Sukses

Saham GOTO Masih Lesu Usai Rilis Laporan Keuangan 2022

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 1,8 persen ke posisi Rp 106 per saham pada sesi pertama Selasa, 21 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa, 21 Maret 2023. Hingga pukul 10.00 WIB harga saham GOTO turun 2,78 persen ke posisi 105.

Saham GOTO dibuka pada posisi 105, dan sementara bergerak pada rentang 103—109. Sebelumnya, harga saham GOTO ditutup turun 6,9 persen pada Senin, 20 Maret 2023 ke posisi 108. Penurunan harga saham GOTO menyusul pengumuman perseroan mengenai laporan keuangan sepanjang 2022.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 21 Maret 2023, saham GOTO merosot 1,85 persen ke posisi Rp 106 per saham. Saham GOTO dibuka turun tiga poin ke posisi Rp 105 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 109 dan terendah Rp 103 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.811 kali dengan volume perdagangan 29.403.938 lot saham. Nilai transaksi Rp 307 miliar.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan rugi bersih Rp 40 triliun. Rugi itu naik 55,98 persen dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 25,9 triliun. Untuk kuartal IV saja, rugi bersih perseroan tercatat sebesar 19,5 triliun, naik dari RP 10,2 triliun pada kuartal IV 2021.

Manajemen GoTo Gojek Tokopedia menjelaskan, kenaikan rugi bersih dikarenakan beberapa aspek non kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali. Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp 11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham, dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.

Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp 6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

 

2 dari 3 halaman

GOTO Pangkas Biaya Bakar Uang, Nilai Transaksi Bruto Melonjak 33 Persen

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memastikan terus berupaya menekan berbagai beban biaya terutama untuk promosi, iklan dan pemasaran. Langkah GOTO mengoptimalkan beban biaya dinilai sejalan dengan target perseroan dalam mengakselerasi Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023.

Meski demikian, di tengah upaya GOTO memangkas biaya bayar uang ini, nilai transaksi perusahaan tercatat melonjak. Mengutip dokumen penjelasan Goto, pada kuartal IV-2022 GOTO secara konsolidasi mencatatkan penurunan pada beban promosi terhadap pelanggan.

Penurunan biaya insentif dan pemasaran di kuartal 4 2023 dipangkas sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp 2,8 triliun. Langkah-langkah efisiensi ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif.

Sebagai akibat dari penurunan beban promosi kepada pelanggan yang signifikan, pendapatan bersih melonjak 2,2x menjadi Rp 11,3 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,2 triliun.

Di sisi lain, meski beban promosi kepada pelanggan GOTO turun signifikan, tetapi nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO melonjak 33 persen menjadi Rp 613 triliun.

Upaya GOTO menekan biaya promosi juga tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi.

Pada unit bisnis Financial Technology Services misalnya, GTV layanan pembayaran terus tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk pinjaman juga diterima dengan sangat baik, dengan peningkatan loan book sebesar 40 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Lebih jauh, pada akhir kuartal keempat 2022 rata-rata pinjaman tersalurkan (loan disbursed) dari produk PayLater tercatat menguntungkan, yang sekaligus menggarisbawahi prinsip kehati-hatian Perseroan

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Lainnya

Kualitas pelanggan GoPay terus meningkat, dengan pengeluaran rata-rata pelanggan tumbuh 32 persen di akhir kuartal, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2021. Hal ini dicapai meskipun insentif per pelanggan turun secara signifikan.Upaya penghematan di kuartal keempat 2022 juga berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20% pada Januari-Februari 2023, dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar.

Hal menarik lainnya dari kinerja keuangan GOTO pada 2022 adalah perseroan mengeluarkan metrik terbaru yaitu transaksi, pesanan dan jumlah konsumen profitable.

GOTO mendefinisikan transaksi, pesanan, konsumen profitable sebagai transaksi, pesanan dan konsumen yang menghasilkan pendapatan lebih besar daripada insentif yang dikeluarkan sepanjang periode pengukuran. Saat insentif pemasaran menurun signifikan, jumlah konsumen profitable justru bertumbuh.

Â