Sukses

Perusahaan Rintisan di China Ikut Jadi Korban Keruntuhan Silicon Valley Bank

Salah satu pendiri startup teknologi China mengatakan mereka pernah memiliki puluhan juta dolar AS di SVB.

Liputan6.com, Jakarta Runtuhnya Silicon Valley Bank memiliki efek pada beberapa perusahaan rintisan China, terutama yang didukung oleh dana berdenominasi dolar AS. Silicon Valley Bank telah mendukung berbagai startup teknologi, termasuk yang berasal dari China.

Dilansir dari CNBC, Kamis (15/3/2023), menurut salah satu pendiri startup teknologi China yang tidak ingin diketahui namanya mengatakan mereka pernah memiliki puluhan juta dolar AS di SVB. 

Sejak itu dia memindahkan sebagian besar dana, tetapi dia mengatakan dia masih memiliki lebih dari USD 250.000 di SVB atau setara Rp 3,8 miliar (asumsi kurs Rp 15.379 per dolar AS). 

Sumber lain yang mendirikan perusahaan fintech dan dua perusahaan teknologi lainnya mengatakan pemodal ventura senang bekerja dengan SVB karena bank mengizinkan investor untuk melihat dan menyetujui bagaimana startup menggunakan dana mereka.

Memiliki rekening bank dengan SVB memungkinkan perusahaan startup yang berbasis di China untuk memanfaatkan dana dari investor yang berbasis di AS., dengan memperhatikan penawaran umum di AS. 

Belum jelas berapa banyak startup berbasis di China yang memiliki akun SVB. Namun, sumber CNBC mencatat banyak startup yang berbasis di China dengan pendanaan VC AS cenderung memulai dengan rekening bank di SVB.

 

2 dari 2 halaman

Kesaksian Perusahaan

Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Shanghai, Zai Lab  mengatakan pada akhir Desember, sekitar 2,3 persen dari sekitar USD 1,01 miliar atau setara Rp 15,5 triliun dalam bentuk kas dan setara kas disimpan di SVB.

Sebagian besar berada di JPMorgan Chase, Citigroup dan Bank of China (Hong Kong), kata Zai Lab dalam pernyataan resmi.

Perusahaan biotek lain bernama Everest Medicines mengatakan memiliki kurang dari 1 persen kasnya di SVB, dan mengharapkan untuk memulihkan sebagian besar simpanannya di bank melalui US Federal Deposit Insurance Corporation.

FDIC mengatakan deposan yang diasuransikan dapat mengakses simpanan mereka selambat-lambatnya Senin pagi waktu setempat.

Asuransi standarnya mencakup hingga USD 250.000 atau setara RP 3,8 miliar per deposan, per bank, untuk setiap kategori kepemilikan akun.

Namun, sebagian besar simpanan yang dipegang oleh SVB tidak diasuransikan. FDIC mengatakan deposan yang tidak diasuransikan akan mendapatkan sertifikat penerima untuk saldo mereka.