Sukses

Jimmy Kadir Diangkat Jadi Direktur Utama, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru Moratelindo

RUPSLB PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) menyetujui pengunduran diri Galumbang Menak sebagai Direktur Utama Perseroan dalam RUPSLB pada Selasa, 14 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau disebut Moratelindo menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 14 Maret 2023.

RUPSLB digelar dalam rangka meminta persetujuan dari para pemegang saham atau kuasa pemegang saham perseroan sehubungan dengan permohonan pengunduran diri dari anggota Direksi Perseroan yaitu Galumbang Menak selaku Direktur Utama Moratelindo pada 26 Januari 2023, serta menunjuk Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Perseroan yang baru. 

Dalam rapat yang diselenggarakan dengan mata acara tunggal tersebut, para pemegang saham atau kuasa pemegang saham perseroan telah menyetujui permohonan pengunduran diri Galumbang Menak dari jabatannya selaku Direktur Utama Perseroan efektif sejak ditutupnya Rapat dan menyetujui untuk mengangkat Jimmy Kadir yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan menjadi Direktur Utama Perseroan, dan mengangkat Genta Andhika Putra sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan.

"Masing-masing efektif sejak Rapat ini ditutup dengan masa jabatan mengikuti sisa masa jabatan anggota direksi Perseroan yang menjabat saat ini sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan 2027 (tahun buku 2026), dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu, dengan tetap memberikan kesempatan kepada anggota direksi yang bersangkutan untuk membela diri," tulis Manajemen Perseroan, ditulis Jumat, 17 Maret 2023.

Sehubungan dengan telah ditunjuknya direktur utama dan wakil direktur utama yang baru, maka susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama: Indra Nathan Kusnadi Komisaris: Karim Panjaitan 

Komisaris Independen: Kanaka Puradiredja 

Direksi :

Direktur Utama: Jimmy Kadir

Wakil Direktur Utama: Genta Andhika Putra 

Berdasarkan laporan keuangan sepanjang 2022, pendapatan perseroan adalah sebesar Rp 4,6 triliun di mana mengalami peningkatan 11,2 persen dibanding dengan tahun sebelumnya secara year on year (yoy).

Untuk gross profit sebesar Rp 2,7 triliun dan mengalami peningkatan sebesar 8,7 persen dengan gross profit margin sebesar 59,3 persen.

Seiring dengan kenaikan gross profit, EBITDA Perseroan juga mengalami peningkatan 5,5 persen menjadi sebesar Rp. 2,2 triliun dibanding 2021 dengan EBITDA margin sebesar 47,3 persen dan pada 2022 net profit perseroan meningkat menjadi sebesar Rp 672 miliar dengan net profit margin sebesar 14,5 persen.

Pada Maret 2023, perseroan juga berhasil mempertahankan rating tahunan dan rating atas sukuk Perseroan yaitu pada idA+ (single A plus; stable outlook) dan idA+sy (single A plus syariah). Rating-rating tersebut dikeluarkan oleh PT  Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

2 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan 2022

Sebelumnya, PT Mora Telematika Indonesia (Persero) Tbk (MORA) atau disebut Moratelindo mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. MORA membukukan pendapatan Rp 4,64 triliun pada 2022, meningkat 11 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,18 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Mora Telematika Indonesia, ditulis Senin (6/3/023), Beban langsung hingga akhir 2022 mencapai Rp 1,89 triliun atau meningkat 15,24 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 1,64 triliun. 

Dengan demikian, laba kotor Mora Telematika Indonesia naik 8,69 persen menjadi Rp 2,75 triliun pada 2022 dari Rp 2,53 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 1,29 persen menjadi Rp 1,56 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun. 

Hingga akhir 2022, Mora Telematika Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 579,50 miliar. Laba perseroan naik tipis 0,10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 578,92 miliar

Sementara itu, aset Mora Telematika Indonesia senilai Rp 14,91 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 14,56 triliun. Kemudian, liabilitas MORA Rp 8,68 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 6,2 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 4,55 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023, saham MORA berada di posisi Rp 474 per saham.

 

 

3 dari 4 halaman

Smartfren Berniat Tambah Kepemilikan Saham di Moratelindo

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berniat menambah kepemilikan sahamnya di PT PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo.

Direktur Smartfren, Antony Susilo mengatakan, perseroan saat ini masih melakukan diskusi dengan pemegang saham mayoritas MORA untuk memperoleh lampu hijau atas rencana penambahan saham.

"Kita selalu ingin menambah jumlah investasi di Moratelindo, karena kita lihat Moratelindo ini perusahaan sangat baik, sehat dan potensial. Jadi kami berupaya melakukan diskusi dengan pemegang saham mayoritas, apakah kita bisa tambah porsi kepemilikan,” kata Antony dalam paparan publik perseroan, Senin (28/11/2022).

Kendati begitu, Antony mengatakan saat ini terlalu dini untuk mendiskusikan rencana itu lebih lanjut. Adapun penambahan kepemilikan saham bisa dilakukan dengan berbagai cara, apakah melalui penambahan modal dengan hal memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement, atau membeli saham eksisting yang beredar saat ini.

"Jadi kalau dari kami ada rencana, semoga kita bisa diberi izin tahun depan kita bisa menambah kepemilikan di Moratelindo, tidak tahu besarnya berapa, kita masih diskusi," ujar dia.

Pada 2021, Smartfren Telecom masuk sebagai pemegang 20,5 persen saham Moratelindo. Kemudian pada tahun ini Moratelindo melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), di mana Smartfren tidak berpartisipasi. Sehingga kepemilikan saham Smartfren terdilusi menjadi sebesar 18,5 persen.

 

4 dari 4 halaman

Dirut Moratelindo Galumbang Menak Mengundurkan Diri

Sebelumnya, Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk Galumbang Menak mengundurkan diri. Manajemen PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) telah menerima surat pengunduran diri pada 26 Januari 2023 dari anggota direksi atas nama Galumbang Menak selau Direktur Utama Moratelindo.

Sekretaris Perusahaan PT Mora Telematika Indonesia Tbk, Henry Rumopa menuturkan, selanjutnya sesuai dengan Pasal 14 ayat (9) Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 8 ayat (3) POJK 33/2014, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota direksi Mora Telematika Indonesia.

“Dan perubahan susunan anggota direksi perseroan sesegera mungkin dengan memperhatikan waktu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan anggaran dasar perseroan,” ujar Henry dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (27/1/2023).

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Tahun 2020-2022.

Tiga tersangka tersebut yakni AAL selaku Direktur Utama BAKTI Kominfo, GMS selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, dan YS selaku Tenaga Ahli Human Development Universitas Indonesia (Hudev UI) Tahun 2020.

Tiga tersangka tersebut yakni AAL selaku Direktur Utama BAKTI Kominfo, GMS selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, dan YS selaku Tenaga Ahli Human Development Universitas Indonesia (Hudev UI) Tahun 2020.