Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru senilai Rp 3-Rp 5 triliun pada 2023. Hingga saat ini, perseoan telah memiliki tujuh proyek di IKN senilai Rp 2,6 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, tujuh proyek IKN tersebut antara lain hunian pekerja, Intake Sepaku, fender jembatan Pulau Balang, duplikasi jembatan Pulau Balang, rumah dinas menteri, land development 1B, dan tol segmen 3A Karang Joang-Kariangau.
Baca Juga
"Secara keseluruhan ada tujuh (proyek IKN) harus selesai 2024. Namun, ada yang harus cepat selesai. Nilai 7 proyek itu total Rp 2,6 triliun dari IKN," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Advertisement
Dengan demikian, Adhi Karya memastikan proyek hunian pekerja rampung pada Maret 2023 dan Intake Sepaku rampung pada kuartal II 2023. Selanjutnya, dia bilang, skema pembayaran proyek IKN dengan progress payment. "Tidak investasi," kata dia.
Di sisi lain, Adhi Karya telah mengantongi kontrak baru Rp 4,3 triliun hingga Februari 2023. Angka tersebut tumbuh sebesar 35,5 dibandingkan 2022.
Entus mengatakan, perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek jalan dan jembatan sebesar 64 persen, gedung 16 persen, sumber daya air 13 persen dan sisanya berasal dari proyek energi, properti, anak usaha lainnya. Sementara itu, Adhi Karya juga membidik pertumbuhan kontrak baru 10-15 persen, pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.
Entus menegaskan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kontrak baru, pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata dia.
Adhi Karya Kantongi Pendapatan Rp 13,54 Triliun, Saham ADHI Melejit
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan usaha Rp 13,54 triliun pada 2022, meningkat 17,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,53 triliun.
Mengutip laporan keuangan Adhi Karya, ditulis Sabtu (4/3/023), Beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 11,75 triliun atau meningkat 20,26 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun.
Dengan demikian, laba bruto Adhi Karya naik tipis 2,28 persen menjadi Rp 1,79 triliun pada 2022 dari Rp 1,75 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 5,35 persen menjadi Rp 1,06 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun.
Hingga akhir 2022, Adhi Karya mengantongi laba bersih sebesar Rp 81,24 miliar. Laba perseroan melonjak 47,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 55,18 miliar
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 39,98 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 39,90 triliun. Kemudian, liabilitas ADHI Rp 31,16 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,24 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 8,82 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 5,65 triliun.
Advertisement
Adhi Karya Garap Proyek Jalan Tol di IKN, Ditargetkan Rampung 2024
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Hutama Karya dan Brantas Abipraya membangun jalan tol seksi 3A Karangjoang - KKT Kariangau, Kalimantan Timur.
Pembangunan jalan tol sepanjang 13,4 Km ditargetkan selesai pada pertengahan 2024. Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi menyampaikan pada saat ini pekerjaan masih dalam tahap pembebasan lahan.
"Saat ini masih pembebasan lahan, kami berupaya semaksimal mungkin agar proses pembangunan yang masuk kedalam porsi Adhi Karyadapat selesai tepat waktu dengan hasil yang baik,” kata Enthus dalam keterangan resmi, Jumat (24/2/2023).
Jalan tol akses 3A ini ke depan merupakan penghubung utama ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Maka dari itu diharapkan Masyarakat juga dapat mendukung dan mensupport segala kegiatan dan aktifitas yang ada di lapangan. Diharapkan, nantinya jarak tempuh dari Bandara sampai IKN itu maksimum hanya setengah jam.
"Visi smart forest city harus menjadi panduan dan orientasi dalam bekerja. Jadi hati-hati, harus seminimal mungkin menebang pohon dan mengupas tebing. Justru kita manfaatkan pohon dan tebing yang ada untuk landscape view kawasan yang bagus,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Sebelumnya, menjadi salah satu anggota konsorsium BUMN dalam pembangunan jalan Tol Akses Patimban yang juga ditargetkan rampung pada 2024.
Jalan tol akses Patimban adalah jalan tol yang akan menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang. Jalan tol tersebut memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
Adhi Karya Bidik Kontrak Baru Tumbuh hingga 15 Persen pada 2023
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 23,7 triliun (di luar pajak) sepanjang 2022. Raihan itu tumbuh 57 persen dibandingkan perolehan kontrak baru selama 2021 sebesar Rp 15,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto menjabarkan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama 2022, meliputi lini bisnis Engineering & Construction sebesar 88 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak Adhi Karya terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38 persen, gedung sebesar 19 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43 persen.
"Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 27 persen, BUMN sebesar 9 persen, Swasta dan lainnya sebesar 64 persen,” ungkap Farid dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2023).
Beberapa tambahan kontrak baru yang didapatkan Adhi Karya pada Desember 2022 di antaranya berupa hunian tetap di Sulawesi Tenggara, Hunian Khusus Pejuang Timor Timur, dan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta. Untuk tahun ini, Adhi Karya mengincar pertumbuhan kontrak baru sebesar 10 persen-15 persen dari realisasi kontrak baru 2022.
"Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana baik dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta,” tutup Farid.
Advertisement