Sukses

Ternyata Ini Cerita di Balik Kabar Emirates Mau Investasi di Garuda Indonesia

Seluruh operasional Garuda Indonesia pun telah mengalami penambahan armada. Hingga saat ini, setidaknya ada 50 armada yang dioperasikan perusahaan berkode saham GIAA ini.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Emirates dikabarkan akan berinvestasi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra buka suara perihal ini.
 
Dia mengakui pernah mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir saat bertemu investor dan beberapa maskapai di Timur Tengah.
 
"Jadi begini, pada waktu kita mau restrukturisasi itu ada wacana bahwa proses right issue itu mau dibagi dua kali, yang pertama itu yang pertama Rp 7,5 trilun, kemudian right issue yang kedua mengundang strategic investor dan seperti diketahui saya mendampingi pak Erick memang bertemu dengan beberapa investor dengan berapa airlines di Middle East," kata dia saat ditemui di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Rabu (15/3/2023).
 
Dengan demikian, jika investasi tersebut masuk ke Garuda Indonesia akan dilakukan melalui skema right issue.
Namun, Irfan mengaku, pembicaraan dengan investor strategis tersebut masih berada di tahap awal. 
 
Setelah itu, belum ada pembicaraan lebih lanjut, khususnya dengan pihak manajemen. "Tapi memang ini baru pembicaraan awal, kita juga ceritakan rencana restrukturisasi kita sambil menginformasikan akan ada kemungkinan kita akan right issue, kalau anda tertarik atau tidak," jelas Irfan.
 
Di samping itu, apabila akan melakukan rights issue kembali, Garuda akan kembali ke DPR untuk meminta restu atas aksi korporasi tersebut. "Memang kita mesti kembali ke DPR bila ada rencana right issue ke dua dan ini belum kita agendakan," ujar dia.
 
 
2 dari 3 halaman

Tambah Pesawat

Maskapai pelat merah Garuda Indonesia berencana untuk menambah pesawat untuk periode penwebangan Angkutan Lebaran 2023 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya peningkatan trafik penerbangan saat mudik lebaran.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut rencana penambahan armada tersebut. Hanya saja, dia belum merinci berapa banyak armada tambahan yang akan dialokasikan.

Dia mengatakan, secara umum, seluruh operasional Garuda Indonesia pun telah mengalami penambahan armada. Hingga saat ini, setidaknya ada 50 armada yang dioperasikan perusahaan berkode saham GIAA ini.

"Pelan-pelan (menambah armada), saat ini udah mendekati 50 (pesawat)," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (12/3/2023).

Mengacu rencana pemulihan kinerja maskapai, Garuda Indonesia memang menargetkan akan mengoperasikan sekitar 60 pesawat di tahun ini. Secara kumulatif dengan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia, menjadi total sebanyak 120 pesawat.

Masih Menghitung

Senada dengan Irfan, Direktur Maintenance Garuda Indonesia Rahmat Hanafi juga mengatakan akan ada penambahan pesawat di periode penerbangan lebaran nanti. Kendati, keduanya masih menghitung jumlah penambahan nantinya.

"Sedang disiapkan tambahan buat lebaran," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Perbaikan

Lebih lanjut, Rahmat mengatakan saat ini pihak maskapai masih terus melaksanakan restorasi sejumlah armadanya. Tercatat ada 11 armada yang masih diperbaiki di bengkelnya, di GMF Aeroasia.

"Saat ini 11 (yang direstorasi)," ungkapnya.

Mundur kebelakang, Garuda Indonesia berencana untuk melakukan perbaikan ke sekitar 63 pesawatnya. Rinciannya, 37 armada Boeing B737, 8 armada Boeing B777, dan 16 armada Airbus A330 yang direstorasi bertahap hingga Juni 2023 mendatang.

Â