Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com (BUKA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Menyusul laporan tersebut, saham Bukalapak ditutup menguat 14,53 persen ke posisi 269 pada Selasa, 28 Maret 2022. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUKA masuk dalam jajaran 10 top gainers pada perdagangan hari itu. Pada perdagangan hari ini, Rabu 29 Maret 2023, saham BUKA mengalami perubahan 4,48 persen ke posisi 256 hingga pukul 11.30 WIB.
Baca Juga
Saham BUKA dibuka pada posisi 268 dan bergerak pada rentang 256—268. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 5.215 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 152,55 juta lembar senilai Rp 39,73 miliar. Dalam sepekan, harga saham BUKA telah naik 15,32 persen.
Advertisement
Pendapatan Bukalapak pada kuartal IV 2022 tumbuh sebesar 97 persen menjadi Rp 1,03 triliun YoY, sementara pendapatan Bukalapak pada untuk periode full year 2022 meningkat sebesar 94 persen YoY menjadi Rp 3,62 triliun.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 235 miliar pada kuartal IV 2022, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal IV 2021 menjadi -0,6 persen di kuartal IV 2022.
Selanjutnya, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1,76 triliun pada 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 203 persen dari rugi operasional sebesar Rp 1,71 triliun pada 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.
Laba Bersih Bukalapak
Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 1,98 triliun pada 2022, atau meningkat sebesar 218 persen dari rugi bersih sebesar Rp 1,68 triliun pada 2021. Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada 2022, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan.
Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan. Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksa dana sebesar Rp 20,3 triliun pada akhir kuartal IV 2022.
Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway untuk lebih dari 50 tahun.
Advertisement
Bukalapak Masih Kejar EBITDA Positif meski Kantongi Laba Rp 1,9 Triliun pada 2022
Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menunjukkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2022. Baik secara full year maupun secara kuartalan. Pendapatan Bukalapak pada kuartal IV 2022 tumbuh 97 persen YoY menjadi Rp 1,03 triliun, sementara pendapatan Bukalapak pada 2022 meningkat 94 persen YoY menjadi Rp 3,62 triliun.
Total Processing Value (TPV) selama kuartal IV 2022 tumbuh 20 persen menjadi Rp 41,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Sebanyak 75 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.
"Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik," kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Teddy Oetomo dalam keterangan resmi, Selasa (28/3/2023).
Pada periode full year 2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 0,9 persen dibandingkan dengan 1,1 persen pada tahun sebelumnya. Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1 persen pada kuartal IV 2021 menjadi 0,2 persen terhadap TPV pada kuartal IV 2022.
"Manajemen perseroan berhasil membukukan pertumbuhan margin kontribusi positif di kuartal ini. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,3 persen di kuartal IV 2021 menjadi 0,6 persen di kuartal IV 2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5 persen di kuartal IV 2021 menjadi -0,3 persen di kuartal IV 2022,” beber Teddy.
Modal yang Kuat
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan) sebesar -Rp 235 miliar pada kuartal IV 2022. Di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal IV 2021 menjadi -0,6 persen di kuartal IV 2022.
Selanjutnya, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 1,76 triliun pada 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 203 persen dari rugi operasional sebesar Rp 1,71 triliun pada 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.
Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 1,98 triliun pada 2022, atau meningkat 218 persen dari rugi bersih sebesar Rp 1,68 triliun pada 2021.
"Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada 2022, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan,” kata Teddy.
Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan, termasuk dengan investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana sebesar Rp 20,3 triliun pada akhir kuartal IV 2022. Dengan rata-rata pendapatan bunga per kuartal dan meningkatnya EBITDA per kuartal, Bukalapak memiliki cash runway untuk lebih dari 50 tahun.
Advertisement