitas, Komunitas Juwara.
Advertisement
"Disampaikan dari Mitra untuk Mitra, kami hadirkan sarana untuk mereka berbagi dan belajar satu sama lain. Mulai dari mengelola stok, keuangan, hingga strategi branding. Hasilnya, mereka dapat terus menghadirkan cara-cara unik dalam memasarkan produknya, menonjolkan karakteristik warungnya, hingga meningkatkan pendapatannya secara signifikan,” ujar Becquini dalam keterangan resmi, Rabu (8/3/2023).
Berbagai materi edukasi yang dihadirkan oleh Mitra Bukalapak merupakan bagian dari komitmen Mitra Bukalapak membangun Komunitas Juwara, komunitas warung terbesar di Indonesia milik Mitra Bukalapak.
Lewat berbagai inisiatif Komunitas Juwara seperti SKJ Semarang, ratusan pemilik warung berkesempatan untuk belajar langsung lewat kisah sukses dan inspiratif juragan lain, yang telah berhasil membangun bisnis lewat branding dan komunikasi untuk tumbuhkan loyalitas pelanggan.
Tingkatkan Pendapatan Lewat Branding Unik
Salah satu anggota komunitas Juwara asal Demak, Siti Asiyah atau yang akrab disapa Tia, mengawali bisnisnya dengan berjualan pulsa dan susu di depan rumah. Kini pendapatan Tia meningkat lebih dari 3x lipat berkat menjual berbagai produk virtual lewat aplikasi Mitra Bukalapak.
Keberhasilan ini juga membantunya membuka lapangan pekerjaan baru, di antaranya dengan mempekerjakan beberapa orang karyawan. Selain itu, Tia bisa merenovasi warung dan rumah orang tuanya, memiliki investasi produktif dan memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.
"Sejak aktif dalam kegiatan Komunitas Juwara, saya jadi jauh lebih percaya diri dan termotivasi untuk lebih kreatif dalam menerapkan strategi branding dan berkomunikasi dengan pelanggan agar bisnis saya bisa terus berkembang,” ujar Tia yang bergabung di Mitra Bukalapak sejak 2018.
Tia menambahkan, banyak pembelajaran tentang branding dan loyalitas pelanggan yang didapatnya dari acara-acara komunitas Juwara. Hal itu mendorongnya untuk mengaplikasikan berbagai strategi seperti membuat strategi database konsumen, paket harga bundling yang menarik, desain promosi untuk media sosial, serta tata letak barang yang terinspirasi dari mini market.
Advertisement
Kisah Mitra Bukalapak
Mitra Bukalapak lain dari Semarang, Sriyanti Aryani, punya kisah serupa. Berkat penjualan berbagai produk dan pengimplementasian ilmu branding yang diberikan Mitra Bukalapak, ia sukses meningkatkan pendapatannya berkali-kali lipat. Sejak menggunakan aplikasi Mitra Bukalapak, Sri dapat menjual banyak jenis produk dan layanan seperti token listrik, pembayaran tagihan, dan transfer uang yang banyak diminati oleh para pelanggan warungnya.
"Tak hanya itu, saya juga mendapat banyak sekali pelajaran tentang pengelolaan bisnis dan branding yang bisa saya terapkan langsung di warung. Sampai sekarang cukup banyak pelanggan yang tetap setia belanja di warung saya walaupun ada beberapa warung atau konter lain di sini," ungkapnya.
Strategi branding yang dilakukan oleh ‘Warung Sriyanti (Krupuk 99)’ ini meliputi pemasangan spanduk berisi detail produk yang dijual hingga pengunggahan konten dan iklan di media sosial secara berkelanjutan. Dari peningkatan pendapatan secara keseluruhan, Sriyanti bisa membeli 3 unit motor yang memudahkan mobilisasinya, termasuk untuk keperluan pengelolaan warung.