Sukses

Melihat Rekomendasi Saham Pilihan saat Momen Ramadhan

Analis menilai, sejumlah sektor saham antara lain ritel, logistik dan telekomunikasi dapat dicermati pelaku pasar saat Ramadhan.. Sektor saham tersebut mendapatkan sentimen positif dari momen Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sektor saham masih prospektif selama momentum Ramadhan 2023. Ini mengingat belanja masyarakat akan meningkat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. 

Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei menilai sektor saham ritel, logistik, dan telekomunikasi bisa diperhatikan saat Ramadhan.

"Karena belanja masyarakat akan meningkat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, kemudian melakukan pengiriman parcel, juga traffic penggunaan data untuk berkomunikasi akan meningkat," kata Jono kepada Liputan6.com, Sabtu (25/3/2023).

Bagi investor, Jono meremomendasikan beli saham AMRT, MAPI, ASSA dan EXC dengan strategi membeli saat di level support alias buy on weakness

"Untuk target ke resistance terdekat, AMRT ke Rp 3.070 per saham, MAPI ke Rp 1.600 per saham, ASSA ke Rp 800 per saham dan EXCL ke Rp 2.100 per saham," kata Jono.

Dengan demikian, Jono menegaskan, investasi saat momen Ramadhan terutama saham syariah yaitu mencari saham pada sektor yang diuntungkan selama Ramadhan, seperti ritel, logistik, dan telekomunikasi.

Sementara itu, Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, secara historis sentimen Ramadan tidak menjadi indikator penggerak saham-saham syariah. Artinya, pergerakan saham-saham ini hampir tidak dipengaruhi oleh hari besar. 

"Malah market biasanya sepi di bulan puasa Ramadhan," kata dia.

Namun, di tengah momentum Ramadhan, William memiliki sektor saham andalan seperti telekomunikasi dan transportasi. Untuk para investor, ia merekomendasikan saham ISAT, TLKM,EXCL,JSMR, dan WEHA untuk dipertimbangkan selama momentum Ramadan.

"Sentimen saat ini tidak berhubungan dengan Ramadan, lebih ke suku bunga the Fed yang naik lagi. Namun secara teknikal IHSG memiliki potensi menguat," ujar dia. 

Alhasil, William merkomendasikan saham buy on weakness dengan sentimen the Fed tersebut.

"Karena adanya sentimen suku bunga the Fed, pergerakan saham-saham Indonesia akan lebih volatile sehingga memungkinkan untuk membeli di harga bawah," tandasnya.

 

2 dari 3 halaman

Meneropong Prospek Saham Ritel dan Konsumsi Saat Ramadhan Tanpa PPKM

Sebelumnya, Ramadhan kali ini terasa lebih semarak, seiring pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku selama pandemi Covid-19. Banyak orang-orang yang mulai beraktivitas di luar rumah, sehingga turut mengerek konsumsi.

Assurance & Advisory Partner Grant Thornton Indonesia, Ciwi Paino menyebutkan setidaknya ada dua sektor yang berpotensi cuan selama ramadhan kali ini. Yakni ritel dan konsumsi. Menurut dia, prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan pada 2023.

Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13.

"Memasuki bulan ramadhan, saham-saham ritel dan konsumsi kerap menjadi favorit. Prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan di 2023. Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13”, ungkap Ciwi dikutip Jumat (24/3/2023).

Melansir data RTI, berikut kinerja saham ritel dan konsumsi pada 21 Maret 2023:

  • HERO - Hero Supermarket naik 13,93 persen ke posisi 1.390
  • MPPA - Matahari Putra Prima naik 1,22 persen ke posisi 83
  • RANC - Supra Boga Lestari naik 2,19 persen ke posisi 700
  • RALS - Ramayana Lestari Sentosa naik 0,81 persen ke posisi 620
  • AMRT - Sumber Alfaria Trijaya naik 1,75 persen ke posisi 2.900
  • MIDI - Midi Utama Indonesia turun 1,08 persen ke posisi 366
  • LPPF - Matahari Department Store turun 1,92 persen ke posisi 4.600
  • MAPI - Mitra Adiperkasa turun 1,97 persen ke posisi 1.495
  • UNVR - Unilever Indonesia naik 0,96 persen ke posisi 4.200
  • HMSP - Hanjaya Mandala Sampoerna naik 1,32 persen ke posisi 1.155
  • ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur naik 0,78 persen ke posisi 9.700
  • KLBF - Kalbe Farma naik 1,84 persen ke posisi 2.210
  • GGRM - Gudang Garam turun 2,3 persen ke posisi 24.450
  • INDF - Indofood Sukses Makmur turun 1,21 persen ke posisi 6.125
  • MYOR - Mayora Indah turun 1,54 persen ke posisi 2.550
  • CMRY - Cisarua Mountain Dairy naik 0,22 persen ke posisi 4.470
  • SIDO - Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul naik 0,61 persen ke posisi 825
  • GOOD - Garudafood Putra Putri Jaya naik 0,43 persen ke posisi 468

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 24 Maret 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham Jumat, (24/3/2023). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menguat dan nilai transaksi harian tembus di atas Rp 10 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,06 persen ke posisi 6.792,25. Indeks LQ45 bertambah 1,19 persen ke posisi 941,04. Seluruh sektor saham menghijau. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.776,90 dan terendah 6.696,44.

Sebanyak 344 saham menguat dan 207 saham melemah. 166 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.420.422 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.176.

Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melonjak. Transaksi saham TBIG tercatat Rp 2 triliun di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, saham TBIG stagnan di posisi Rp 2.080 per saham. Total frekuensi perdagangan satu kali. Volume perdagangan saham TBIG 9.766.000 lot saham.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan dan infrastruktur masing-masing turun 0,34 persen dan 0,43 persen. Sektor saham energi melambung 0,61 persen, sektor saham basic mendaki 1,33 persen, sektor saham industri melesat 0,97 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,54 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melonjak 1,45 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,23 persen, sektor saham properti naik 1,83 persen, sektor saham teknologi menanjak 2,42 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham transportasi melambung 1,44 persen.