Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan identik dengan momen berkumpul bersama keluarga maupun teman. Namun, Ramadhan juga mendatangkan tantangan tersendiri bagi sebagian orang, ini mengingat pengeluaran yang meningkat seiring bertambahnya kebutuhan pokok dan kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dengan demikian, selain beribadah, penting juga untuk mempersiapkan keuangan saat momentum Ramadhan. Berikut ini merupakan empat tips mengelola keuangan saat Ramadhan ala Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
1. Buat Rencana Keuangan
Susun alokasi pengeluaran selama bulan Ramadan, seperti belanja sahur, buka puasa, tunjangan hari raya (THR), sedekah, zakat dan kebutuhan Lebaran.
Advertisement
2. Jangan Meminjam Jika Tidak Mampu Melunasi
Fitur PayLater atau pinjaman online memang bisa membantu "menalangi" belanja kebutuhan. Namun ingat, itu adalah utang yang harus dilunasi.
"Gunakan jika terpaksa dan memang sanggup kamu lunasi, hati-hati terhadap pinjol ilegal ya," tulis OJK dalam akun Instagramnya, dikutip Sabtu (25/3/2023).
3. Tahan Godaan Belanja Barang yang Tidak Dibutuhkan
Diskon besar memang menggoda tapi belanjalah hanya untuk kebutuhan sesuai rencana yang sudah disusun.
4. Catat dan Disiplin Pengeluaran
Biasakan mencatat pengeluaran harian agar bisa memantau dan mengatur pengeluaran uang. Selalu disiplin terhadap rencana keuangan yang telah disusun.
Saham Pilihan saat Ramadhan Tanpa PPKM
Sebelumnya, Ramadhan kali ini terasa lebih semarak, seiring pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku selama pandemi Covid-19. Banyak orang-orang yang mulai beraktivitas di luar rumah, sehingga turut mengerek konsumsi.
Assurance & Advisory Partner Grant Thornton Indonesia, Ciwi Paino menyebutkan setidaknya ada dua sektor yang berpotensi cuan selama ramadhan kali ini. Yakni ritel dan konsumsi. Menurut dia, prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan pada 2023.
Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13.
"Memasuki bulan ramadhan, saham-saham ritel dan konsumsi kerap menjadi favorit. Prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan di 2023. Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13”, ungkap Ciwi dikutip Jumat (24/3/2023).
Melansir data RTI, berikut kinerja saham ritel dan konsumsi pada 21 Maret 2023:
- HERO - Hero Supermarket naik 13,93 persen ke posisi 1.390
- MPPA - Matahari Putra Prima naik 1,22 persen ke posisi 83
- RANC - Supra Boga Lestari naik 2,19 persen ke posisi 700
- RALS - Ramayana Lestari Sentosa naik 0,81 persen ke posisi 620
- AMRT - Sumber Alfaria Trijaya naik 1,75 persen ke posisi 2.900
- MIDI - Midi Utama Indonesia turun 1,08 persen ke posisi 366
- LPPF - Matahari Department Store turun 1,92 persen ke posisi 4.600
- MAPI - Mitra Adiperkasa turun 1,97 persen ke posisi 1.495
- UNVR - Unilever Indonesia naik 0,96 persen ke posisi 4.200
- HMSP - Hanjaya Mandala Sampoerna naik 1,32 persen ke posisi 1.155
- ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur naik 0,78 persen ke posisi 9.700
- KLBF - Kalbe Farma naik 1,84 persen ke posisi 2.210
- GGRM - Gudang Garam turun 2,3 persen ke posisi 24.450
- INDF - Indofood Sukses Makmur turun 1,21 persen ke posisi 6.125
- MYOR - Mayora Indah turun 1,54 persen ke posisi 2.550
- CMRY - Cisarua Mountain Dairy naik 0,22 persen ke posisi 4.470
- SIDO - Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul naik 0,61 persen ke posisi 825
- GOOD - Garudafood Putra Putri Jaya naik 0,43 persen ke posisi 468
Advertisement
IHSG Melejit 1 Persen ke Posisi 6.792, Transaksi Saham TBIG Sentuh Rp 2 Triliun di Pasar Negosiasi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham Jumat, (24/3/2023). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menguat dan nilai transaksi harian tembus di atas Rp 10 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,06 persen ke posisi 6.792,25. Indeks LQ45 bertambah 1,19 persen ke posisi 941,04. Seluruh sektor saham menghijau. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.776,90 dan terendah 6.696,44.
Sebanyak 344 saham menguat dan 207 saham melemah. 166 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.420.422 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.176.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melonjak. Transaksi saham TBIG tercatat Rp 2 triliun di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, saham TBIG stagnan di posisi Rp 2.080 per saham. Total frekuensi perdagangan satu kali. Volume perdagangan saham TBIG 9.766.000 lot saham.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan dan infrastruktur masing-masing turun 0,34 persen dan 0,43 persen. Sektor saham energi melambung 0,61 persen, sektor saham basic mendaki 1,33 persen, sektor saham industri melesat 0,97 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,54 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal melonjak 1,45 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,23 persen, sektor saham properti naik 1,83 persen, sektor saham teknologi menanjak 2,42 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham transportasi melambung 1,44 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi 24 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 24 Maret 2023 seiring investor mempertimbangkan pernyataan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Janet Yellen mengatakan, tindakan darurat federal untuk mendukung bank regional yang gagal dapat digunakan lagi jika diperlukan.
Ini menyampaikan pesan yang berbeda dibandingkan dengan komentar Yellen sehari sebelumnya, ketika ia memberitahukan kepada senator mengenai Departemen Keuangan tidak mempertimbangkan rencana apapun untuk asuransikan semua simpanan bank Amerika Serikat tanpa persetujuan kongres.
Indeks Hang Seng memimpin penurunan dengan merosot 0,65 persen, tetapi indeks Hang Seng teknologi naik 0,61 persen. Demikian dikutip dari CNBC, Jumat pekan ini.
Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,64 persen ke posisi 3.265,65. Indeks Shenzhen menguat 0,25 persen ke posisi 11.634,22. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,39 persen ke posisi 2.414,96. Indeks Kosdaq naik 1,47 persen ke posisi 824,11.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menyusut 0,13 persen ke posisi 27.385,25. Indeks Topix tergelincir 0,1 persen ke posisi 1.955,32. Pemerintah Jepang juga melihat inflasi inti mencapai 3,1 persen pada Februari 2023, menandai pertama kalinya inflasi melambat dalam 14 bulan. Sementara itu, indeks ASX 200 tergelincir 0,19 persen ke posisi 6.955,2.
Advertisement