Liputan6.com, Jakarta - Kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menjelaskan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau Grup GOTO diestimasi memberikan nilai tambah Rp 349-428 triliun terhadap perekonomian nasional. Angka tersebut setara dengan 1,8-2,2 persen PDB Indonesia pada 2022.
Nilai tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra di dalam ekosistemnya, yakni mitra pengemudi dan UMKM
Baca Juga
Menanggapi kajian tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, startup memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan kontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi yang ditawarkan.
Advertisement
"Startup berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan kontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi yang ditawarkan," ujar Airlangga, Rabu (29/3/2023).
Di sisi lain, ia menuturkan, startup menjadi bagian dari ekosistem digital yang penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat ke-6 dengan jumlah startup terbanyak yaitu 2506 unit dengan 9 unicorn dan dua decacorn, yaitu GOTO dan J&T Express.
"Kajian yang dipublikasikan oleh LPEM UI pada hari ini turut mengkonfirmasi besarnya manfaat start up terhadap perekonomian. Studi LPM UI memprediksikan bahwa di tahun 2022 GOTO memberikan nilai tambah sebesar 349 sampai dengan 428 triliun terhadap perekonomian nasional setara dengan 1,8 sampai 2,2 persen PDB Indonesia nilai tambah berasal dari aktivitas perusahaan dan mitra dalam ekosistem GOTO seperti pengemudi dan pedagang UMKM," ujar dia.
"Selain itu ekosistem GOTO juga meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Berdasarkan studi ini aktivitas bisnis GOTO melalui merchant dan seller, menambah kesempatan kerja bagi 0,8 sampai 1,2 persen dari total penduduk yang bekerja di tahun 2022,"ia menambahkan.
Ia mengatakan, GOTO juga berperan untuk memajukan UMKM dengan integrasi layanan on demand dan e-commerce serta finansial. Selain itu, GOTO juga untuk membantu on boarding UMKM digital dan pada 2022, sebanyak 20,76 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital.
Ciptakan Ekosistem Digital
Airlangga mengungkapkan, guna menciptakan ekosistem digital yang konklusif diperlukan dukungan dari seluruh stakeholder baik pemerintah,industri, asosiasi, akademisi maupun masyarakat umum.
"Pemerintah dapat memberikan dukungan berupa regulasi yang mendukung pertumbuhan industri digital pengembangan infrastruktur teknologi dan pelatihan bagi tenaga kerja di bidang digital. Di sisi industri juga perlu terus berinovasi agar pemerintah dan berbagai pihak lainnya, guna memperluas pasar peningkatan daya saing dan produk jasa Indonesia," imbuhnya.
Ia bilang, masyarakat tentu harus belajar peningkatan literasi digital agar teknologi digital ini dapat dioptimalkan dan risikonya dapat dikurangi dengan kolaborasi seluruh stakeholder. Airlangga pun yakin Indonesia dapat memanfaatkan ekonomi digital secara optimal.
"Saya percaya bahwa ekosistem GOTO mampu berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan kesenjangan pendapatan dan pemerintah mengapresiasi solusi yang melibatkan UMKM. Saya harap GOTO memberikan solusi dan secara konsisten mentranformasi UMKM dengan target 30 juta UMKM boarding di tahun 2024," kata dia.
Tak hanya itu, Airlangga menyebutkan, 2022 merupakan tahun yang tidak mudah karena Indonesia sedang berupaya keras untuk pulih dan bangkit setelah pandemi berjalan dua tahun.
Advertisement
Ekonomi Tetap Solid
Namun, Indonesia dapat melaluinya dengan tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. GOTO merupakan salah satu perusahaan yang membantu Indonesia di masa pemulihan tersebut.
"Kita patut bersyukur hingga hari ini ekonomi tetap solid didukung oleh permintaan dalam negeri yang kuat, daya beli dan konsumsi yang terjaga. Indeks keyakinan konsumen pada Januari 2023 di angka 123 lebih tinggi dibandingkan Desember 2022," kata Airlangga.
Dia bilang, indeks penjualan rill tetap tumbuh positif dan keyakinan pelaku ekonomi yang berada di level optimis. Dari sisi lapangan usaha pada 2022, semua sektor tumbuh positif sebagai respons dari peningkatan permintaan, salah satunya sektor transportasi dan pergudangan yang mampu mencatat pertumbuhan 19,87 persen secara year on year.
"Ekonomi digital juga tumbuh secara signifikan aktivitas perdagangan digital terus berkembang di tahun 2021 ekonomi digital di Asia Tenggara sebesar USD 174 miliar dan diprediksi akan menjadi USD 1 triliun di tahun 2030," kata dia.
Selain itu, ia menyebut, pada awal pandemi terdapat 60 juta pelanggan baru internet di kawasan ASEAN mayoritas berasal dari ruller area yang membuat ekonomi digital semakin inklusif dan hingga saat ini populasi online di Asia Tenggara mencapai 440 juta orang. Jumlah ini akan terus meningkat dan merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan.