Sukses

Wall Street Melonjak, Indeks Dow Jones Naik Lebih dari 300 Poin Setelah Bank Bantu First Republic

Wall street membukukan penguatan pada perdagangan saham Kamis, 16 Maret 2023. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan terbesar 2,48 persen.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 16 Maret 2023 karena pasar semakin optimistis setelah sekelompok bank akan membantu First Republic Bank di tengah krisis industri.

Dikutip dari CNBC, Jumat (17/3/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 371,98 poin atau 1,17 persen ke posisi 32.246,55 poin. Indeks S&P 500 naik 1,76 peren menjadi 3.960,28. Indeks Nasdaq melonjak 2,48 persen menjadi 11.717,28 seiring investor membeli saham teknologi dengan harapan krisis dapat mendorong the Federal Reserve (the Fed) mengubah prospek kebijakan moneternya pada pertemuan pekan depan.

Tiga indeks acuan diperdagangkan turun pada awal sesi perdagangan dengan indeks Dow Jones merosot lebih dari 300 poin ke level terendah. Akan tetapi, pasar berubah positif setelah CNBC melaporkan sekelompok bank akan setor USD 30 miliar di First Republic. ETF SDPR S&P Regional Banking ETF (KRE) naik 3,5 persen, dan mencatat kinerja terbaik sejak 10 November dibantu kenaikan 10 persen saham First Republic.

Selain itu, pasar juga menguat setelah ada pengumuman dari Credit Suisse seiring akan meminjam hingga hampir USD 54 milair dari Swiss National Bank untuk menjamin likuiditas jangka pendek. Saham Credit Suisse jatuh ke rekor terendah pada Rabu menyusul laporan Saudi National Bank, investor terbesar Credit Suisse mengatakan tidak akan memberikan bantuan tambahan.

Investor telah mengamati dengan cermat saham bank setelah penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank memicu kekhawatiran penularan di sektor tersebut dalam beberapa hari terakhir. Terlepas dari kekhawatiran sektor ini membebani pikiran investor, tiga indeks acuan berada pada kecepatan untuk akhiri minggu lebih tinggi dipimpin indeks Nasdaq yang menguat 5,2 persen.

“Pasar berkata ya, mungkin dunia tidak akan berakhir seperti yang mungkin dipikirkan orang belum lama ini. Itu hanya desahan lega,” kata Chief Investment Officer Crossmark Global Investment, Bob Doll.

Investor di seluruh dunia juga mengikuti pengumuman kenaikan suku bunga lebih lanjut sebesar 50 basis poin dari Bank Sentral Eropa pada Kamis pekan ini.

Keputusan tersebut diambil investor Amerika Serikat Bersiap untuk pertemuan kebijakan the Federal Reserve pekan depan. Perusahaan teknologi besar Amazon dan Alfabet dianggap sangat sensitif terhadap suku bunga bersama dengan saham pertumbuhan lainnya, masing-masing naik sekitar 4 persen.

“Selama seminggu terakhir, perkembangan di sektor perbankan tentu menambah laporan kegelisahan seputar kepercayaan investor. Tapi pada akhirnya, investor mengaitkannya kembali ke apa artinya bagi kebijakan dan suku bunga the Fed,” kata dia.