Sukses

Profil Indah Kiat Pulp & Paper, Produsen Kertas hingga Tisu Milik Grup Sinar Mas

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 1990. Saat ini kapitalisasi pasar saham Indah Kiat mencapai Rp 41,58 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) didirikan oleh Soetopo Janarto pada 1975 melalui kerja sama dengan perusahaan awal Taiwan untuk mengembangkan CV Berkat Indah Agung. Perusahaan berhasil berkembang hingga memiliki sejumlah pabrik, antara lain di Serpong, Tangerang, Jawa Timur, Jambi dan daerah lainnya.

Pada 11 September 1976, Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto mengeluarkan surat rekomendasi pendirian pabrik pulp dan kertas yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Pada 23 September 1976, Menteri Perindustrian mengeluarkan izin pendirian pabrik pulp dan kertas.

Pada 17 Desember 1976, Soetopo resmi mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Nama Indah diambil dari nama istrinya, yakni Indah Berliani. Sedangkan Indah Kiat berarti cara jujur.

Masuknya Sinarmas Group dan IPO

Pada 1985, PT Satria Perkasa Agung milik Sinar Mas mulai bergabung menjadi pemegang saham perusahaan yang kondisinya saat itu merugi. Teguh Ganda Widjaja (Oei Tjie Goan) lalu ditunjuk menjadi Direktur Utama perusahaan saat itu. Di bawah bendera grup Sinar Mas, perusahaan berkembang pesat.

Pada Juli 1990, perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Perseroan menerbitkan 60 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 1.00 per lembar dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 10.600, sehingga perseroan mengantongi Rp 636 miliar dari IPO.

Pada perdagangan Rabu, 8 Maret 2023, saham INKP ditutup turun 1,63 persen ke posisi 7.600. Saham perseroan memang tengah dalam tren menurun. Merujuk data RTI, harga saham INKP terkoreksi 4,10 persen selama satu tahun terakhir. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 41,58 triliun.

Berdasarkan data Bursa, pemegang mayoritas saham perseroan saat ini adalah PT Purinusa Ekapersada dengan porsi 53,25 persen. Sisanya sekitar 46,75 persen merupakan kepemilikan publik.

2 dari 4 halaman

Entitas Anak Indah Kiat Pulp & Papers

Melansir laporan keuangan perseroan per September 2022, berikut daftar entitas anak PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk: Entitas anak dengan kepemilikan secara langsung (Direct Ownership)

  • Indah Kiat International Finance Company B.V (IK International Finance B.V.)
  • Indah Kiat Finance Mauritius Limited (IK Mauritius)
  • Indah Kiat Finance (IV) Mauritius Limited (IKF IV)
  • IK Import & Export Limited (IK Imex)
  • Indah Kiat Finance (VIII) Mauritius Limited (IKF VIII)
  • Global Fibre Limited (Global Fibre) - Imperial Investment Limited (Imperial)
  • PT Graha Kemasindo Indah
  • PT Paramitra Abadimas Cemerlang (PAC)
  • PT Indah Kiat Global Ventura Kepemilikan secara tidak langsung (Indirect Ownership
  • PT Paramitra Gunakarya Cemerlang (PGC)
  • PT Indah Kiat Power

Hingga September 2022, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 647,19 juta. Laba itu naik 65,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USd 390,85 juta. Raihan laba itu sejalan dengan penjualan perseroan hingga September 2022 yang tumbuh 19,6 persen menjadi USD 2,99 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 2,5 miliar.

Dari sisi aset perseroan hingga September 2022 tercatat sebesar USD 9,46 miliar, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD 8,98 miliar. Liabilitas sampai dengan September 2022 turun menjadi USD 4,07 miliar dari USD 4,22 miliar pada Desember 2022. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi USD 5,39 miliar dari USD 4,76 miliar pada Desember 2021.

 

 

3 dari 4 halaman

Grup Sinarmas Lewat Dian Swastatika Sentosa Dirikan Entitas Anak Kupu Era Medika

Sebelumnya, emiten yang tergabung dalam grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mendirikan anak usaha baru (entitas anak) dalam waktu dekat ini.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (5/10/2022), Dian Swastatika Sentosamelalui entitas anak mendirikan PT KUPU Era Medika (KEM) dengan kegiatan usaha sebagai perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen lainnya.

“Kepemilikan saham efektif Perseroan dalam KEM adalah lebih dari 99 persen,” tulis Sekretaris Perusahaan Susan Chandra, dikutip Rabu, 5 Oktober 2022.

Selain itu, pendirian KEM saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Sebelumnya, Grup Sinar Mas melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan akuisisi perusahaan batu bara Australia senilai USD 380 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.698 per USD).

Akuisisi dilakukan oleh entitas anak tidak langsung perseroan, yakni Stanmore Resources Limited (Stanmore) dan Dampier Coal (Queensland) Proprietary Limited (Dampier).

Pada 12 Agustus 2022, Stanmore dan Dampier menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co. Ltd, dan Mitsui & Co., (Australia) Ltd untuk mengambil alih 20 persen saham Stanmore SMC Pty Ltd yang semula bernama BHP Mitsui Coal Pty Ltd (SMC).

 

 

4 dari 4 halaman

Perusahaan Penambangan Batu Bara

SMC merupakan suatu perusahaan pertambangan batu bara metalurgi yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum Australia. Dengan pengambilalihan ini, Stanmore melalui entitas anak, Dampier, akan memiliki 100 persen saham SMC.

"Pengambilalihan sebesar USD 380 juta ini akan didanai dengan dana kas internal dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal IV tahun 2022,” ungkap Sekertaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 12 Agustus 2022.

Susan mengatakan, pengambilalihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan.

Perseroan melalui Golden Investments Pte. Ltd., (GIA) telah mendiversifikasi risiko geografis dan bisnisnya dalam bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara dengan berinvestasi di Stanmore Resource Limited (Stanmore) sejak 2019.

Sebelumnya, perseroan melalui Stanmore SMC Holding Pty Ltd melakukan pengambilalihan seluruh saham Dampier selaku pemilik 80 persen saham BHP Mitsui Coal Pty Ltd. Pengambilalihan saat itu bernilai hingga USD 1,35 miliar.